Chapter 24 - I'm Coming

630 24 10
                                    

#JaydenPOV#

Jayden sedang menjalankan tugas dari ayahnya untuk membereskan seluruh anggota keluarga Anderson yang menyebalkan. Ini membuatnya terpaksa untuk ijin beberapa hari ke sekolah dengan alasan terkena kudis. Sungguh alasan bagus yang berasal dari dua otak kecil temanku yang digabungkan. Apa mereka tidak bisa memikirkan alasan yang lebih baik dari ini?

TING

Jayden mendengar suara di handphonenya. Ia baru saja selesai membunuh anggota keluarga terakhir Anderson yang sangat cerewet. Dia masih sempat menceramahinya tentang surga dan neraka sebelum Jayden menembak mulut bodohnya dengan AWM miliknya. Jayden bersumpah jika ini pesan tak penting seperti promosi donat atau semacamnya ia akan membunuh pengirimnya.

Aaron?

Jayden mengernyitkan alis. Kenapa tiba tiba dia meng sms ku? Apa aku ketahuan bolos? Apa guru kesiswaan yang super rese itu ke rumah ku dan tak menemukan ku disana? Aku memutuskan untuk membuka pesan dari Aaron.

From: Aaron

Dia pingsan.

Dia? Pingsan? Siapa? Marco? Tapi jika Marco yang pingsan tak mungkin Aaron sampai meng sms ku. Marco bukan pacarku dan aku tidak maho.

Jayden mengetik nomor telfon Aaron dengan cepat.

Tutt Tutt Tutt

"Ya hallo."

"Siapa yang pingsan Ron? Marco? Ngapain kau sampai meng sms ku segala?" sergah Jayden kesal.

Apa dia tidak tahu aku ini sedang membunuh orang.

"Charlotte bodoh! Kalau Marco yang pingsan ngapain aku harus sampai meng sms kau. Aku lebih sayang pulsaku. Dan kalau Marco pingsan mungkin aku akan merayakannya 7 hari 7 malam." kata Aaron malas.

Kemudian terdengar suara jeritan Aaron karena dicubit oleh Marco.

Pikiran Jayden langsung tertuju pada gadis yang beberapa hari lalu diantarnya pulang. Memang dia sudah sakit dari 6 hari yang lalu. Badannya panas sekali waktu itu sampai ia tertidur di mobilku.

"Jay? Lu masih disana?"

"Eh iyaa gue masih disini. Sekarang gimana keadaan Charlotte?" Jayden baru sadar dari lamunannya.

Jayden berharap keadaannya tak seburuk perkiraannya.

"Dia udah di UKS terus diperiksa sama dokter Sarah. Kondisinya buruk. Dia mau gue bawa pulang katanya sih nanti harus di cek ke rumah sakit buat liat trombositnya." jelas Aaron.

"APA?! Kenapa bisa?!" seru Jayden keras.

Jayden tak peduli dengan anak buah ayahnya yang menatapnya aneh dan Aaron mungkin mengutukku karena berteriak di telinganya.

"Baiklah aku pulang sekarang." Jayden mematikan sambungannya dengan Aaron.

"Cepat siapkan pesawat pribadi ku."

-----

Jayden menatap gusar jendela di sebelahnya.

Jayden menatap gusar jendela di sebelahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
 Bad Boy's AftertasteWhere stories live. Discover now