Chapter 3 - Meet Him

1.3K 40 8
                                    

#CharlottePOV#

Sesampainya di lobby sekolah, Charlotte bingung harus bertanya pada siapa. Sekolah ini begitu besar mungkin ia bisa tersesat di dalamnya.

Note : Lobby sekolah Charlotte

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note : Lobby sekolah Charlotte

Sampai Charlotte melihat ada dua orang yang berambut pirang di ujung kantin dan tampaknya mereka sedang...

Marah?

Ah Charlotte tak peduli. Charlotte akan menanyakan dimana ruangan pak tua itu pada mereka.

"Ehmm permisi maaf mengganggu. Apakah kalian tahu dimana ruang kepala sekolah?"tanya Charlotte sesopan mungkin.

Gadis yang tampak sedang mencengkram temannya itu melihat ke arah Charlotte dengan tatapan sinis.

"Siapa kau? Tidakkah kau lihat aku ini sedang apa?"

Wow baru pernah ada yang berani berkata seperti itu terhadap Charlotte. Namun, Charlotte berusaha santai.

"Gue charlotte anak baru di sekolah ini."

Gadis itu menatap Charlotte semakin tajam. Tampaknya ia tak suka dengan kehadiran Charlotte.

Ia duduk kembali di kursinya.

"Maaf tapi aku tak tahu." katanya ketus.

"Oh maaf kalau begitu aku tidak jadi bertanya. Terimakasih banyak," Chalotte melenggang pergi meninggalkan mereka.

Tanpa disadari kaki gadis itu menjegal Charlotte sehingga membuatnya hampir terjatuh.

"What the..."

Tunggu. Charlotte tidak merasakan keras dan dinginnya lantai. Itu berarti ia tidak jatuh. Charlotte membuka matanya.

Bukankah ia salah satu dari ketiga lelaki yang tadi digemari para wanita itu?

Mata abu abunya beradu dengan milik Charlotte. Membuat jantungnya menjadi tak karuan. Charlotte merasa darahnya mendesir dalam pembuluh nadinya. Tatapannya begitu tegas dan....

Dingin.

Charlotte tak tahu sudah berapa lama larut dalam pikirannya sendiri.

"Ehm.. Jika kalian ingin terus seperti itu carilah hotel. Jangan disini." tiba-tiba suara lelaki yang tadi pagi menggoda Charlotte membuyarkan lamunannya.

Charlotte mengerjap dan langsung berdiri. Tampaknya seisi kantin sudah mengabadikan momen langka tadi dan menguploadnya ke instagram.

"Terimakasih," Charlotte mundur beberapa langkah. Memberi jarak diantara mereka.

Charlotte sudah cukup malu dengan semua kejadian tadi. Lelaki itu tak menjawab. Hanya berlalu dengan kedua temannya.

"Sudah bubar kalian!" Charlotte berteriak dengan segenap sel sel yang hidup di tubuhnya.

Kerumunan itu pun bubar namun Charlotte masih mendengar namanya disebut sebut. Ia mendesah pelan.

"Char.."

Charlotte menoleh ke arah suara. Ternyata dia gadis culun yang tadi pagi melihat Charlotte dengan tatapannya yang seperti orang idiot.

"Oh haii.. ada apa ya?" tanya Charlotte dengan memiringkan sedikit bibirnya.

"Namaku Emma. Kamu mau cari ruang kepsek kan? Akan ku antar."

Baik juga dia. Pikir Charlotte.

"Terimakasih..Namaku Charlotte. Mungkin kita bisa berteman dari sekarang. Hahaha."

"By the way kenapa tadi semua orang melihatku dengan cowo itu sampai sebegitunya? Emang nya mereka belum pernah liat manusia apa?" sambung Charlotte heran.

Emma membulatkan matanya seolah tak percaya.

"Astaga! Kau tidak tahu siapa pria itu? Dia Jayden Alexander Hamilton. Dia bisa masuk kesini karena mendapatkan beasiswa. Selain itu dia idola di sekolah ini. Semua wanita normal menyukainya. Sedangkan yang bertubuh kekar itu namanya Marco. Dia memang penggoda wanita." jelas Emma dengan sedikit malas.

"Kalau dia?" Charlotte menunjuk seseorang yang tinggi semampai namun tatapannya begitu hangat.

"Dia..."

"Hei Emma ada apa dengan mu pipimu? Mereka tampak merona."kata Charlotte sembari menggoda Emma.

"Ahh.. Ehh.. Dia Aaron." Emma terlihat gugup.

"Kau menyukainya? Bukan begitu?"

"Ah sudahlah lebih baik kita pergi ke ruangan pak kepsek sekarang." Emma berlalu sembari menutup wajahnya.

Sekarang pipinya sudah semerah kepiting rebus.

------------------------------------------------------

Please vote and comment :)
Happy reading all💗

xoxo

 Bad Boy's AftertasteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang