Chapter 4 - Fuckin' Principal

1.2K 40 10
                                    

#EmmaPOV#

"Duh kenapa Charlotte harus nanyain Aaron sih." batin Emma.

Tiba-tiba Charlotte membuyarkan lamunannya.

"Jadi dimana kantornya Emma?" tanya Charlotte dengan suara yang sudah meninggi.

"Ehh.. lurus saja kesitu Char," Emma gelagapan.

"Yang benar saja Em. Aku sudah bertanya 4 kali. Apa kau tuli? atau terlalu banyak memikirkan Aaron?" tanya Charlotte jahil.

Emma tak membalasnya karena perkataan Charlotte memang benar. Emma menyukai Aaron sejak keduanya masih berada di bangku SMP.

Untungnya Emma dan Charlotte pun cepat sampai di ruang kepala sekolah dan Charlotte tak menginterogasi Emma lagi. Yaampun Charlotte ini lebih berisik dari kucing tetangga Emma yang baru melahirkan kemarin.

Charlotte pun masuk ke ruang kepala sekolah.

Charlotte pun masuk ke ruang kepala sekolah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Note : ruang kepala sekolah

#AuthorPOV#

Tok..tok..tok..

"Masuk"

Terlihat seorang pria paruh baya yang sedang sibuk dengan berkas-berkasnya. Siapa lagi kalau bukan Mr.Dan.

"Permisi pak saya Charlotte Agatha Hadley. Saya kemari untuk meminta jadwal pelajaran saya selama setahun ke depan."

Pria itu menghentikan kegiatan menulisnya dan mendongakkan kepalanya.

"Boleh juga," Mr. Dan maju beberapa langkah mendekati Charlotte.

Charlotte terpojok karena ulah Mr.Dan yang membuatnya risih. Mata Mr.Dan menjelajahi seluruh lekuk tubuh Charlotte seakan siap menerkamnya.

"Jangan macam-macam ya sir!"

Syukurlah Mr.Dan menghentikan aksinya. Mungkin ia takut dipecat atau semacamnya. Persetan dengan itu semua.

#Mr.DanPOV#

Terakhir kali kudengar ada yang mengetuk pintu kantor ku. Kupersilahkan dia masuk karena tugas-tugasku pun hanya tinggal sedikit lagi.

Entah apa yang salah dengan kepala ku pagi ini. Mungkin otak ku sudah bergeser dari tempatnya. Kejantanan milikku tiba-tiba saja mengeras di bawah sana melihat tubuhnya yang seksi. Belum lagi bra nya yang berwarna merah muda terlihat jelas dari balik seragam putih abu-abunya.

Tanpa kusadari aku mendekatinya. Tubuhku panas tak karuan ketika melihatnya ketakutan.

Namun tiba tiba saja gadis itu

"Jangan macam-macam ya pak!"

Mr.Dan langsung memalingkan wajah dan mempersilahkan Charlotte duduk. Mungkin setelah ini Mr. Dan harus mencari pelampiasan pada salah satu wanita di club yang biasa ia datangi.

Charlotte segera menyerahkan berkas atas nama Charlotte Agatha Hadley kepadanya. Ia mengucapkan terimakasih dan meninggalkan ruangan begitu saja. Namun tampaknya ada sedikit yang salah dengan Charlotte.

"Aku tak tahu apa maksudmu yang sebenarnya datang kemari. Ingin menggodaku dengan memperlihatkan bokongmu yang manis atau mengambil jadwal untuk semester ini," kata Mr.Dan santai.

Oh! Charlotte baru menyadari keberadaan roknya menyimpang dari tempatnya.

Pipi Charlotte sekarang semerah tomat dan langsung membanting pintu kantor Mr.Dan.

Menarik.

#CharlottePOV#

Charlotte kesal sekali diperlakukan seperti tadi. Memangnya dia siapa? Beraninya tidak sopan seperti itu.

BRAK

Charlotte membanting pintu ruang kepala sekolah sialan itu. Emma yang sedang menunggu pun kaget dengan kelakuan Charlotte barusan.

"Dasar bandot tua sialan. Beraninya dia menggodaku! Dia pikir dia masih muda apa?! Umur sudah setengah abad masih saja menggoda gadis lajang. Apa dia tidak sadar dengan keriputnya. Dia benar benar butuh cermin!"

Emma bingung melihat Charlotte berceloteh layaknya kereta api.

"Kamu kenapa sih Char? Keluar ruangan Mr.Dan kok kaya gitu?"

"Kamu tau ga, Ma. Dia tuh godain aku dong udah gitu tadi deket- deketin aku lagi. Untung aja ga aku patahin tulang rusuknya," Charlotte sewot.

"HAHAHAHAHA"

Charlotte mendengar tawa Emma begitu keras dan tentu saja Charlotte marah.

"Kamu tuh ya orang lagi ngomong bukannya didenger malah diketawain." seru Charlotte

Emma terlihat mengatur nafasnya.

"Aduhh Char.. yaiyalah dia godain kamu. Secara badan kamu seksi banget. Udah gitu emang kamu gatau apa siapa itu Mr.Dan?"

"Ya orang yang iq nya 2 digit juga tau lah dia kepsek kita." kata Charlotte.

"What the hell Char jangan membuatku marah. Janin yang belum lahir ke dunia juga tau kalo dia kepsek kita."

"Tidak juga."

"Aku belum selesai bicara. Maksud ku apa kamu gatau kalau dia adalah ayahnya Marco. Cowo yang tadi pagi menggodamu."

"Nice. Like father like son," Charlotte sambil memutar bola matanya malas.

----------------------------------------------------

Please vote and comment :)
Happy reading all💗

xoxo

 Bad Boy's AftertasteWhere stories live. Discover now