Chapter 20 - Perfect

659 22 8
                                    

"Udah sore. Mau pulang ga" tanya Jayden berjalan menghampiri Charlotte.

#CharlottePOV#

Charlotte ternganga. Jayden begitu seksi dengan keringat yang masih melekat di dahi nya. Rambutnya sedikit berantakan akibat kelelahan. Belum lagi dia menggulung baju lengan panjangnya sehingga terlihat tangan besar dengan urat dan ototnya yang begitu menggoda.

Charlotte ingin merasakan Jayden dalam tubuhnya...

"Charlotte apa yang kau pikirkan! Bisa bisanya kau berpikiran mesum seperti itu!" Charlotte merutuki dirinya sendiri.

"You okay?" Jayden membuyarkan lamunan jorok Charlotte.

"Ehh iya ayo kita pulang."

Jayden berjalan didepan dan Charlotte hanya mengekori seperti bebek.

-----

Sesampainya di depan

"Gue balik ya." Jayden pamit setelah dekat dengan mobilnya

Belum Charlotte menjawabnya, tiba-tiba handphone Charlotte berbunyi. Ada sebuah pesan masuk.

From: Pak Danu

Non, maaf banget ya bapa gabisa jemput non pulang. Anak bapa tiba tiba demam tinggi.

Baru sepersekian detik Charlotte membaca sms Pa Danu tiba tiba saja..

Baru sepersekian detik Charlotte membaca sms Pa Danu tiba tiba saja

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Note: hujan turun :)

"SERIOUSLY?! Sekarang bagaimana aku bisa pulang? Tau gitu aku bawa mobil tadi pagi." Charlotte menggerutu kesal.

Ups tampaknya Charlotte terlalu keras mengatakannya, sampai Jayden mendengar. Tampaknya suara Charlotte lebih tinggi beberapa oktaf dari suara petir di sekitar kami.

"Gausah ngode kaya gitu. Bilang aja mau nebeng." kata Jayden to the point.

"Hah?"

"Kau mau ikut naik mobil ku atau tidak?"

"Kemana?"

Jayden sudah habis kesabaran dengan Charlotte. Ia mengumpat dan meninggalkan Charlotte begitu saja di lobby. Dan sampai sekarang otak Charlotte masih mencerna apa yang Jayden katakan barusan.

 Dan sampai sekarang otak Charlotte masih mencerna apa yang Jayden katakan barusan

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

TERNYATA JAYDEN MENAWARI CHARLOTTE UNTUK IKUT DENGANNYA PULANG!

Tentu saja Charlotte mau.

"TUNGGUINNNNNN"

-----

"Masuk"

Interior lamborghini aventador memang semewah luarnya. Nuansa merah dan harum maskulin Jayden langsung menyambut Charlotte ketika dia berada di dalamnya.

Jayden masuk dan mulai menjalankan mobilnya. Charlotte memakai safety belt sambil memandangi jendela. Tak terjadi percakapan diantara kami. Tatapan Jayden lurus ke depan sementara Charlotte memilih melihat pemandangan di sekitarnya. Kami hanya larut dalam kesibukan masing masing.

 Kami hanya larut dalam kesibukan masing masing

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Note: pemandangan jalanan

Pohon pohon yang begitu hijau dan jalanan yang masih basah sehabis hujan membuat Charlotte mengantuk. Charlotte menguap sebelum semuanya gelap.

#JaydenPOV#

Jayden hendak mematikan AC mobil. Entah kenapa hari ini terasa cukup dingin, sehingga Jayden memilih untuk tidak menggunakan AC. Ketika hendak meraih tombol AC, tatapan Jayden jatuh pada tangan putih mulus yang ada di sampingnya.

Jayden melirik sang empunya tangan yang tak lain adalah Charlotte. Ternyata dia tertidur pulas. Mungkin dia kelelahan akibat hukuman yang diberikan Mr.Dan pada kami.

Jayden menepikan mobil ke badan jalan dan menatap wajah Charlotte. Ia sangat cantik. Bulu matanya yang lentik. Alisnya yang tebal. Hidungnya yang mancung. Kulitnya yang putih mulus. Dan yang paling Jayden sukai adalah bibirnya yang mungil dan menggoda.

Jayden mengambil beberapa helai rambut Charlotte yang menutupi wajahnya. Tercium wangi lavender yang begitu memabukkan. Jayden tersenyum. Charlotte begitu sempurna. Jayden memakaikan jaket army miliknya. Dan sekali lagi Jayden memandang wajah Charlotte sebelum kembali menjalankan lambhorgininya.

Entah kenapa hati Jayden rasanya begitu tenang berada di dekat Charlotte.

-----

"Sudah sampai."

Tetapi Charlotte tak bangun juga.

"Char kita sudah sampai." kata Jayden sambil mengelus kepala Charlotte.

Panas.

"Char?"

Jayden menggenggam tangan Charlotte yang dingin. Tak seharusnya Jayden khawatir seperti ini pada seorang gadis yang baru saja ia kenal.

Jayden membuka seat beltnya dan Charlotte. Keluar dari mobil dan menggendong Charlotte ke dalam penthousenya.

Ting Tong

"Iyaa sebentarr." kata seseorang di dalam.

KREK

Pintu putih besar itu terbuka dan keluarlah seorang wanita paruh baya dari dalam.

"Ini siapa ya? Ada.. ASTAGA ada apa dengan Charlotte?" tanya wanita tua itu bertubi tubi.

"Saya temannya. Dia kelelahan karena baru menjalankan tugas yang berat dari kepala sekolah. Boleh aku masuk? Keadaannya kurang baik."

"Silahkan kamarnya di lantai 2 pakai saja lift yang ada di ujung kanan." ucapnya gelagapan sambil mempersilahkan Jayden masuk.

Jayden menuju lift dan segera naik ke lantai dua. Bagus sekali Jayden tidak tahu kamarnya yang mana sampai matanya tertuju pada sebuah ruangan di pojok yang bertuliskan nama "Charlotte" dengan berhias stiker kartun begitu banyak. Charlotte pasti sangat malu kalau tahu Jayden melihat stiker didepan kamarnya. Jayden menuju kamar itu dan membaringkan Charlotte di kasur berukuran king size itu. Tak lupa memakaikan selimut dan mengecup keningnya.

"Sleeptight sweetheart"

------------------------------------------------------

Please vote and comment :)
Happy reading all💗

xoxo

 Bad Boy's AftertasteDonde viven las historias. Descúbrelo ahora