Chapter 9 - Meet Again

833 21 6
                                    

Hari ini tak seperti biasanya. Charlotte bangun 1 jam lebih awal. Bahkan Marlyn pun belum masuk ke kamar. Charlotte memutuskan untuk datang ke sekolah lebih pagi dan mandi sekarang.

Setelah mandi dan bersiap-siap, Charlotte keluar dari kamar.

"Marlyn" panggil Charlotte.

Namun tak ada jawaban. Hanya ada sepucuk surat dari Marlyn.

From: Marlyn

Charlotte maaf tidak membangunkan mu. Hari ini aku harus berbelanja karena bahan-bahan makanan kita yang ada di dapur sudah habis. Kalau kau bangun kau bisa membuat sarapanmu sendiri. Ada 1 lasagna instan dan susu fermentasi di kulkas. Tadi malam aku membelinya untukmu.

Charlotte menaruh surat itu ke tempat asalnya. Ia memanaskan lasagna dan meminum susu yang sudah disiapkan Marlyn.

"Untung saja aku bangun lebih awal. Kalau tidak mungkin hukuman akan menantiku di sekolah." kata Charlotte pada diri sendiri.

-----

Kini Charlotte sudah sampai di sekolah. Pak Danu yang mengantar Charlotte seperti biasa. Sekolah belum begitu ramai. Hanya terlihat beberapa siswa saja. Maklum lah Charlotte kepagian.

Mata Charlotte tertuju pada gadis di bangku koridor. Ia terlihat sedikit gelisah dan kebingungan. Charlotte menghampirinya dengan maksud membantunya. Charlotte berjalan ke arahnya. Tunggu.. Bukan kah dia...

"Beverly?!" seru Charlotte.

Gadis itu memutar badannya ke arah Charlotte.

#BeverlyPOV#

Hari ini Beverly pindah ke New York City. Ia dari California dan terpaksa pindah kesini karena orangtuanya harus mengurus nenek Beverly yang sakit-sakit an disini. Beverly mulai menyesal kenapa ia tidak tinggal saja disana. Disini tak ada yang Beverly kenal. Malangnya.

Beverly duduk sendirian di lorong. Begitu gelap dan sepi. Berbeda jauh dengan keadaan di sekolahnya yang dulu. Di California, walaupun Bev datang kepagian pasti para pegawai sekolah sudah ada dan menyapa. Beverly ingin kembali ke sana.

Ketika Beverly sedang larut dalam pikirannya sendiri, Bev mendengar ada seseorang yang memanggil namanya. Beverly menoleh ke arah suara itu. Namun sosoknya tidak terlalu jelas karena pencahayaan yang kurang. Dia menghampiri ku. Beverly takut sekali. Mau apa dia? Kenapa dia tahu namaku?

Namun persetan dengan tubuhku. Dia tak bisa menyinkronkan diri dengan otak dan akal sehatku. Beverly menegang dan tak bisa berdiri atau beranjak dari tempatnya duduk. Beverly menutup mata karena takut.

"Bev yaampun akhirnya kita ketemu lagi disini."

Beverly mendengar suara yang tak asing di telinga. Suara sahabatnya ketika di California, Charlotte.

Beverly membuka mata perlahan dan menatap gadis itu dengan tidak percaya. Dunia ini begitu sempit. Sekarang Beverly bertemu dengan si idiot kesayangannya.

"Astaga Char.. Apa itu kau?" tanya Bev antusias.

"Iya ini aku Charlotte Agatha Hadley. Yaampun aku tak menyangka bisa bertemu kau lagi disini." kata Charlotte sambil memeluk Beverly erat.

Beverly membalas pelukan Charlotte.

"Dunia sempit ya Char. Aku kira walaupun kita tinggal di kota yang sama kita tidak akan pernah bertemu lagi. Karena New York kan besar banget. Tapi ternyata kita satu sekolah Char!" kata Beverly semangat.

Kedua sahabat lama yang bertemu kembali itu pun berpelukan. Mereka memberitahu alasan mereka masing-masing sampai mereka bisa pindah ke kota dan sekolah yang sama.

"Jadi kau disini karena ayahmu membuka cabang perusahaan disini dan mengurus perusahaan barunya di Seattle sejak minggu lalu?" tanya Beverly.

"Iya, dan kau? Orangtuamu harus menjaga nenekmu disini?" balas Charlotte.

Mereka berdua saling melepas rindu sampai sekolah itu ramai.

------

Emma mencari Charlotte ke seluruh penjuru sekolah tetapi ia tidak menemukannya. Sampai matanya menemukan sosok Charlotte yang sedang mengobrol dengan seseorang di bangku koridor. Emma mendekatinya dan memang itu Charlotte. Tapi siapa gadis itu? Emma belum pernah melihat dia sebelumnya.

"Ehmm Char.." panggil Emma ragu.

Ia takut mengganggu Charlotte dengan gadis itu. Charlotte membalikan badannya ke arah Emma.

"Hei Emma kau sudah datang. Ini kenalin temen aku dari California. Namanya Beverly. Beverly Robert." kata Charlotte seraya mengenalkan Emma pada gadis itu.

Emma mengulurkan tangannya pada Beverly.

"Hai aku Emma." kata Emma sambil tersenyum.

"Hai juga senang bertemu dengan mu."

"Sekarang kita bertiga sahabatan yaa." kata Charlotte sambil merangkul kedua sahabatnya.

"Jelas dong." kata Emma dan Beverly bersamaan.

------

#CharlottePOV#

Matahari bersinar terik di atas kepala. Namun dari pagi sampai sekarang Charlotte belum melihat Jayden dan kedua temannya. Tunggu! Untuk apa Charlotte memikirkan Jayden? Charlotte mencoba untuk tak memerdulikannya. Namun rasa penasaran terus menghantui, sehingga Charlotte memutuskan untuk mencari Jayden.

Tak berapa lama, Charlotte menemukan Aaron sahabatnya sedang duduk di bawah pohon mangga sambil menatap ke arah lapangan.

"Aaron" panggil Charlotte dari kejauhan.

Aaron menoleh ke arah Charlotte.

"Hei Char.. Ayo kesini." kata Aaron sambil melambaikan tangannya pada Charlotte.

Charlotte menghampiri Aaron dan duduk di sebelahnya.

"Ada apa kau mencari aku Char?" tanya Aaron.

Sebenarnya Charlotte bingung menjawabnya. Namun, Charlotte harus mengatakannya daripada Charlotte mati penasaran.

"Ehmm jadi gini Ron. Kamu liat Jayden ga? Daritadi pagi aku ga melihat kamu sama mereka." kata Charlotte sambil menggigit bibir bawahnya.

"Dia lucu sekali." pikir Aaron.

"Oh Jayden hari ini dia tidak masuk. Katanya sih ada urusan keluarga atau apalah aku pun tidak tahu." kata Aaron sambil tersenyum.

"Ooo begitu yaa.." kata Charlotte.

Tak lama kemudian bel berdering. Kami harus kembali ke kelas kami masing-masing.

"Sudah ya Ron aku duluan." Charlotte melambaikan tangan pada Aaron.

"Okee Char sampai ketemu nanti pulang yaa.. Oiya boleh kah aku mengantarmu hari ini?" tanya Aaron.

Deg

Charlotte seketika ingat bagaimana Emma menyukai Aaron. Bagaimana perubahan sikapnya ketika Charlotte menyebut nama Aaron. Charlotte tidak tega padanya. Charlotte memikirkan posisinya apabila Charlotte jadi Emma. Melihat lelaki yang Charlotte sukai bersama wanita lain dan wanita itu sahabatnya sendiri. Sungguh menyakitkan.

"Sorry Ron tapi kayanya supirku sudah menjemputku deh. Aku sudah janjian dengannya hari ini. Hehehe.." kata Charlotte bohong.

"Ohh baiklah kalau begitu. Sampai nanti."

------------------------------------------------------

Please vote and comment :)
Happy reading all💗

xoxo

 Bad Boy's AftertasteWhere stories live. Discover now