Prolog

4.2K 88 1
                                    

Los Angeles, Amerika Serikat

Charlotte menatap sendu tetesan hujan itu. Mengingatkannya pada pria brengsek bersama jalangnya. Tak disangka ia rela mempermainkan Charlotte di belakangnya.

Apa mungkin Charlotte membalasnya? Charlotte terlalu mencintainya. Mungkin lebih dari dirinya sendiri.

Potongan demi potongan memori bersamanya berserakan tak karuan dalam benak Charlotte. Sulit mempercayai seseorang ketika ia berkhianat.

"Oh baby, kamu jangan kuatir sayang aku takkan meninggalkanmu demi perempuan itu. Kaulah satu-satunya wanita yang kucintai."

"Lantas kapan kau putus dengannya?! Aku sudah muak melihatmu bersamanya!" kata wanita itu.

"Tunggu waktu yang tepat sayang, tenang saja aku tak pernah mencintainya. Setelah aku mendapatkan seluruh hartanya dia akan kubuang. Dan kita bersenang-senang." ujarnya sambil tersenyum licik.

-----------------------------------------------------

Please vote and comment :)
Happy reading all💗

xoxo

 Bad Boy's AftertasteWhere stories live. Discover now