***

Dengan perasaan kacau, Wulan terus berlari tanpa menghiraukan teriakan dari Clara, Reno serta orang yang membuatnya sakit hati.

"WULAN TUNGGU!! " teriak Clara sambil berlari mengejar Wulan.

Hingga terdengar suara klakson mobil yang mengarah pada Wulan dan,

Ciiittt.... Brugghhh

Mobil itu mengerem mendadak dan menabrak seorang gadis cantik yang berlari ke tengah jalan dan tak lain adalah Wulan.

"WULAAANNNM.. " suara teriakan itu hanya seperti angin bagi Wulan karena setelah itu hanya kegelapan yang terjadi padanya.

***

Satu Tahun Kemudian...

"Lan, bangun." ucap Clara dari balik kaca yang mengarah pada sosok gadis yang sekarang sedang berada di atas ranjang rumah sakit dan tertidur pulas dengan muka tenang seakan-akan tak merasakan beban sedikitpun.

Satu tahun ini setelah kejadian kecelakaan yang Wulan alami, ia hanya tertidur pulas di atas ranjang itu. Menyebabkan ia koma selama setahun ini dan membuat semua temannya khawatir dengan keadaannya.

"Lan, kita semua di sini buat lo. Gue mohon bangun. " ucap Alexa yang menangis di pelukan suaminya.

"Wulan Meypitasari, gue mohon bangun. Gue janji kalo lo bangun gue bakal--" ucap Mona yang tak kuasa menahan tangisnya melihat sahabatnya sedang tidur dengan mata yang tak mempunyai harapan.

"Kalian mending makan dulu. Udah selama setahun ini kerjaan kalian cuma sedih-sedihan mulu. Mau sampe kapan hm? Wulan juga bakalan sedih kalo lihat kalian terus-terusan nangis dan ninggalin aktivitas kalian sehari-hari cuma karna dia." tegur Nicholas lembut.

"Iya bener mending kalian makan dulu daripada nanti kalian ikutan sakit, " nasehat Bayu dan membuat mereka bertiga melangkahkan kakinya menuju kantin dan ditemani pasangan mereka masing-masing. Sementara Nicholas bersama Rahma menemani Wulan di dekat ruangannya bersama orang tua Wulan.

Beberapa menit kemudian, terlihat dokter berlarian menuju ruangan Wulan dan membuat temannya yang baru saja dari kantin rumah sakit langsung mempercepat langkahnya menuju ruangan sahabatnya.

Terlihat Nicholas dan Rahma dengan muka khawatir serta mama Wulan yang sudah menangis tersedu-sedu di pelukan suaminya. Membuat mereka tambah penasaran campur rasa takut akan apa yang terjadi pada Wulan.

***

Fajar dengan senang hati melangkahkan kakinya menuju ruangan Wulan. Hari ini ia berharap jika setelah satu tahun lamanya Wulan tak bangun, ia dapat melihat Wulan kembali membuka matanya. Hari ini ia sangat ingin bertemu dengan Wulan dan mengucapkan bahwa saat ini hubungan mereka berada di angka 6 tahun lamanya. Meskipun 5 tahun terakhir hubungan mereka retak, namun Fajar masih tetap mengingat hari demi hari yang ia lewatkan bersama Wulan.

Dan ketika ia sampai di depan ruangan Wulan, ia melihat teman dekat Wulan yang tak lain adalah Clara, Alexa dan Mona menangis di dalam pelukan pasangan mereka serta orang tua Wulan yang tak kuasa lagi menahan air matanya melihat takdir yang menimpa anaknya secepat itu. Dengan perasaan khawatir Fajar langsung melangkahkan kakinya menuju sebuah kaca besar yang berada di depan ruangan itu tanpa bertanya dulu pada mereka apa yang sudah terjadi.

DEEGGG..

Seketika jantung Fajar terasa berhenti berdetak, sebuket bunga Mawar kesukaan Wulan serta boneka yang ia pegang jatuh begitu saja setelah melihat gadia yang sangat ia cintai tertidur pulas dengan wajah tenangnya. Terlihat semua alat bantu yang melekat pada tubuh Wulan sudah tak tersisa lagi hingga membuat Fajar diam dan meneteskan air matanya.

Kini gadis yang ia cintai sudah lebih dulu meninggalkan dirinya. Dan ini karena ulahnya sendiri. Ia menyesal dengan apa yang sudah ia lakukan pada gadia itu. Merasa jika ia masih belum percaya. Dengan langkah berani Fajar memasuki ruangan itu tanpa menghiraukan dokter dan perawat yang menegur Fajar untuk tidak memperbolehkannya masuk setelah penanganan selesai.

"LEPASIN SAYA SUS!! BUAT APA SUSTER LARANG SAYA MASUK KALO PACAR SAYA SUDAH MENINGGAL!! " teriak Fajar meronta dari cegahan seorang suster cantik itu.

"WULAN BANGUN!! GUE NGGAK RELA KALO LO NINGGALIN GUE." ucap Fajar memeluk Wulan yang sudah pucat.

"Gue sayang sama lo, Lan. Gue cinta dan gue janji nggak bakal bikin hati lo sakit lagi. Maafin gue yang bikin hati lo hancur selama ini. Gue terlalu bodoh untuk percaya dengan Tiara. Tapi asal lo tau kemarin yang lo lihat itu beda dengan apa kenyataannya. Itu anak Tiara dengan suaminya dan suaminya bukan gue, Lan. Dia lebih dulu nikah dan punya anak. Tapi anak itu juga deket sama gue dan waktu dateng di acara Alexa dan Ferry mereka bareng gue karena suami Tiara sedang dinas ke luar kota. Gue mohon dengerin penjelasan gue, Lan. Gue tahu lo pasti denger dan gue mohon bangun, Lan. " jelas Fajar sambil menciumi tangan Wulan berharap jika tangan mulus itu kembali bergerak. Namun, yang terjadi hanyalah khayalan. Wulan yang ia cintai sama sekali tak melihatkan reaksinya.

  Fajar merasa jika kini dirinya harus bisa melewati hari-harinya tanpa ada Wulan di sampingnya lagi. Meskipun 6 tahun telah ia lewati tanpa ada Wulan di sampingnya, namun saat itu Wulan masih ada di dunia. Dan saat kini Wulan sudah tiada dan ia berada di dunia yang berbeda dengan Fajar. Sebisa mungkin Fajar menahan air matanya namun yang terjadi ia tetap menangis di hadapan Wulan untuk terakhir kalinya.

Love in High School (Wulan Series) (Selesai) Where stories live. Discover now