32.

6.7K 206 20
                                    

"Hei.. jangan nangis gitu dong, ya udah buat sekarang mungkin kamu butuh waktu sendiri. Tapi untuk kedepannya kamu harus selesaikan masalah kamu oke?" Ucap kak Reza.

Aku hanya mengangguk, dan setelah itu kak Reza memelukku. Dan tak sadar perlahan aku tertidur dalam pelukan kak Reza.


**

Hari ini adalah hari kedua aku di rumah sakit menemani Reina, bersama dengan kak Reza dan kak Adit. Kemarin orang tuaku datang ke rumah orang tua kak Reza, disana mereka menanyakan keberadaan ku. Namun orang tua kak Reza tidak memberitahukan dimana aku, mereka memberi pengertian kepada orang tuaku bahwa aku memerlukan waktu untuk sendiri dan orang tuaku pun setuju.

Anniversary yang ke 4 bulan ini sepertinya tidak akan ada yang spesial, karena apa? Karena hanya aku yang mengingat bahwa hari ini hari jadi yang ke 4 bulan. Sedangkan kak Reza melupakan itu.

Di hari inipun Reina diizinkan pulang, dan melakukan rawat jalan di rumah. Entah apa yang dilakukan oleh kedua orang tua Reina sampai bisa membuat Reina diizinkan pulang, sedangkan dia baru menjalani operasi 2 hari lalu.

"Gimana Rein, udah siap?" Tanyaku pada Reina.

"Udah." Jawabnya.

"Ya udah kita pulang sekarang." Ucapku.

Reina ikut di mobil kak Adit, dan aku hanya berdua dengan kak Reza.

"Loh sayang, kok lurus? Seharusnya tadi belok. Kita mau kemana?" Tanyaku.

"Ada deh. Nanti kamu tau."

Kak Reza seharusnya belok untuk pulang ke rumahnya, namun dia mengambil jalan lurus. Entah dia mau membawaku kemana.

Tiba-tiba kak Reza menghentikan mobilnya dipinggir jalan.

"Kenapa pake berhenti segala?" Tanyaku penasaran.

"Sekarang aku mau tutup mata kamu pake kain ini." Ucapnya sambil mengeluarkan kain berwarna hitam.

"Ngapain ditutup segala? Gak mau ah." Tolakku.

"Udah nurut aja kenapa sih sayang." Ucapnya.

Akupun menyerah dan menyetujui permintaannya.

Tak selang lama mobil kak Reza berhenti, entah ini berhenti dimana. Aku hanya mengikuti alur permainan kak Reza saja.

Akupun turun dari mobil dengan arahan kak Reza, dan menggenggam tangannya karena aku takut terjatuh.

"Kita udah sampe." Ucapnya.

"Aku buka ya." Perlahan tangan kak Reza membuka kain hitam yang menutupi mataku.

Aku membuka mataku, aku benar benar terkejut. Sekarang kita berada di salah satu kafe favoritku. Kafe itu di dekor seindah mungkin dengan bunga mawar putih kesukaanku. Bahkan disana terdapat tulisan happy anniversary 4 month Reza dan Sisca. Kafe ini dihias dengan indah, membuatku sangat kagum dan hampir menangis.

Tiba-tiba Reina muncul membawakan mahkota yang terbuat dari bunga baby breath. Mahkota itu lucu sekali.

"Ini buat kamu yang udah nemenin kakak aku ngelalui segala cobaan. Happy anniversary ya." Ucapnya lalu meletakkan mahkota itu di kepalaku.

"Makasih Reina." Ucapku lalu memeluknya.

Ternyata disini sudah banyak temanku dan teman kak Reza yang hadir, termasuk kelima sahabatku. Mereka ada disini menyaksikan aku dan kak Reza.

"Udah ah pelukannya. Gue juga mau kali." Ucap kak Reza.

"Ganggu aja sih Lo kak." Ucap Reina.

"Nih gue serahin ke elo." Ucap Reina lagi.

Ketika Cinta Tak Harus MemilikiWhere stories live. Discover now