5.

12.9K 378 7
                                    

Selesai dari kantin aku dan teman-teman kembali ke kelas, aku tidak fokus jalan karena masih memikirkan apa hubungan Reina dan kak Reza. Aku menjadi sangat pendiam biasanya aku suka mengoceh dan bernyanyi tidak jelas, kenapa hanya karena itu aku menjadi pendiam.

-Nisrina POV-

Kriingg.

Saat bel berbunyi aku dan temanku berlari.

"Heh!! Ayo cepetan lari leburu gurunya dateng. " Kataku.

"Eh bentar dong, ini ribet banget nih bawanya. " kata Siska.

"Ya udah buruan. " kata Hesti.

Semua temanku sudah berlari kecuali Siska, dia masih terlihat ribet dengan bawaannya. Maklum dia beli jajan banyak karena gurunya membosankan.

"Temen-temen Siska ketinggalan tuh. Kasian. " kataku.

Dan tiba-tiba.

Bruukkk!!!

Suara tabrakan itu sangat keras, sampai-sampai aku terjatuh. Ternyata aku menabrak seseorang.

"Eh sorry-sorry, gue gak sengaja. " kataku.

"Gue juga minta maaf, sorry ya. Gue duluan ya keburu-buru nih. " kata cowok itu.

Tanpa basa-basi dia pergi begitu saja. Akupun bertanya-tanya, siapa lelaki itu? Sepertinya aku tidak pernah melihat dia sebelumnya? Apakah dia anak baru? Atau memang aku yang tak pernah keluar kelas. Aku masih berdiri diam terpaku memikirkan sesuatu, sampai suara Herera membuyarkanku.

"Ciyeee, Cinta pandangan pertama nih hahaha. " kata Herera.

"Apaan sih lo! Kagak lah. " kataku.

"Tapi lumayan loh nis, ganteng gitu. "

"Kagak, lo pernah liat dia gak? Kok wajahnya asing gitu? "

"Kagak tau. "

"Ciye Nisrina habis tabrakan sama cogan. " kata Siska tiba-tiba.

"Eh sejak kapan lo muncul?. "

"Barusan, udah yuk cus balik ke kelas. " kata Siska dengan jalan terlebih dahulu.

Laki-laki yang bertabrakan dengan Nisrina tadi sosok yang sangat tampan, wajahnya putih. Badannya tinggi dan pas dengan perawakannya. Sungguh terlihat perfect, siapapun yang melihatnya pasti akan naksir dengan laki-laki itu.

-Author POV-

Di tengah perjalanan aku berhenti saat melihat kak Reza dan Reina yang berjalan berdua. Mereka begitu mesra layaknya kekasih, saling bercanda.

"Kenapa hati ini begitu sakit liat Reza sama Reina? " batinku.

"Arrgghhh buat apa aku mikirin mereka toh reza bukan siapa siap aku. " ucapku lirih.

"Apa sis?!! Kamu cemburu liat kak Reza sa Reina?!!! " kata Puput dengan spontan dan keras, yang pastinya membuat kak Reza melihat ke arahku disertai dengan tatapan Reina.

"Apaan sih lo put? Kagak!! " kataku langsung berlari ke kelas.

Aku sangat malu ketika sepasang mata itu melihatku. Aku takut, aku takut cinta pada orang yang salah. Aku sudah jelas sangat menyukai Abiyoga.

Sesampainya di kelas aku langsung duduk dan menenggelamkan wajahku ke dalam tangan yang menyilang di meja, aku begitu sakit tapi karena apa? Apa karena aku mulai menyukai kak Reza? Tapi tidak mungkin. Hati ini tetap memilih Abiyoga.

"Sis, lo ngapain lari? " kata Hesti.

"Gue malu lah. " kataku.

"Ngapain lo malu? Emang lo suka sama kak Reza. " tanya Herera.

"Kagak lah, gue tetep suka sama Abiyoga. "

"Ngapain lo pake lari? " tanya Nisrina.

"Malu... Gue maluu... "

Di tengah tengah perbincangan Reina masuk bersama Syasya. Dia langsung menghampiriku.

"Hai, kenalin nama gue Reina. " kata Reina memperkenalkan dirinya.

"Hay, nama gue Sisca. Ini Nisrina, Herera, Puput, Hesti, dan yang terakhir Frista. "

"Gue boleh gabung? "

"Boleh, duduk aja. Lo mau gabung juga sya? "

"Enggak kan sya? Mending lo kejar cinta lo aja?. " kata Nisrina disertai tawa teman temanku.

"Okey, gue pergi. " kata Syasya lalu pergi meninggalkan Reina.

Semua perhatian terarah kepada Reina, dia begitu menarik dan lucu. Aku seperti terlupakan, aku hanya diam. Kenapa dia begitu sempurna, bisa mendapatkan kak Reza serta teman temanku. Aku benci dia.

Aku memilih pergi dan bergabung dengan Hani serta Jasmine.

"Hay, gue gabung ya? " kataku.

"Ngapain lo dateng kesini? " kata Jasmine dengan ketus.

"Elah emang ga boleh? Kalah saingan santai kalik. "

"Hahaha bercanda, sini duduk. " kata Hani.

Semua teman temanku sepertinya tidak menyadari kepergianku, mereka terlalu asik dengan Reina. Reina memang cantik dengan rambutnya yang terurai dan cerewetnya itu sungguh lucu, sepertinya dia akan menggantikan posisiku disana.

Ketika Cinta Tak Harus MemilikiWhere stories live. Discover now