28.

7.2K 218 17
                                    

Setelah itu aku menutup handphone ku dan meletakkannya di nakas, menarik selimut menutupi tubuhku. Dan berakhir dengan aku memejamkan mata untuk kembali melanjutkan mimpi.

****
Pagi ini aku sudah berada di dapur bersama Reina dan mamahnya. Kami memasak untuk sarapan, hari ini adalah hari yang spesial karena hari ini ulang tahun pernikahan mamah dan papahnya kak Reza yang ke 20.

"Mah, gimana sih caranya hubungan itu selalu langgeng?" Tanyaku asal.

"Dengan kepercayaan sayang, jadi kalau kamu sama Reza hubungannya mau bertahan lama kalian harus saling percaya." Ucap mamah.

"Oh gitu, sekalipun itu kebohongan harus percaya mah?"

"Ya enggak gitu juga, kamu harus bisa bedain mana yang berbohong mana yang jujur. Kalian bisa belajar dari pengalaman saat kalian kenal, disitu kalian akan tau pasangan kalian bohong atau enggak. Dan disitu bisa diputuskan untuk percaya atau enggak."

"Oh gitu ya mah, oh ya Reina. Kak Adit mana? Gak kesini?" Tanyaku pada Reina.

"Adit? Siapa Adit? Adit temennya Reza? Apa hubungannya sama Reina?" Tanya mamahnya Reina

"Mamah gak tau?" Tanyaku tanpa suara ke Reina.

Reina menggeleng menjawab pertanyaan ku, aku merasa bersalah bertanya seperti itu pada Reina.

"Maaf." Ucapku lagi pada Reina.

"Gak papa." Reina tersenyum.

"Iya mah, sebenernya Reina sama kak Adit pacaran. Tapi Reina gak kasih tau mamah, karena Reina takut Reina gak boleh pacaran. Maka itu Reina tunggu waktu yang tepat buat kasih tau mamah."

"Sayang, mamah gak suka kamu diem diem pacaran. Kalau kamu memang punya pacar, kenalin ke mamah. Mamah akan bolehin kalau pacar kamu baik, kalau dia gak baik mamah gak akan izinin. Kalau pacar kamu bentukannya kayak Adit, mamah izinin. Lagian keluarga kita udah lama kenal sama Adit, masak mamah gak izinin." Ucap mamah lalu tersenyum.

"Makasih mamah." Ucap Reina lalu memeluk mamahnya.

"Sama-sama sayang."

Samar-samar aku mendengar suara seperti kak Adit.

"Reina, kak Adit dateng tuh." Ucapku.

"Aku kan gak undang kak Adit, ngapain dia kesini?" Tanya Reina heran.

"Main kali." Ucapku.

"Samperin sana." Ucap mamah.

Reina mengangguk, lalu keluar mencari kak Adit.

"Kak Adiiiiittttttttt. " Teriak Reina terdengar sampai dapur.

"Suara Reina ngalahin Jeng Kelin ya mah." Aku terkikik.

"Iya, lebih nyaring dari Jeng Kelin. Btw, yang jadi Jeng Kelin udah nikah loh. Dan dia juga berhijab sekarang, cantik banget." Ucap mamah.

"Iyaa mah, Sisca tau. Memang cantik banget, tapi waktu liat dia jadi Jeng Kelin. Aku beneran jadi jengkel mah. "

"Hahaha, iya sih. Mamah aja sampe greget. Btw, kapan nikah sama Reza?"

"Nikah mah? Belum waktunya mah, Sisca masih kelas 11 dan kak Reza kelas 12. Masak mau nikah muda sih mah?"

"Ya gak papa, lagi ngetrend tuh nikah muda. Asal kalian siap aja, dan kan kalo nikah udah sah mau lakuin apapun gak bakal jadi maksiat. Kayak Alvin sama Larissa itu, bahkan mereka sekarang punya anak namanya Yusuf."

"Mamah kok update banget sih?"

"Iya dong, mamah kan mamah gaul."

"Nanti ah mah, ngikut kak Reza aja gimana kedepannya. Kalau mau nikah ya ayok ayok aja sih aku, gak mau kelamaan pacaran juga. Itupun kalau kak Reza mau."

Ketika Cinta Tak Harus MemilikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang