tahap kedua

134 23 0
                                    

"Jujur kak! Kak Lang deketin aku, maksudnya apa?"

Elang menatap Rindu, ia sedikit terpaku mendengar pertanyaan Rindu. Pertanyaan yang ia tidak pernah mebayangkan bahwa Rindu akan menanyai hal itu.

"Kak Lang sengaja kan? Kak Lang mau buat aku baper terus ujung-ujungnya ninggalin? Gitu kan?"

Elang menangkap sinyal. Jika Rindu bukan orang yang mudah menerima orang lain buat masuk kehidupnya.

Elang menghela nafas panjang "okey! Awalnya gue deketin lo karena gue marah lo ngomongin gue dari belakang! Lo berkomentar tantang suatu hal yang lo gak tahu!"

Elang rasa perlu mempertimbangkan apa yang dibilang Zaki dan Fikri waktu itu, masalah Misi itu, Elang juga tidak terlalu yakin! Terlalu keterlaluan jika misi itu berlanjut. Sekarang semuanya sudah beda, Rindu bukan orang yang seperti dalam bayangan Elang. Rindu beda.

"Gue bikin lo tertarik sama gue! Gue mau bikin lo sama gue"ucap Elang lagi

Rindu mengangguk, ternyata benar semua dugaan ia tentang Elang selama ini "semacam deketin! Baperin! Ninggalin? gitu?"

Elang mengangguk "ternyata lo udah nangkep sinyal itu ya Rin"ucapnya sembari terkekeh

Rindu tersenyum "kak, aku itu nyadar! kita gak kenal, terus kakak juga awalnya marahkan sama aku? jadi, aku gunain logika aku! mana ada cowok yang tiba-tiba dateng ngeklaim aku sebagai miliknya kalo enggak punya tujuan tertentu"

Elang kagum dengan kepekaan Rindu dan pertahanannya. Rindu bukan cewek gampangan yang mudah terkena gombalan receh.

"lo udah tahu kan sekarang! nah, gue mau bilang maaf"

Rindu hanya tersenyum, Elang melihat balasan Rindu yang kelewat biasa baginya. Elang kira jika ia telah mengatakan semuanya Rindu bakalan marah dan mencacinya.

"kak, aku mohon! berhenti sebelum salah satu dari kita mulai bermain rasa, entah itu aku atau pun kakak"

"gue gak akan ngelanjutin main-main atau misi itu. dan kalo masalah berhenti, maaf gue gak bisa"

Elang menoleh pada Rindu "gue gak bisa Rin. bener sih, gue deketin lo karena punya tujuan tertentu. Tapi masalah tiap tahap itu gue gak main-main.jadi,  sekarang gue mau lo jujur! selesain tiap tahap itu bareng gue, mau?"

Rindu melihat mata Elang, hanya sekarang ia melihat pancaran  tulus itu.

"lo diam dan gue anggap lo mau. kita jalanin dulu aja. kalo lo gak nyaman tinggal bilang"

mata Rindu terbelalak mendengar kalimat terakhir Elang.

Elang mencubit pipi Rindu gemas melihat wajah terkejut Rindu "gak usah gitu kali Rin. kurang jelas ucapan gue  barusan?"

Elang berdiri dan menarik Rindu ikut berdiri dihadapannya, ia mengenggam tangan Rindu dan menatap gadis itu yang terdiam

"Belisa Arindu, ini tahap kedua, stay with me!" Elang berucap dengan lantang.

Rindu hanya mampu terdiam dengan tingkah Elang ini, ia terpaku dengan semua perbuatan Elang.

"kak, jika ini main-main. stop before this is far" Rindu hanya takut, karena jika seperti ini cepat atau lambat rasa itu muncul dan Rindu hanya waspada dan lebih baik mempertegas semua sebelum kelewat batas.

Elang mengerti kewaspadaan Rindu dan inilah alasan Elang, Rindu tipikal cewek yang sangat unik dan entah apa membuat hatinya tertarik. dan ia tidak mau kehilangan cewek seperti Rindu untuk sekarang!

Elang melepas genggamannya dan beralih merangkul Rindu melangkah menjauh dari taman "nikmatin setiap tahap itu, jika lo mulai ngerasa gak nyaman. tenang! gue gak bakal maksa atau pun ngekang lo! gue sekarang hanya nyelesein apa yang gue ucapin"

Elang memutar knop pintu dan menutupnya kembali lalu melepas rangkulannya pada Rindu. menatap omah Aminah yang tertidur pada ranjang dengan pulas, Elang tersenyum dan berbalik menatap Rindu kembali

"makasih udah mau jagain omah Rin, makasih" Elang berucap dan memeluk Rindu

♡♡♡

maaf banget kalo gak jelas ya, aku gak ahli buat bikin adegan romantis kayak gini, hhe. gak pernah ngalamin soalnya.

so, Vomment yakkkk♡♡♡

#Tbc

lewat Rindu[Lengkap]Where stories live. Discover now