Bear?

321 28 0
                                    

Elang membanting pintu keras. menjatuhkan badannya pada ranjang miliknya. ia begitu lelah, apalagi dengan ocehan mamanya sedari tadi yang membuatnya pusing.  mata Elang tak sengaja menangkap buku coklat yang bertuliskan Bear itu. ia meraih buku itu dan membuka lembar pertamanya.

"My Bear, kalo lo udah baca  ini dan itu artinya lo udah mau ngikutin kemauan gue. yeayyyy! sorry gue alay, hehe. ohh, iya Rin. gue pengen banget jelasin ke elo tentang semua, ngejawab pertanyaan tentang kenapa gue pergi. tapi sayangnya gak bisa, kita beda alam sekarang! tapi setidaknya lo bakal inget gue terus lewat buku ini! semangat nulis lembar pertamanya Rindu.

Elang tersenyum kecil "apaan ini? pasti kerjaan anak SMP banget ini mah"ucapnya sambil melihat lembar-lembar berikutnya. namun nihil buku itu hanya terisi pada lembar pertamanya! Elang merasa penasaran, kenapa buku ini berada di sekolahnya? jika benar ini punya anak SMP. lalu bagaimana bisa berada di lapangan sekolahnya? sedangkan disekitar sekolahnya tidak ada SMP sekalipun.

Elang melempar asal buku itu dan beranjak menuju lemari dan berganti baju. Elang menuruni tangga dengan pelan-pelan ia bosan jika terus ditanya dan diomeli akan surat peringatan yang sudah bertumpuk dalam tas sekolahnya itu. terlebih lagi pihak sekolah menelpon mamanya lalu akan terjadi perang antar ibu- anak.

Elang menutup perlahan pintu pagar ketika ia berhasil mengeluarkan motornya dari rumahnya..setelah ia rasa tidak ketahuan ia segera menghidupkan motornya dan mengendarainya.

"ngapain Lang lo ngajak gue kesini?"tanya Zaki yang baru sampai

"bosen gue"balas Elang singkat. Zaki melihat Elang yang tidak bersemangat.

"gue dengar tadi lo kena hukum ya?"

"iya. tapi syukur deh gue jadi gak belajar Biologi. mantap jiwa kan?"

Zaki tertawa "emang Bangsat temen gue"

Elang ikut tertawa "lo gak mau mesen Zak?"

"pesenin kek. samain kek punya lo"

"mbak?"teriak Elang pada writers yang melintas didepan mejanya.

"iya?"

"nasi goreng sama milkshake buble nya 2" ucap Elang.

"ditunggu mas"
writers itu berlalu. Elang kembali menatap Zaki
"gue nemu barang aneh tadi Zak"

"apaan?"

"buku tebal. warna coklat tulisannya Bear"

Zaki menatap bingung "apanya yang aneh goblok?"

Elang menarik nafas panjang" yang aneh itu. halaman pertama buku itu ada tulisan dari pemberi bukunya terus nih ada kata-kata beda alam gitu. gue jadi ngerasa horor kalo liat buku itu, apalagi bukan milik gue"

Zaki tertawa keras "sejak kapan lo peduli sama hal-hal kayak gini?"tanyanya

Elang memutar bola matanya "maksud gue itu, gue mau balikin bukunya"

"balikin kemana? emang lo tau siapa yang dikasih buku itu?"Zaki terus saja tertawa melihat wajah serius Elang.

"iya sih, cuma nih ya. dari analisis gue buku itu buku lama. terus kayak anak smp alay gitu, yang suka nulis Diary dan yang jelas pemiliknya anak sekolah kita kelas 10"

"permisi mas, ini pesanannya silakan dinikmati"Zaki dan Elang sama-sama menoleh dan tersenyum

"udah deh Lang, mending makan nyok!"Ujar Zaki mencoba mengalihkan pembicaraan

Elang mengangguk tapi ada hal yang ia rasa perlu ia cari tahu. pemilik buku itu! "tapi besok temenin gue ke kelas 10 ya?"

"iye, iye. traktik bakso mas kumis yaa?"

"iya. makan mulu fikiran lo"

"dari pada Fikri, fikirannya kan cewek mulu"

Elang tertawa. mengingat Fikri yang tak bisa datang kecafe ini
"itu temen gue juga Zak"

Zaki ikut tertawa .

...

"duh. kenapa lo nyuruh gue dateng sepagi ini sih Rin? masih ngantuk tau"Keluh Putri sedari tadi sambil memperhatikan Rindu yang mencari sesuatu di lapangan sekolah ini.

Rindu terlihat gusar "ini juga karena lo kali"

"apanya yang karena gue?"

Rindu berdiri menghadap Putri "lo inget? waktu gue tersungkur dan lo maksa buat gue ke uks? karena itu gue lupa barang gue!"

Putri mengerutkan keningnya "barang apa? ohh, atau lo pemake ya Rin? astaga tuhannn"teriak Putri heboh

Rindu segera menutup mulut Putri yang berteriak heboh "jangan keras-keras dong Put. ini sekolah"ucapnya sambil melepas dekapan mulut Putri.

"jadi bener?"

Rindu mengeram kesal "bukan barang yang kayak gitu"

"terus apa dong?"

Rindu kembali menjongkok dan mencari-cari buku itu pada rerumputan yang tumbuh pada pinggir lapangan sekolah "Buku tebal warna coklat terus tulisan depannya Bear"

Putri tertawa" sejak kapan lo suka nulis?"tanyanya dengan suara mengejek

Rindu semakin kesal, ia berdiri dan berlalu meninggalkan Putri "tau ahh"

Putri semakin tertawa dan segera menyusul Rindu.

Elang berjalan pada koridor IPA kelas 10 bersama Zaki dan Fikri yang tertinggal jauh dibelakang yang sibuk menggoda adik kelas dengan gombalan recehnya. Elang terus berjalan dengan Buku coklat pada genggamannya  dan duduk pada bangku ujung koridor, ia bingung harus kemana lagi. ia tidak mengetahui nama pemilik buku ini

"Rin, lo tau kan berita tentang cowok yang mainin softex di tengah lapangang kemarin?"

"tau lah. gila kali tuh orang!"balas Rindu tertawa

"Putri juga ikut tertawa, amit-amit banget tuh cowok!"Ucap Putri menghadap Rindu melewati koridor

Rindu tertawa renyah" bunuh aja udah, bunuh cowok kayak gitu"lanjutnya sambil terus tertawa menampilkan lesung pipi tipis indah miliknya.

Zaki melihat kearah Elang yang sudah panas mendengar itu.

"gak usah ditahan kalo mau ketawa"Elang murka dengan Zaki

Zaki tertawa bebas"hahahaha...gak nyangka gue ada yang mau bunuh lo Lang"

Tatapan Elang tak lepas dari Rindu dan Putri "anak kelas berapa dia?" Fikri yang baru datang ikut melihat yang Elang tatap

"kalo lo nanya sama gue. kayaknya salah deh, tanya fikri nih"ucap Zaki memukul bahu Fikri pelan.

"yang mana sih Lang?"tanya Fikri yang kebingungan masalahnya dikoridor ini banyak siswa-siswi yang lalu lalang.

"yang koncet satu itu, disebelah Putri mantan lo"Ucap Elang

"ohh, itu Belisa Arindu temen-temennya sih sering manggil Rindu"Elang seperti mengingat Kata-kata Rindu..Elang kembali menatap Fikri.

"Rindu?"ucapnya memastikan

Fikri mengangguk "iya Rindu. unik ya namanya?"

Elang menatap buku Bear dan membuka lembar pertama yang telah ditulis itu selamat nulis lembar pertamanya Rindu. ia bingung Rindu yang tertulis pada lembar itu nama orang atau sekedar ungkapan?. Elang kembali melihat kearah Fikri

"mantan lo kelas berapa?"

"10 MIPA F deh kalo gak salah"

Elang berdiri dan berjalan keluar koridor IPA yang mulai berangsur sepi, karena Bel sudah berbunyi 2 menit yang lalu.
diikuti oleh Zaki dan Fikri yang menatap Elang tak mengerti.

♡♡♡

#tbc

lewat Rindu[Lengkap]Where stories live. Discover now