Belisa Arindu

797 39 9
                                    

"Lo yakin? Gak bakalan rindu gue Rin?"

Seorang gadis menoleh pada sumber suara. Lalu menggeleng.

"gue Rindu. Jadi gue bakalan ganti nama kalo gue rindu lo nanti" ujarnya seraya tertawa.

Bingung dengan jawaban gadis itu yang berbelit-belit menurutnya. Namun ikut tertawa ketika melihat tawa lepas gadis disampingnya ini, dengan lesung pipi yang begitu memikat.

"Iya juga yaa. Kenapa nama lo Rindu si? Kan susah kalo nanti gue rindu lo?"ujarnya sambil memasang wajah cemberut.

Gadis yang diketahui bernama Rindu itu menahan senyumnya.
"Cuma lo yang manggil gue Rindu Ga. Dan gue harap lo gak lupa itu"

Cowok itu tersenyum, membenari jawaban Rindu. "Abisnya, nama lo sulit Belisa Arindu, kalo gue manggil Bel kan gak lucu, Ar? Kayak nama cowok, sayang? kan belum jadian, mama? kan belum waktunya Rin"

Rindu lagi-lagi tertawa, sesekali ia membenari rambutnya yang menari mengikuti arah angin pada tepi danau ini. "Kan bisa Lisa" balasnya

"Kalo gue gak mau, gimana?"

"Yaudah terserah lo"balas Rindu yang tak mau berdebat dengan cowok disampinya ini.

"Engga? Oh, iya. Kenapa lo ngajak gue kesini?"

Engga melihat Rindu yang tak mengerti maksudnya. Ia mengeluarkan paperbag yang sedari tadi ia simpan "ini, buat lo"

Rindu mengambil paperbag itu
Dan membukanya, dahinya mengerut melihat benda tebal yang bercover tulisan Bear
"Bear?"tanyanya pada Engga

Engga lalu tersenyum mengiyakan "Belisa Arindu, Bear!"

Rindu menggeleng tak paham dengan Engga "gue beruang gitu maksud lo? Iya?"

Engga mendorong pelan kepala Rindu "goblok banget sih, Bear itu Belisa Arindu! Dasar, balik TK lagi sono"

Rindu memegangi kepalanya yang didorong Engga dengan memayunkan bibirnya " anjir lo! ini kepala bukan pintu yang ada tulisan dorongnya"

Tawa Engga pecah melihat ekspresi Rindu yang berlebihan menurutnya.

"Gue gak suka nulis Ga, lo ngejek gue banget ya"

"Justru itu, gue kasih ini buat lo. Biar lo suka nulis. Sekalian memperbaiki tulisan dokter lu itu"

Rindu semakin kesal dengan Engga "Btw, dalam rangka apa lo ngasih gue ini? Gue gak ulang tahunkan Ga?"

Engga menggeleng " lo gak ulang tahun kok, gue ngasih ini buat lo karena gue kasihan sama anak-anak kita nanti kalo ibunya tulisannya jelek"

Rindu memukul bahu Engga "ngomong lo udah ngelantur deh, tamat sekolah aja belum juga"

"Ohh, jadi kalo tamat sekolah lo mau jadi ibu dari anak-anak gue?"

Rindu kembali mencubit pinggang Engga" awsss, sakit Rin! Aaaaduhhh, lepas gak. Oncom"Setelah puas Rindu melepas cubitannya "rasain! Siapa suruh rese"

"Tulis semua hari-hari lo. Ketika gue udah gak ada nanti"Rindu menatap tajam Engga yang berbicara dengan asal itu.

Rindu berdiri dan menepuk-nepuk rok sekolahnya yang kotor "apaan sih lo"

Engga ikut berdiri dan menatap rumput pada kakinya sesekali menendang bebatuan yang berada di depannya " gue serius kali Rin"

"Gak lucu Ga, gak lucu"balas Rindu melangkahkan kakinya menjauh dari Engga

lewat Rindu[Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang