my name.

261 43 7
                                    


Semua menjadi bisu seketika. ketiga insan ini memilih kalut dalam fikirannya masing-masing! Elang,menatap intens pada perempuan yang sedang tertawa sembari mengoncet asal rambutnya itu. Sementara Fikri ia hanya tersenyum tidak jelas menatap lurus pemandangan ramai koridor ini. sedangkan Zaki, ia sedang berfikir keras mencoba mencari jalan keluar dari diamnya mereka kali ini.

Elang tiba-tiba berdiri dengan pandangan yang tak lepas dari cewek itu. sontak membuat Fikri dan Zaki menoleh secara bersamaan melihat Elang yang penuh emosi.

"kenapa Lang?"Zaki ikut berdiri dan menepuk bahu Elang pelan

"anjing!"Umpat Elang dan meninggalkan Zaki dan Fikri yang kebingungan

Elang berjalan lurus dan semakin mendekat pada target. ia duduk diantara dua orang yang membuat hatinya panas.

Rindu dan Egak terkejut sekaligus menatap Elang dan yang ditatap malah menatap Rindu tanpa jeda

"Maksud lo apasih?"Egak berdiri dan mendorong bahu Elang.

Elang menoleh "gak ada apa-apa sih" balas Elang santai.

Egak tersulut emosinya dan berlalu dari hadapan Rindu yang bengong dan Elang berwajah datar.

"Eh, Gakkkk..kok pergi sih"teriak Rindu berdiri namun tangannya dicekal Elang.

"gue kan udah bilang. hidup lo sekarang ada gue"Elang menarik Rindu agar duduk kembali "Rindu.."lanjutnya

Rindu menatap tak mengerti "kak, sorry. kita gak saling kenal"

Elang mengangguk mengiyakan "gue tahu"

Rindu seperti orang bego sekarang, ia risih dipandang terus-terusan seperti ini.

"nama lengkap lo?"tanya Elang

"Belisa Arindu" balas Rindu

"gue Elang Natanial, biasa dipanggil Elang. Gue punya kaki, mata, hidung dan indra lainnya yang alhamdulillah lengkap dan berjalan sesuai dengan fungsinya, gak punya adek ataupun kakak, punya mama satu, papa satu, mantan gue gak tahu karena kata Fikri buat apa diinget itu gak penting!,  gak suka diomingin dari belakang, penggemar coldplay. dan lo boleh nanya hal-hal yang lo pengen tahu lagi tentang gue..sekarang"Rindu cengo

Elang menaiki alisnya "gak pengen nanya?"

Rindu menggeleng.

"yaudah bagus, gak usah kenalin diri lo. karena setelah ini setiap harinya hidup lo akan dipenuhi dengan gue dan begitu juga sebaliknya..cepat atau lambat gue bakalan kenal lo! tapi sekarang tahu nama gue rasa cukup" Elang berdiri dan mengambil benda yang sedari tadi membuat pandangannya sakit

"punya Fikri kan?"

Rindu mengangguk "gue aja yang balikin"Ujar Elang dan berlalu meninggalkan Rindu

"kak Lang?"Elang memutar badannya kembali menghadap Rindu

"bilangin sama kak Fikri makasih"Elang mengangguk dan berlanjut untuk pergi.

...

Elang memutar knop pintu yang menimbulkan bunyi. semua mata tertuju pada Elang dan dengan tanpa bersalah Elang masuk dan berjalan mendekati guru yang sudah menatapnya tajam.

"dari mana kamu?"Elang menanggapinya dengan senyum tenang, dan menyalami guru itu terlebih dahulu

"dari luar pak" Zaki tercengang dengan balasan Elang dan ekspresinya yang kelewat biasa

"saya tahu kamu dari luar tapi dari mananya?"ulang guru itu dengan suara yang mulai meninggi.

"pak! kata Zaki kalo udah tahu kenapa masih nanya?"Elang melirik Zaki sekilas yang sudah ingin menimpuk Elang saat itu juga.

Pak Toni semakin emosi "kamu ini! ngejawab aja. mau ngapain kamu masuk? sudah tahu kan kalo dipelajaran saya gak ada murid yang boleh telat!"

Elang mengangguk" karena saya siswa yang teladan jadi kalo guru nanya saya jawab pak, saya mau ngasih ini buat Fikri"

Elang berjalan dan menghampiri Fikri dan menaru jaket itu pada meja Fikri dan menatap Fikri sekilas lalu kembali lagi berjalan kehadapan Pak Toni yang sudah benar-benar emosi

Elang kembali menatap pak Toni.

"tutup pintunya Elang!"perintah pak Toni tegas.

Elang mengangguk dan berjalan menutup pintu kelas dari luar, sebelum benar-benar menutupnya Elang menyembulkan kepalanya kembali "pak megantropus itu kok rada mirip bapak?" teriak Elang keras dan dilanjuti oleh suara tawa teman-teman kelasnya yang melihat kearah in focus yang terdapat gambar manusia purba megantropus dan detik berikutnya hanya bunyi Dentuman pintu keras dan teriakan dari pak Toni yang menyumpahi Elang.

...

"sumpah anjir. gue gak nyangka! beneran kak Elang ngomong gitu sama lo Rin" Putri bertanya heboh

Rindu mengangguk" gue jadi takut Put"

Putri menarik nafas tak percaya "aduhh, Belisa Arindu. gue kasih tau sama lo, cuma elo yang takut digituiin sama kak Elang. gue rasa nih ya semua cewek malah bakalan jingkrak-jingkrak. sedangkan lo?"Putri menatap sinis Rindu.

Rindu mencebikkan bahunya dan membuka buku Bearnya. menuangkan sedikit tinta pada kertas kusam itu

Bear, dia datang dihidup gue dengan perkenalan konyol itu. gue risih, jujur. setelah Engga gue gak punya lagi temen akrab yang gila kayak lo Ga. bahkan lo satu-satunya. dia kakak kelas gue, gue gak kenal dia,gue hanya tahu namanya dia baik kayaknya sih! dia gak jelek. tapi gue takut sama sikap horor dia. dia punya tatapan mematikan layaknya namanya Elang, gue harap setelah ini hidup gue gak kayak anak ayam yang jadi tawanan Elang.

☆lewat Rindu..

....

aku gak maksa kalian buat suka. tapi tolang hargain karya aku.. cuma mau kalian Voment aja itu udah berarti buat aku..hehe! Btw, ceritanya bakalan aku lanjut setelah batas target pembacanya tercapai. makasih♡

lewat Rindu[Lengkap]Where stories live. Discover now