Tak ada balasan dari Fajar. Namun, Wulan belum bisa tidur karena masih memikirkan Fajar.

"Kok kak Fajar beneran chat? Kenapa dia selalu lembut pas sama gue? Orang dingin kaya dia ternyata bisa lembut juga. " gumam Wulan pada dirinya sendiri. Tanpa ia sadari bibirnya tertarik melengkung ke atas.

***

Author POV.!

   Pelajaran Fisika di siang hari membuat Clara bosan di dalam kelas, sedangkan Alexa dan Mona semangat untuk mengerjakan soal itu.

"Lan, cabut yuk, males gue di kelas! " ajak Clara pada Wulan yang duduk di sampingnya.

"..." tak ada sahutan dari Wulan.

"Tau ah Lan, dari tadi bengong mulu males gue ngomong sama lo!" Clara kesal dengan Wulan yang diam dari pagi tanpa memperdulikan temannya.

"Kenapa gur jadi mikirin kak Fajar. " batin Wulan tanpa ada yang tahu.

"Clar, pinjem bu--" Wulan terkejut ketika mengetahui Clara barusan keluar kelas setelah pamit untuk ke kamar mandi.

   Sama halnya dengan Clara, Fajar CS memilih untuk bolos pelajaran dengan duduk di pinggir lapangan basket. Memang itu pekerjaan cowok ganteng ketika pelajaran Biologi ibu Ani yang selalu marah-marah nggak jelas.

   Ketika Clara akan menuju kamar mandi, ia bertemu dengan mereka berempat dan duduk bersama mereka.

"Tumben banget bolos? " tanya Nicholas tak menyangka adiknya berani bolos pelajaran.

"Kalo lo berani kenapa gue nggak?" sahut Clara menaikkan sebelah alisnya.

"Kakak adik sama aja. " celetuk Bayu.

"Diem lo!" bentak Clara yang tak suka disamakan dengan kakaknya.

"Junior sopan dikit kek. " ujar Ferry membuat mereka semua memandang ke arahnya.

"Tumben bro  ikutan ngomong biasanya diem kaya batu!" balas Bayu sambil menepuk bahu Ferry.

"Giliran udah ngomong ganti Fajar yang kaya batu. " sahut Nicholas dengan jailnya ia menyikut perut Fajar.

   Karena kesal dengan sikap mereka semua, Fajar pun pergi entah kemana arahnya. Ia tak tahu mengapa yang ada di pikirannya hanya ada Wulan. Semenjak kemarin malam ia mengirim pesan pada Wulan entah apa yang ia pikirkan hingga hari ini ia selalu gelisah.

Reno yang sedang mencari anggota osis pun menghampiri Clara ketika ia melihat Clara dengan bad boy itu.

 "Clar, ikut gue bentar yuk!"

"Cieee,, tau-taunya bolos cuman buat pacaran? " godaan khas Bayu dengan menoel pipi Clara.

"Gak usah pegang-pegang atau lo nanti pulang tinggal nama!" bentak Clara tak suka jika di sentuh Bayu.

   Tanpa menghiraukan ocehan Nicholas, Bayu, dan Ferry, si Clara dan Reno pun meninggalkan mereka menuju ruang osis untuk membicarakan kegiatan diesnatalis sekolah.

"Clar, habis ini kita kasih pengumuman di mading sekolah ya soal lomba basket tiap kelas! " ujar Reno sembari memberikan lembaran pengumuman pada Clara.

Clara mengambil kertas itu dan sempat membacanya terlebih dahulu, 

"Oke kak, nanti aku tempel di mading."

"Yaudah kalo gitu balik ke kelas aja yuk, habis ini bel pulang. " ajak Reno.

   Clara dan Reno pun meninggalkan ruang osis itu. Mereka pergi menuju kelas masing-masing. Namun, ketika Clara mengetuk pintu kelas ia menjadi sorotan semua siswa dalam kelasnya. Lalu guru Fisika itu memarahinya karena kelamaan ketika ke luar kelas.

Love in High School (Wulan Series) (Selesai) Where stories live. Discover now