Prologue

17.4K 622 43
                                    

02.46 am..

Aku terbangun dalam tidurku dan mataku terjaga sampai saat ini
Seperti rutinitas biasanya
Jika aku terjaga pada sepertiga malam,
Aku beranjak dari kasur lalu pergi mengambil air wudhu dan melaksanakan ibadah Tahajjud.

Setelah ibadah Tahajjud,
Aku tetap terjaga sampai adzan subuh tiba..

"ASH-SHALAATU KHAIRUM
MINAN-NAUUM"

"Dzakir, turunlah... Sudah waktunya kita ke masjid"

Terdengar suara lelaki paruh baya dari bawah ruangan yang seperti biasanya mengajakku untuk sholat berjama'ah ke Masjid.
Aku pun segera beranjak dari kamar ku menuju ruangan dibawah dan pergi ke Masjid bersama seorang Ayah yang biasa ku sebut dengan sebutan Abi.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

"Dzakir Khafadi"
Penghafal Al-Qur'an yang memiliki daya ingat kuat.

"Azkayra Yasna Malaika"Perempuan yang berhati bersih dan indah seperti Malaikat serta selalu dihormati banyak orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Azkayra Yasna Malaika"
Perempuan yang berhati bersih dan indah seperti Malaikat serta selalu dihormati banyak orang.

"Azkayra Yasna Malaika"Perempuan yang berhati bersih dan indah seperti Malaikat serta selalu dihormati banyak orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Zulaikha Az-zahra"
Perempuan luar biasa yang Cantik dan Cerdas.

"Zulaikha Az-zahra"Perempuan luar biasa yang Cantik dan Cerdas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Dzakir Khafadi

Aku tinggal disebuah Ibu kota Negara Indonesia, Jakarta
Bersama dengan keluarga ku.
Aku tidak memiliki adik ataupun kakak
Ya, tentu.. Aku adalah anak satu satunya.
Sejak kecil aku disekolahkan di pesantren yang terdapat di Mesir.
Aku baru saja menyelesaikan kuliah ku di Universitas Al-Azhar, Mesir dengan Fakultas Ushuluddin jurusan Tafsir dan 'Ulumul Qur'an.
Dan aku baru kembali lagi ke Jakarta
Sekitar beberapa hari yang lalu.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

''Tok! Tok!''

"Assalamu'alaikum Umi,"

Ucapku dengan mengetuk pintu dan menunggu seorang wanita hebat yang ku sebut dengan umi untuk membukakan pintu rumah.

Ya, jelas saja karena aku dan abi baru saja kembali dari Masjid seusai melaksanakan ibadah subuh berjamaah.

"Wa'alaikumsalam warahmatullah"

Jawab umi dari dalam lalu membukakan pintu dan menyambut kepulanganku bersama dengan Abi dengan rentangan tangan dan pelukan hangat darinya.

"MasyaAllah ada apa ini, Umi?"

Abi bertanya dengan wajah sumringah melihat kelakuan umi pagi ini yang menyambut kami bagai tak biasanya.

"Iya, ada apa Umi? Apa umi merindukan Dzakir dan Abi? Padahal Dzakir dan Abi baru saja meninggalkan Umi beberapa jam yang lalu,"

Sambungku atas perkataan Abi sebelumnya dengan nada canda dan sukses membuat Umi tertawa kecil dihadapan kami.

"Sudah sudah... Ayo masuk, umi sudah buatkan sarapan untuk kamu dan Abi,"

Umi mencolek bagian ujung hidungku lalu menarik tanganku dan Abi masuk kedalam rumah dengan wajah gembiranya.

A Religious BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang