«35» You Feel So Empty

318K 17K 2.7K
                                    

Semenjak ucapan Gerry kepada Echa waktu itu, Echa langsung menarik Hilmi untuk keluar kelas.

Agresif? Biarlah. Daripada saling memendam perasaan satu sama lain? Saling tersiksa? Lebih baik langsung memulai. Tidak peduli kita dari kaum perempuan.

Tapi, ada beberapa orang yang beranggapan bahwa perempuan mengajar laki-laki itu di cap sebagai wanita murahan? Tidak semua seperti itu.

Karena pihak laki-laki yang terlalu egois dan membuat pihak perempuan menderita, padahal ia mempunyai rasa yang sama. Kenapa harus membuat keduanya saling menderita jika keduanya saling mencintai?

Apakah mengungkapkan itu sangat sulit? Sepeti tidak! Tapi kenapa kebanyakan orang takut untuk mengungkapkan perasaan yang sebenarnya?

Takut ditolak? Biarkan itu menjadi urusan paling belakangan. Yang penting adalah, kita berhasil melawan rasa egois kita. Kita berhasil menyingkirkan sikap kita yang pengecut. Pengecut karena tidak berani mengungkapkan perasaanya.

Apa dengan kalian memendam semua akan menjadi lebih baik? Tidak. Jika ada masalah, selesaikan dengan baik-baik. Jangan sampai ada salah satu pihak yang merasa tersakiti. Jangan biarkan amarah menguasai, selesaikanlah dengan kepala dingin.

Gerry memandang ponselnya dengan nanar. Sudah sebulan tidak ada Adel yang menemani hari-harinya. Gerry benar-benar seperti mayat hidup jika sekolah.

Seperti saat ini, Gerry hanya duduk di bangkunya padahal sudah jam istirahat. Gerry hanya duduk sambil membuka foto-fotonya bersama Adel.

Echa, Hilmi, Ghista, Ronal, Apri, dan Rama yang baru masuk langsung berbisik

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Echa, Hilmi, Ghista, Ronal, Apri, dan Rama yang baru masuk langsung berbisik. Mereka mengangguk dan menghampiri meja Gerry dan mengambil posisi masing-masing untuk duduk.

“Ger, udah deh gak usah dipikirkan gitu.” ucap Hilmi.

“Iya, mending lo cari perempuan baru aja.” semua langsung menatap Rama dengan tajam.

“Ngomong apa lo barusan?!” tanya Echa dengan nada membentak.

“Ngaco aja lo kalau ngomong.” Apri juga menimpali.

“Canda doang biar gak terlalu tegang.” katanya dengan kekehan.

“Gak lucu!” Rama yang mendengar jawaban dari semuanya langsung diam dan memakan makanannya dengan diam.

Semua juga makan jajanan yang sudah dibeli dari kantin. Gerry menghela napas dan memencet nomor telepon Adel.

Tidak tersambung.

“Mi, gue kasian sama Gerry. Lo udah telepon Adel belum? Suruh dia balik cepet.” bisik Apri.

“Sabar, satu bulan lagi. Dia masih ngurusin perusahaannya yang ada masalah. Karyawannya ada yang korup sampai tiga triliun.” balas Hilmi dengan berbisik.

“Bujug buset! Banyak amat!”

Rama menatap Apri dengan bingung. “Kenapa?" tanya Rama penasaran.

Strong Girl [TELAH TERBIT]Kde žijí příběhy. Začni objevovat