«34» Season Change and So Do We

285K 17.3K 992
                                    

“Sekarang Anda sangat membenci Adel dengan alasan yang tidak jelas, tapi akan ada saatnya semua orang akan membenci Anda. Termasuk putra bungsu anda yang menyaksikan kita berdua dibelakang anda.”

Rival pergi meninggalkan Alen yang mematung. Alen memutar tubuhnya dan terkejut melihat Raka yang sudah berlinang air mata.

“Yang dibilang paman Rival, apakah benar?!”

Alen menggeleng.

“Bohong! Paman rival tidak mungkin berbohong!” Alen terkesiap mendengar Raka membentaknya.

“Bunda udah ngebuat kak Adel terbaring di rumah sakit?! Bunda udah—”

“Ya! Bunda yang melakukan itu semua. Kenapa? Karena dia sudah ngerebut pacar kakak kamu, dia sudah bikin Echa dan Hilmi putus!”

Geraldy menatap ruang inap tempat yang Adel tempati dengan tidak percaya. Pasalnya, saat ia kembali, Adel sudah tidak ada di sana. Kosong. Yang Geraldy temukan, hanya Raka yang sedang duduk di sofa sambil memegang telepon.

“Di mana kakak kamu?” tanya Geraldy.

“ ... ”

“Raka, jawab ayah! Di mana kakak kamu?!”

“Pergi, kak Adel udah pergi.”

“Ke mana?”

“Pergi jauh dari kita, kemungkinan besar, kita gak akan bisa ketemu kak Adel lagi.”

“Tidak mungkin, tadi—”

“Tadi sama sekarang beda ayah, semua bisa berubah. Termasuk sikap aku sekarang dan ke depannya terhadap kalian!”

Raka pergi meninggalkan Geraldy yang berusaha mencerna dengan baik kalimat Raka. Dean dan Leta juga sama, mereka menyaksikan apa yang Raka ucapkan pada Geraldy. Raka berjalan ke arah parkiran dengan tergesa, saat melewati sebuah ruangan, Raka melihat Rival sedang berbicara dengan dokter. Raka menempelkan telinganya di pintu dan mulai menguping pembicaraan Rival. Katakanlah tidak sopan, yang terpenting Raka tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

“Apakah kau bener-bener serius untuk membawa Zola ke luar negeri?”

“Ya!” jawab Rival tegas.

“Baiklah, lebih baik kau siapkan jet yang akan membawa Zola. Kami akan mempersiapkan untuk di jet nanti.”

“Jangan sampai ada kesalahan sedikitpun. Jika ada, saya akan membuat kalian menderita.”

“Baiklah.”

“Cepat kerjakan!”

“Dasar pak tua tukang perintah!”

“Ya aku sudah tua, sudah memiliki banyak cucu.”

“Terserah apa katamu saja, Kakung.”

Raka yang menyadari jika Rival akan keluar langsung bersembunyi. Rival keluar dan langsung berjalan dengan tergesa. Raka mengikutinya, tanpa ia sadari, Rival mengeluarkan senyum miring. Ternyata, Rival pergi ke rooftop rumah sakit. Di sana, Raka melihat Adel yang terbaring dengan sangat tidak berdaya. Angin di atas rooftop jadi sangat kencang. Raka menutup matanya karena debu betebaran di mana-mana.

Raka membuka matanya kembali saat sadar semua sudah tidak separah tadi. Raka langsung berlari menghampiri Adel dan memeluknya. “Paman, jangan bawa kak Adel pergi. Raka mohon.”

Rival pura-pura terkejut melihat Raka yang muncul tiba-tiba. Rival menghela napas melihat Raka memeluk Adel erat, sangat erat.

“Jangan dipeluk seperti itu, kondisi kakak kamu belum stabil.” Raka melepas pelukannya.

Strong Girl [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now