«27» Which Is Actually Just Beginning

293K 15.8K 375
                                    

Author POV.

"Tunggu, jangan kemana-mana!"

"Hmm."

Setelah itu, Adel menunggu untuk membayar belanjaannya tentunya dengan ditemani laki-laki tadi.

"Ayo, aku sudah selesai."

Adel menggandeng tangan laki-laki tadi, dan menuju ke mobil. Adel membuka mobilnya dan masuk.

"Ayo masuk."

Akhirnya pemuda itu masuk dan duduk dengan tenang. "Di mana rumahmu?" tanya Adel.

"Tidak jauh dari sini," Adel mengangkat alisnya. "Di gang depan sana, masuk lagi."

"Baiklah, keluar sekarang!" pemuda itu keluar mendengar ucapan Adel. Ia kira, Adel akan melajukan mobilnya. Tapi salah, Adel ikut turun dari mobil.

Adel berbicara dengan supirnya terlebih dulu. Dan mobil itu meninggalkan mereka berdua.

"Ayo kita ke rumahmu."

"Tapi rumahku kecil."

"Tidak apa."

"Ngomong-ngomong, siapa namamu?"

"Romi. Kalau kakak siapa?"

"Aku Zola."

Mereka berdua jalan dengan diam, tidak ada yang berbicara. Mereka berhenti di depan rumah yang kecil.

"Ini rumahnya?"

Romi mengangguk. "Iya, rumahku sangat kecil."

"Kecil atau besar tidak masalah, tapi itu tergantung dengan apa yang ada didalam keluarganya." belum tentu orang kaya selalu bahagia. Lanjut Adel miris.

Saat masuk, pemandangan yang didapat adalah dua anak kecil yang sekisar umur lima tahun yang wajahnya terlihat sama. Sepertinya kembar identik, hanya saja, yang satu perempuan dan yang satu laki-laki.

"Kakak pulang!"

"Kakak!" teriak keduanya dan langsung memeluk Romi.

"Ibu mana?" tanya Tomi.

"Ibu ada di kamar kak, badannya panas." adu adik perempuannya.

"Di mana ibu kalian?" tanya Adel.

"Ada dikamar kak."

Adel menggendong anak kecil yang perempuan. "Tunjukan ke kakak, mau?"

"Ayo kak, ada disana." Adel mengikuti arahan gadis manis yang sedang berada digendongnya.

Adel membuka pintu dan langsung masuk. Ia melihat seseorang terbaring dengan menggigil, yang Adel rasa sebagai ibu dari ketiga anak ini.

"Ibu," Adel memegang keningnya dan terbelalak. "Panas sekali." gumam Adel.

"Kak."

"Romi, dimana dapur? Kakak harus mengambil air dingin."

"Biar Romi ambilkan." Adel mengangguk. Adel menatap kedua anak kecil yang sedang menatapnya.

"Kalian lapar?" Mereka mengangguk membuat Adel tersenyum. "Nih kakak ada makanan." Adel mengeluarkan semua makanan yang ada dikantong kreseknya.

"Boleh kak?"

"Boleh."

Tanpa ba-bi-bu lagi, mereka berdua langsung memakan makanan yang Adel bawa.

"Ini kak." Romi datang dengan baskom dan handuk kecil. Adel menerimanya dan mulai mengkompres.

Strong Girl [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now