[18] Comeback Stage [Rewind]

2.9K 178 34
                                    

*publish ulang, ada bedanya kok. apa tuh? cari aja sendiri :v*

***


Awalnya hanya kecupan, tapi lama kelamaan bibir itu semakin liar. Dahyun juga tak munafik, buktinya kini kedua tangannya sudah melingkar di leher Mark dan membalas ciuman itu dengan agresif.
_
_
_
_
Ciuman itu terus berlangsung, Mark tak membiarkan Dahyun sedikitpun mengambil oksigen.

Tiba-tiba Dahyun tersadar. Matanya terbuka lebar. Apa yang telah dilakukannya! Berciuman? Dan melupakan calon suaminya begitupun kekasih Mark. Oh ini tak bisa terjadi!

Dahyun melepas ciuman itu lalu mendorong tubuh Mark menjahuinya. Nafasnya sudah tersengal-sengal seperti habis berlari sama halnya dengan Mark.

"Kenapa kau mengakhirinya...?"

Dahyun menggigit bibirnya bawahnya, lalu ia membuang muka. Sekarang ia merasa begitu bersalah. Kenapa ia bodoh sekali mudah terlena dengan ciuman itu.

Saat ia mengecap mulutnya, begitu terasa pahit, akibat alkohol yang di minum Mark.

Mark kembali memegang pipi Dahyun, menarik kembali menatapnya. "Apa yang kau pikirkan sekarang, bee...?"

Dahyun tak tahan melihat keadaan Mark ini. Lebih baik ia melihat Mark dengan sikap cueknya daripada mabuk seperti ini.

"Sunbae, sadarlah. Aku bukan bee, aku Dahyun"

Mark tersenyum kecil, matanya berkedip pelan seperti orang mabuk umumnya. "Aku tahu kau Dahyun, tapi kau adalah bee ku"

Dahyun menggeleng. "Tidak sunbae. Bee mu adalah Mina unnie, bukan aku"

Mark ikut menggeleng. "Tidak tidak tidak. Bee ku itu adalah Kim Dahyun, gadis bulat yang ada di hadapan ku ini" ujarnya diakhiri tawa kecil.

Sebenarnya Dahyun marah mendengar ejekannya itu. Tapi kemarahannya terlupakan begitu saja karena keadaan seperti ini.

"Sebaiknya kau kembali sunbae sebelum orang lain melihatmu seperti ini"

Belum sempat Dahyun berdiri sutuhnya, Mark kembali menarik Dahyun.

Dahyun terdiam seketika saat Mark menempelkan jari telunjuk pria blonde itu tepat di bibirnya.

"Ssstt... jangan memanggilku sunbae. Bukankah kemarin kau memanggil namaku, mmhh...?"

Dahyun segera menoleh kearah lain. Ia sudah tak tahan lagi. Kembali lagi ia berdiri. Kemudian membantu Mark berdiri, menaruh tangan pria itu di bahunya.

Dahyun berusaha menahan keseimbangan tubuhnya, karena tubuh Mark memang lebih berat darinya ditambah lagi Mark dalam keadaan mabuk.

"Bee... kau ingin membawaku kemana, mmhh...?"

Dahyun tak menjawab. Ia berusaha menuruni anak tangga, menuju dorm GOT7 seraya menopang tubuh Mark.

Dahyun menyemangati dirinya sendiri saat melihat pintu dorm GOT7 sudah dekat lagi. Tubuhnya mulai lelah karena keberatan tubuh Mark.

Pada saat Dahyun ingin mengetuk pintu itu, Mark langsung menangkis tangan Dahyun.

Seperti sudah sadar, tiba-tiba Mark mendorong tubuh Dahyun ke dinding. Mengurung tubuh mungil itu dengan kedua tangan kekarnya.

Dahyun mulai ketakutan dengan tindakan Mark ini. Ia mendongak, memberanikan menatap mata tajam Mark.

Mark sedikit menunduk menatap mata Dahyun dengan dalam. "Aku mencintaimu..."

2 kalimat itu berhasil membuat tubuh Dahyun membeku. Bahkan ia hampir lupa bernafas. Sungguh tak percaya, apa yang di ucapkan Mark itu. Rasa bahagia tersebar meluas begitu saja. Hatinya berdetak begitu kencang.

Namun, melihat keadaan Mark sekarang ini, membuatnya tak percaya. Sekali lagi, ia tidak ingin mencintai Mark lebih dalam. Karena pada akhirnya ia tidak akan bisa bersama Mark.

"Su—sunbae, mari kita masuk"

Dahyun kembali menopang tubuh Mark. Dengan cepat ia mengetuk pintu dorm itu.

Tak butuh waktu lama pintu dorm itu terbuka menampilkan Jinyoung bersama Bambam.

Kedua pria itu membulatkan matanya melihat keadaan Mark, dengan cepat mereka mengambil ahli tubuh Mark.

"Bagaimana ini bisa terjadi hyung?!" tanya Bambam sangat terkejut.

Mark tak menjawab, matanya sudah terpejam dengan kepala yang sudah menunduk. Jinyoung mendekatkan wajahnya, mengendus. Penciumannya langsung disambut dengan bau alkohol.

"Dia mabuk" sahut Jinyoung.

"Kenapa bisa?" tanya Bambam tak percaya, karena ini pertama kalinya Mark mabuk seberat ini.

Jinyoung beralih pada Dahyun. "Terimakasih sudah mengantarnya Dahyun. Kau bisa kembali" ujarnya tulus seraya tersenyum.

Dahyun mengangguk. Ia berbalik, namun tiba-tiba saja Mark kembali menariknya masuk ke dalam dorm itu.

"Tidak, tidak kau tidak bisa pergi!"

Mark mengenggam kedua tangan putih itu dengan erat seakan takut Dahyun pergi darinya.

"Hyung!" panggil Bambam seraya mengguncangkan tubuh Mark agar sadar.

Mark menghempaskan tangan Bambam itu. Ia beralih menangkup wajah Dahyun. "Jangan pergi" lirihnya seraya mengelus pipi Dahyun.

Dahyun hampir menangis. Kenapa Mark bisa seperti ini? Kenapa disaat keadaan mabuk Mark bersikap romantis dan seakan takut kehilangannya? Tapi kenapa disaat keadaan Mark seperti biasa, pria blonde itu akan mencuekkannya dan seakan acuh dengannya.

"Kau harus tidur bersamaku"

Mark menarik tangan Dahyun, masuk lebih dalam ke dorm itu.

Bambam dan Jinyoung saling pandang dengan wajah terkejut mereka. Segera mereka menghampiri Mark sebelum Mark melakukan yang tidak-tidak pada Dahyun.

"Hyung?! Jangan gila!" teriak Jinyoung berusaha menahan Mark.

Dahyun menghentikan langkahnya. Ia menghempaskan tangan Mark dengan paksa.

"Sadarlah Mark! Aku Dahyun, bukan Mina!"

Suara Dahyun mulai mengeras. Kali ini ia tak akan diam.

Mark mengambil tangan Dahyun. "Aku tahu, kau Dahyun. Kau adalah bee ku"

Bee?

Bambam dan Jinyoung kembali saling pandang mendengar panggilan itu.

"Kau tahu, aku lebih menyukai, kau memanggil namaku daripada sunbae" Mark tersenyum membuat detak jantung Dahyun berdetak begitu kencang.

Mark melirik tangannya menggenggam tangan Dahyun. Ia berdesis, mengangkat genggamannya.

"Seenaknya dia menggenggam tangan bee ku! Awas saja dia, jika ku lihat dia sekali lagi menyentuh tubuh bee ku, tak akan ku biarkan sedikitpun!"

"Heol!" gumam Jinyoung dan Bambam bersamaan.

Dahyun berusaha melepaskan genggaman tangan Mark. Dan akhirnya terlepas.

Mark menarik tubuh Dahyun, memeluk tubuh mungil itu. "Jangan pergi"

"Apa hyung mencintai Dahyun?"

Pertanyaan Bambam itu membuat Mark menoleh. Ia tersenyum lebar. "Ne. Aku mencintainya!" jawabnya lantang.

Jinyoung dan Bambam kembali terkejut dengan pernyataan lantang itu.

Dahyun melepaskan pelukan itu. Ia mendongak menatap mata Mark. "Mark, jangan berbohong. Aku tahu kau ingin mempermainkanku. Berhentilah membuat hatiku sakit" suara Dahyun mulai melemah seperti ingin menangis.

Mark menggeleng keras. Ia menangkup wajah Dahyun. "Tidak, aku tidak mempermainkanmu. Aku sungguh mencintaimu"

Setelelah mengatakannya, Mark langsung mencium bibir Dahyun.

Jinyoung dan Bambam serentak membelakak melihat adegan yang ada di hadapan mereka.

Dahyun hanya diam saja membiarkannya, air matanya perlahan turun. Hingga Mark merasakan sesuatu yang hangat menyentuh pipinya.

Mark menjauhkan wajahnya, "Kenapa kau menangis" jari-jarinya bergerak menghapus air mata Dahyun.

Dahyun menunduk. "Hiks... aku membencimu, hiks..."

"Jangan mengatakan seperti itu, bee..."

Dahyun kembali mendongak. Matanya sudah mengabur. "Hiks... berhentilah memanggilku bee! Aku bukan bee mu!!"

Suara keras Dahyun berhasil membangunkan member lainnya yang tertidur. Pada saat mereka bersamaan ingin keluar kamar, mereka terkejut dengan pemandangan di depan sana.

"Tidak Dahyun. Kau adalah bee ku!"

Dahyun memukul dada Mark, membuat Mark sedikit menjauh. "Aku sangat membencimu, hiks..."

Dengan cepat Dahyun melangkahkan kakinya menerobos Jinyoung dan Bambam yang menghalangi pintu dorm itu.

"Bee!"

Mark berusaha mengejar Dahyun, namun Jinyoung dan Bambam dengan cepat menahan Mark.

"Minggir!"

Mark mencoba memberontak tapi untung Jinyoung dan Bambam tak terkalah.

***
"Dahyun-ah! Iroena!!"

Plak plak plak

Dahyun hanya berdehem dan masih memejamkan matanya. Ia sudah tak peduli lagi dengan tamparan di bokongnya itu yang dilakukan Sana, seperti kebiasaan unnie-nya itu. Sekarang ini ia masih mengantuk berat.

"YA! Sampai kapan kau akan terus tidur? Ini sudah jam 8, kita harus latihan untuk terakhir kalinya" cerocos Sana.

Dahyun membuka matanya. "Ne unnie. Aku bangun"

Akhirnya dengan terpaksa ia bangun.

***
Dahyun menangkup wajahnya dengan mata yang terpejam. Disaat member lainnya memulai pemanasan, ia malah duduk di sudut, tertidur sebentar.

Jihyo melihat Dahyun seperti itu, berdecak menggeleng. "Jam berapa dia kembali?" tanyanya dengan Chaeyoung yang berdiri disampingnya.

Chaeyoung berpikir sebentar. "Aku mendengar pintu terbuka kira-kira jam 1 lewat" jawabnya.

Jihyo menoleh pada Chaeyoung. "Selama itu?"

Chaeyoung hanya mengedikkan bahunya. "Lebih baik biarkan saja dia dulu unnie"

Jihyo menghela nafas dengan kasar. "Tidak bisa. Ini adalah latihan terakhir kita"

Jihyo bergerak mendekati Dahyun yang seperti sudah terbang ke alam mimpi.

"Dahyun-ah?"

Dahyun terpenjat. Topangan di tangannya terjatuh seketika, membuatnya terpaksa menegakkan tubuhnya. Ia menoleh pada Jihyo, yang telah berhasil membangunkannya.

"Pemanasan dulu. Ini terakhir kali kita latihan"

Dahyun mengangguk. Jihyo pun berdiri, kembali ke tempatnya tadi.

Dengan terpaksa Dahyun berdiri. Di gerakkannya tubuhnya kecil-kecil dengan malas-malasan.

Pada saat matanya sudah terbuka lebar, matanya berhenti melihat Mark sedang pemanasan bersama Mina.

Seketika hatinya kembali mengilu. Lihatkan? Keadaan Mark sudah sadar. Dan semuanya sudah kembali seperti semula. Tidak ada lagi Mark romantis dan takut kehilangannya seperti semalam, yang ada Mark acuh dengannya. Kejadian semalam hanyalah fake semata. Tak ada yang harus di banggakan hanya dengan kalimat 'aku mencintaimu' karena itu hanyalah gigauan dari Mark. Bukankah Mark mabuk? Seharusnya ia tak perlu memasukkan ke dalam hati kata-kata palsu itu. Dan ciuman itu? Ia yakin karena nafsu Mark sedang naik.

Tiba-tiba Mark menatapnya. Ia malah bukan berpaling cepat, tapi tetap menatap Mark. Sayangnya Mark langsung membuang mukanya begitu saja. Hal ini membuat dadanya seperti sesak.

"Dahyun-ah... ada Mingyu!"

Dahyun menoleh kearah Jieun yang berdiri di pintu ruangan dance GOT7 itu.

Mingyu masuk begitu saja dengan senyum khasnya yang membuat Dahyun selalu merasa bersalah. Dahyun pun mendekati Mingyu.

"Ada apa?"

Mingyu tetap tersenyum manis pada Dahyun. "Apa kau sibuk?"

"Iya, dia sibuk!"

Baru saja Dahyun menjawab, Mark datang dan langsung menjawab begitu saja.

Mingyu mengernyit bingung melihat Mark. Bukan Mark di tanya, tapi kenapa pria blonde itu yang menjawab dan lagi wajah Mark seperti tak suka melihatnya.

Mingyu tetap berusaha tersenyum ramah dengan Mark. "Maaf sunbae, aku bertanya padanya"

Mark mendengus menoleh kearah lain.

Dahyun menghela nafas. "Maaf hari ini aku sibuk"

Mark menoleh cepat pada Dahyun mendengar nada suara Dahyun yang tampak lembut. Berbeda jauh jika berbicara dengannya.

Mingyu mengangguk mengerti. "Baiklah, aku mengerti. Aku membawamu sarapan, jika kau lapar" ia memberikan plastik yang berisi makanan yang sedari tadi di tangannya pada Dahyun.

Pada saat Dahyun ingin mengambilnya, Mark sudah duluan mengambilnya. "Terimakasih. Sekarang kau bisa pergi"

Sekali lagi, Mingyu di buat bingung dengan sikap Mark ini. Yang seperti tak menyukainya dan terkesan seperti mengusirnya.

Dahyun juga bingung dengan sikap Mark ini. Biasanya pria blonde itu tak peduli dengan orang lain dan cuek. Tapi kenapa sekarang berbeda.

"Ah... ne"

Mingyu beralih pada Dahyun. "Aku pergi dulu. Jaga dirimu baik-baik, sampai jumpa"

Mingyu mengelus kepala Dahyun lembut, membuat Dahyun hanya bisa diam menerimanya. Elusan yang lembut dan penuh kasih sayang itu tak mampu sama sekali membuat debaran kencang di dada Dahyun.

Jinyoung yang sedari tadi ikut menyaksikan kejadian itu, melirik tangan Mark di bawah yang sudah terkepal kuat. Sekali lagi ia tertawa dalam hati. Menertawai Mark yang bodoh.

***
Brak!

Mark langsung mencampakkan makanan itu ke lantai begitu saja setelah Mingyu sudah pergi. Dahyun melihat itu membelakak, dengan cepat ia mengambil kembali makanan itu. Kenapa Mark malah membuang rejeki, itu tak baik.

"Kenapa kau mengambilnya lagi?"

Dahyun mendongak menatap Mark. "Ini makanan, bukan sampah"

Mark menatap Dahyun tajam. "Tapi sekarang itu sudah menjadi sampah!"

Mark langsung merampas makanan itu dari tangan Dahyun.

"Hei... kenapa kalian bertengkar hanya karena makanan itu, lebih baik untukku saja" ujar Yugyeom menengahi.

Mark memberikan makanan itu pada Yugyeom. "Jangan sampai dia memakannya!"

Setelah itu Mark berbalik berjalan mendekati Mina. Dahyun tercengang mendengar hal itu. Apa salahnya ia memakan makanan pemberian Mingyu? Kenapa Mark melarangnya seenak pria itu.

Dahyun menghela nafas dengan berat. Sudahlah, lebih baik ia melupakannya. Ia tak ingin kembali sakit hanya karena pertengkarannya dengan Mark yang selalu terjadi.

***
Akhirnya hari yang di tunggu telah tiba. Tepat pukul 12 malam itu, MV GOT7 dan Twice telah keluar! Dan hanya beberapa detik saja, sudah banyak views, likes, dan comment-comment. Banyak yang menyukainya dan berkomentar baik dan pasti juga ada yang berkomentar jahat.

Dan sekarang, member Twice dan GOT7 bersiap-siap untuk comeback stage. Dahyun tampak lebih tegang, ntah karena apa. Dia merasa lebih gugup, padahal Twice sudah sering konser di hadapan beribuan manusia dan dia biasa saja, namun ini? Ia lebih gugup dari biasanya.

Tapi Dahyun mencoba untuk menengangkan dirinya, jangan sampai kesalahan terjadi di panggung dan membuatnya malu, bukan dia saja tapi yang lainnya akan malu juga.

Setelah beberapa jam comeback stage telah usai. Ternyata bukan hanya artis Twice dan GOT7 saja yang di undang. Banyak artis yang juga ikut, hanya bedanya hanya merekalah yang comeback stage.

Dahyun tersenyum saat Rowoon dari SF9 tersenyum ramah dengannya.

"Hai Dahyun-ssi?"

Dahyun tersenyum menunduk pada Rowoon yang telah berdiri di sebelahnya. "Ne, hai..."

"Sukses comebacknya"

Dahyun mengangguk, "Terimakasih"

Tiba-tiba Mark datang berdiri di tengah-tengah mereka seperti menjadi penghalang. Mark tampak cuek menatap kedepan, dimana banyaknya penggemar mereka sedang berteriak histeris.

Dahyun mendengus. Ia menoleh kearah lagi. Rasanya kekesalannya datang lagi melihat kelakuan Mark yang belakangan ini sangat aneh.

***
Kabar bahagia untuk member Twice dan GOT7. Karena lagu mereka sukses menjadi peringkat pertama di seluruh dunia, bahkan banyak orang asing menyukai lagu mereka. Dan sekarang kedua band itu di undang untuk comeback stage di Negara asing, yaitu Eropa! Tepatnya di swiss.

Mendengar itu semua member tampak bahagia dan bersorak senang. Kesempatan ini tak akan mereka sia-sia kan begitu saja. Siapa yang tak ingin ke eropa? Dan mereka harus berangkat malam ini juga.

Semua member mulai tampak sibuk mempersiapkan perlengkapan pakaian mereka dan yang lainnya. Begitupun dengan Dahyun, ia bahkan lebih semangat dari yang lainnya. Dan sesaat ia melupakan janjinya pada sang ayah, untuk segera memutuskan kontrak di Twice.

***
Perjalanan GOT7 dan Twice menuju Eropa berjalan lancar. Mereka pun telah tiba di eropa keesokan paginya. Untung saja mereka akan comeback stage hari esok, sekarang mereka masih bisa mengistirahatkan tubuh mereka yang begitu lelah hanya duduk di pesawat saja. Tentunya mereka akan menginap di perhotelan yang besar dan mewah.

Keesokan paginya. Semua member kembali sibuk mempersiapkan diri. Kali ini Dahyun tidak perlu lagi di banguni seperti biasa, karena ia terlalu semangat bertemu penggemarnya yang ada di Eropa.

Malahan sekarang Dahyun lebih cepat dari semuanya. Ia bahkan sudah selesai dan siap menunggu member lainnya.

Kebosanan mulai datang, mungkin ia terlalu cepat. Diambilnya ponselnya dari tempat tidur yang sengaja ia letakkan begitu saja.

Bingung melakukan apa, iseng ia memasukkan fotonya ke dalam instagram dengan caption yang aneh untuknya. Karena ia juga bingung akan membuat caption apa yang cocok dengan fotonya ini.

 Hanya beberapa detik, sudah banyak yang menyukai fotonya, membuat bibirnya terukir

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hanya beberapa detik, sudah banyak yang menyukai fotonya, membuat bibirnya terukir. Bahkan komentar pada penggemarnya membuat ia seperti orang gila, tersenyum sendiri. Namun itu tak berlangsung lama, sebuah komentar pedas meluruskan bibirnya.

Dasar Thrice! Dengusnya dalam hati.

"Kajja Dahyun!" teriak Nayeon.

***
Comeback stage itu berjalan lancar. Panggung yang besar dan penggemarnya yang begitu banyak mampu membuat Dahyun terpana, dan ingin menangis dalam hati. Tiba-tiba ia teringat dengan kontraknya. Sudah sejauh ini, ia harus keluar dari grupnya? Ia bahkan sudah hampir sukses tapi ayahnya datang, langsung mengacaukannya.
***

Hanya 4 hari. Dan itu telah usai. Member GOT7 dan Twice harus kembali karena salah satu perusahaan ternama mengundang mereka juga dengan penghasilan yang besar, siapa yang tak menginginkannya? Walau sebenarnya hotel mereka di bayar untuk 1 minggu penuh. Dengan perasaan sedih mereka meninggalkan Negara eropa itu.

Semua member mulai bersiap-siap. Karena beberapa jam lagi pesawat mereka akan berangkat pukul 7 malam. Tapi tidak untuk Dahyun, ia kembali terpuruk setelah membaca sebuah pesan dari sang ayah.

"Ppali Dahyun-ah!" teriak Jihyo yang melihat Dahyun hanya duduk termenung.

Dahyun tersadar. Ia mengangguk, dengan gerak cepat ia mempersiapkan dirinya.

***
Semua member sudah duduk di pesawat itu, tinggal menunggu keberangkat.

Sana mengernyit, karena ia merasa ada yang kurang. Ia berdiri dari duduknya, berjalan mengedarkan pandangannya ke kursi-kursi pesawat lainnya.

"Ada apa?" tanya Jaebum melihat Sana kebingungan.

"Aku tak melihat Dahyun. Dimana dia?"

Jaebum mengernyit. "Bukankah bersama kalian?"

Sana meringis mengedikkan bahunya. "Tidak"

Jaebum ikut berdiri mengedarkan pandangannya. "Kalian melihat Dahyun?" tanyanya pada Jihyo yang duduk berdua dengan Tzuyu.

Kedua gadis itu menggeleng serentak lalu seketika membulatkan mata. "Apa dia tertinggal?!"

***
TBC...

Incident Little Girl Evil ✔Where stories live. Discover now