YAMD #29

49.4K 3.9K 166
                                    

"Kak Megan, Kak Ai!!"
"Kak Megan, Kak Ai!!"

Suara teriakan secara tiba-tiba membuat Megan dan Aiden terlonjak kaget, otomatis pelukan mereka harus terlepas kala mendengar suara mereka yang terdengarnya nyaring.

Aiden melihat ke arah pintu, ia sempat bingung bagaimana Sydney dan Tris ada di rumah, sejak kapan? Perasaannya ketika ia masuk ke dalam rumah, ia tidak berpapasan dengan siapapun dan tidak merasa ada hawa kalau mereka berdua datang.

Berbeda dengan Aiden, Megan terlihat bahagia waktu melihat Tris datang berlari sambil membawa iPadnya yang datang ke arahnya.

"Hai Tris!!" Sapa Megan setelah Tris sudah tiba di tepi kasur, lalu langsung naik dan duduk tepat di sisi Megan.

"Hai Kak." Jawab si pirang yang memiliki pipi chubby dan suaranya masih kental dengan aksen barat.

Tris selama di Amerika selalu di ajarkan berbahasa Indonesia dengan Sam, karena Sam tidak mau kalau anaknya hanya fasih dalam bahasa Inggris. Maka dari itu, Sam dan Ethan menggunakan bahasa Indonesia jika ia berbicara dengan Tris. Berbeda kalau Tris sedang bermain atau sekolah.

"Tris, sejak kapan kamu di rumah Daddy Piter?" Tanya Aiden, Tris memang memanggil Piter dan Molly dengan sebutan Daddy dan Mommy, kalau orang tuanya ia memanggilnya dengan Mama Papa.

"Baru saja." Jawabnya.

Aiden mengangguk paham, kali ini perhatiannya kepda Adiknya sudah mengganti seragam sekolahnya dengan pakaian rumahan.

"Ney, bukannya tadi kamu di rumah sakit?"

"Oh, tadi Daddy menyuruhku untuk pulang, karena Daddy memberitahu kalau Tris akan datang kerumah dan meminta aku untuk menemani Kak Megan."

Sydney melihat ke arah wajah Megan yang terlihat masih pucat. "Kak Megan, Kakak harus tau sesuatu." Ujar Ney yang naik ke atas kasur.

Megan menyerngitkan dahinya. "Apa?"

"Kita semua akan kehadiran sosok baru di keluarga Madison!!!!" Pekik Sydney.

"Maksud mu? Ada siapa?" Tanya Megan yang masih bingung.

Sydney berdecak. "Mommy hamil, kita akan punya adik, tadi aku liat hasil USG dan ukuran bayinya masih sebiji ketumbar" Selorohnya yang membuat Aiden tertawa, rasanya ia ingin sekali melempar bantal ke arah adiknya, tapi kasian.

"Ney, dia tidak sekecil itu. Tapi bayinya masih seukuran kacang merah." Ucap Aiden meluruskan ucapan Sydney.

Sydney hanya terkikik. "Aku tidak tau, karena aku tadi liatnya kecil sekali."

Megan terdiam sejenak mendengar ucapan Kakak Adik itu, selang beberapa detik baru ia tersenyum bahagia dan berkali-kali ia mengucapkan rasa bahagaiannya.

"Kak Megan, I want to show you something." Ujar Tris di pembicaraan mereka.

"What?" Tanya Megan mengusap rambut pirang Tris yang sudah pindah duduk didepannya.

"Aku akan tunjukkan, tapi aku minta Kak Megan dan Kak Aiden mengikuti apa yang ada disini, mau?" Tris menunjukkan iPadnya.

Aiden dan Megan mengangguk secara bersamaan sambil tersenyum.

"Tris, you did not ask me?" Tanya Sydney yang tidak diajak oleh Tris.

"Sure, if you want." Jawab Sydney mengaktifkan tabnya dan mencari vidio yang sedang ia gemari.

Sydney melihat iPadnya. "Baby shark? You knows it?"

"Yeahh, di sekolah ku ini menjadi ice breaking dan setelah aku melakukannya bisa membuat ku semangat, mau coba?" Tawar Tris dengan wajahnya yang pipinya merah merona.

"Boleh." Megan mengangguk setuju.

"Kamu di kasur aja, kan kamu lagi sakit." Saran Aiden dan dengan dengan cepat Megan menggeleng.

"Aiden, aku cuma demam bukan penyakit berat. Hanya untuk berdiri tidak masalah."

Aiden menghela nafasnya dan ia menyetujui keinganan Megan, kasihan juga kalau di suruh duduk dan tiduran saja.

"Lets go!!!" Girang Tris yang bangun dari posisinya, begitu juga dengan Aiden yang membantu Megan berdiri dan turun dari kasurnya.

Megan dan Aiden berdiri dibelakang Sydney dan Tris, ketika musik dimulai dan tab sudah di posisikan berdiri diatas nakas.

Baby shark, do do do do do do
Baby shark, do do do do do do
Baby shark, do do do do do do
Baby shark

Mommy shark, do do do do do do
Mommy shark, do do do do do do
Mommy shark, do do do do do do
Mommy shark

Mereka mengikuti gerakannya sesuai yang ada di vidio. Benar ucapan Tris! Ini bisa membuat mood Aiden dan Megan membaik.

"Yeayyy!!!!!" Teriak Tris yang gembira ketika vidionya selesai.

"Bagaimana? Apa lebih baik?" Tanya Tris melihat kearah Aiden dan Megan yang sedang tertawa karena melihat tubuh Tris yang tambun berjoget riang dan membuat beberapa bagiannya bergetar.

"Yes, you right Girl!!" Megan memeluk Tris dengan gemas sambil mengecup pipi Tris.

Aiden menyamakan dirinya dengan Tris. "Thanks Tris, kau sudah membuat Megan tertawa." Ujar Aiden mengusap puncak kepala Tris.

Tris mengangguk kemudian memeluk Aiden. "Kau pasti senang melihat senyumnya yang seperti tadi." Gumam Tris yang membuat Megan terkikik.

Aiden melepaskan pelukannya kemudian menggendong Tris, walaupun perlu tenaga ekstra untuk menggendongnya.

Megan yang gemas melihat Tris ia mengelitiki perut Tris yang buncit.

"Kalau liat kayak gini, berasa liat keluarga kecil yang bahagia." Komentar Sydney memperhatikan mereka.

"Amin." Spontan Aiden yang membuat Megan terdiam.

"Maksusdnya, aku aminin kalau aku nanti punya istri kayak kamu. Baik, lemah lembut dan rajin menabung." Lanjut Aiden. Sedangkan Sydney memasang senyum jahilnya.

"Ahh Kak Aiden kalo ngeles bisa aja, bilang aja calon istrinya Kak Megan. Gak usah jauh-jauh kalau yang deket juga mau." Tembak Sydney yang langsung lari sebelum kena imbas dari Kakaknya.

#TBC

Guysss aku mau bikin cerita baru, dengan genre yang berbeda. Mau di publish sekarang atau nanti pas cerita ini selesai??? Dan untuk cerita itu aku udah bikin traillernya... galau sumpah mau up tapi YAMD belum selesai. Kira2 enaknya kapan?

You Are My Decision [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang