YAMD #7

55.6K 4K 158
                                    

[Caiden]

Pagi ini aku akan menjemput Claudia terlebih dahulu sebelum ke sekolah, ia bertempat tinggal di sebuah perumahan yang asri dan tenang. Saat tiba di tikungan arah rumahnya, aku dapat melihat ia sudah berdiri di depan gerbang yang menjulang ke atas.

Claudia Theresa, perempuan yang mungkin menjadi kekasihku. Cantik? Sudah pasti, pipinya yang tirus, alisnya yang terbentuk sempurna dan lensa matanya yang berwarna biru, membuat aku tertarik dengannya.

"Hai." Sapa ku setelah aku tiba di depannya kemudian membuka helm.

"Hai juga."
"Lama ya?"
"Gak, aku juga baru keluar." Aku mengangguk dan mempersilahkannya untuk naik ke motor dan aku menggunakan helm full face yang hanya memperlihatkan bagian mata dan hidung.

Saat memastikan ia sudah naik dengan posisi aman, aku mulai menstater motor ini kemudian melajukannya dengan kecepatan rata-rata.

Claudia menunjukkan jalan ke arah sekolahnya dan tidak perlu waktu lama, kita sudah tiba di gerbang yang memiliki gapura bertuliskan Sekolah Kasih dan ku lihat beberapa pasang mata memperhatikan kami.

"Makasih ya, kamu udah mau anter aku ke sekolah." Ucapnya setelah turun dari motor.

Tanpa melepas helm aku mengangguk. "Santai aja, yaudah aku lanjut ke sekolah ya?"

"Iya hati-hati."

"Belajar yang bener nanti kalau kamu udah jadi ibu dari anak-anak aku, kamu bisa ngajarinnya."

Rayu ku sambil mengedipkan satu mata dan itu berhasil membuatnya tersenyum malu.

"Apaan sih, yaudah sana nanti telat lho." Ucapnya dan aku mulai menstater motorku kembali, kemudian menjauh dari kawasan Sekolah Kasih yang hanya berjarak 2KM dari sekolah ku.

Saat tiba di sekolah, aku memilih masuk melalui gerbang belakang yang kebetulan parkir khusus guru dan para staf. Sedangkan parkir khusus siswa berada di depan dan letaknya di sisi gedung.

"Den Aiden, parkir belakang lagi?" Tanya seorang satpam menyapa aku yang baru saja turun dari motor dan melatakan helm di tangki bensin.

"Iya Pak, abis males kalau di depan."

Ku lihat satpam itu hanya mengangguk paham, ia sudah tau pernyebab aku tidak mau parkir di gerbang depan, apalagi kalau bukan untuk menghindari kaum wanita yang berisik itu.

Satu lagi, hanya aku yang bisa parkir di sini sebagai murid. Setiap orang yang ingin masuk ke gerbang belakang harus menunjukan kartu identitas bahwa dirinya adalah bagian dari SMA Pelita Nusa.

Selaku aku anak dari donatur terbesar dari sekolah ini, bahkan kepemilikannya sekitar 35%  aku di berikan sedikit keleluasaan dalam fasilitas. Salah satunya parkir di tempat khusus yang keamanannya sudah terjamin.

Aku langsung masuk ke dalam sekolah dan menuju ke dalam kelas yang berada di lantai tiga, ku kira setibanya aku di kelas. Aku akan melihat Megan yang biasanya ngobrol bersama Gama dan Lovely, kali ini aku hanya melihat tasnya dan Gama sedang asik ngobrol dengan temannya.

"Terus Megan gimana? Itu cakarannya gak parah kan?" Tanya seseorang yang membuat tubuhku menengang.

Megan? Kecakar?

You Are My Decision [Selesai]Where stories live. Discover now