YAMD #2

73K 4.9K 109
                                    

"Tapi hati aku sakit, lihat mereka mesra seperti tadi."

Ucapan Elina kembali terngiang di benak Megan, kenapa adiknya itu bisa menyukai sosok Aiden? Semua bermula karena Aiden memperlakukan Elina sangat baik, perilaku Aiden yang baik itu di salah artikan pada Elina. Ia mengira bahwa Aiden melakukan hal itu karena tertarik padanya, padahal perilaku Aiden yang sebenarnya memang seperti itu. Perhatian dan lemah lembut.

Elina juga sudah jujur pada Megan mengenai dirinya yang mulai menyukai Aiden, kenapa harus Aiden? Dari sekian laki-laki kenapa seorang Aiden yang ia pilih untuk menjadikan laki-laki pertama di hatinya?

Suara pintu terbuka membuat Megan menoleh, ia tidak kaget melihat sosok Aiden yang datang ke kamarnya. Ini sudah menjadi kebiasaan Aiden. Masuk ke kamarnya tanpa permisi.

Aiden langsung menidurkan dirinya diatas ranjang milik Megan dan menjadikan paha Megan sebagai bantalannya.

"Kenapa? Kayaknya capek banget?" Tanya Megan menysir rambut Aiden dan melihat raut wajahnya yang terlihat lelah.

"Iya, abis nganter Milla tadi aku balik lagi ke sekolah buat rapat turnamen basket bulan depan."

"Kok pulangnya ke sini? Bukan ke rumah?"
"Nanti, lagian Mommy sama Sydney lagi ke Mall dan Daddy belum pulang. Dirumah gak enak sendiri mending di sini." Aiden menutup kedua matanya, menikmati sentuhan Megan yang membuatnya sangat nyaman.

"Aiden."
"Hmmm."
"Turnamen nanti sekolah kita yang jadi tuan rumah?"
"Iyalah, kan sekolah kita yang ngadain."
"Kamu kapan main?"
"Minggu pertengahan, kamu nonton kan?" Tanya Aiden melihat Megan yangsedsri tadi memainkan rambutnya.

"Kalau enggak?" Pertanyaan Megan membuat Aiden membulatkan matanya dan langsung bangkit dari posisinya.

"Kamu gak mau nonton aku??!!!"
"Siapa bilang?"
"Tadi kamu bilang."
"Kan kalau, kita gak tau apa yang terjadi nanti. Siapa tau aku lagi ada urusan."
"Gak ada urusan. Pokoknya kamu wajib nonton."
"Kenapa harus aku? Kan ada anak cheers yang seksi di tambah Milla pacar kamu."
"Aku gak perduli, aku cuma mau kamu." Ucapan Aiden membuat Megan terdiam kemudian mencerna ucapan Aiden.

"Apa artinya cewe seksi dan seorang pacar kalau ada seseorang yang lebih membuat aku semangat, yaitu kamu."

"Basi ih omongannya, udah berapa kali kamu ngomong kayak gitu sama cewe?"

"Hmmm.... kayaknya baru kamu."
"Bohong."
"Yaudah kalo gak percaya, yang penting aku udah jujur."

Aiden bangkit dari ranjang Megan kemudian menata alat PSnya yang sengaja ia tinggalkan di kamar Megan. Tapi di rumah ia juga memilikinya, bukan hanya PS saja. Bahkan ia memiliki seperangkat Virtual Reality Video Game yang lengkap di ruang khusus game miliknya.

Aiden memilih untuk duduk diatas karpet dan dibawah kaki Megan, "kamu udah makan siang?" Tanya Megan saat Aiden tengah sibuk dengan gamesnya.

"Belum, kan tadi siang aku di kelas sama kamu, terus balik ke sekolah langsung rapat."
"Mau makan? Nanti aku ambilin."
"Boleh." Megan bangkit dari posisinya kemudian menuju meja makan dan mengambil makanan untuk Aiden, ia juga menyiapkan buah-buahan sebagai dessert.

Setibanya dikamar, ia melihat Aiden masih dengan posisinya. Pandangannya terlihat serius di depan TV, "ini makan." Ujar Megan meletakan nampan di meja belajar yang tak jauh dari posisinya.

You Are My Decision [Selesai]Where stories live. Discover now