YAMD #28

34K 3.4K 153
                                    

"Megan, kamu tau apa yang kamu lakukan itu salah?" Tanya Piter yang sudah berada di dalam mobil miliknya, lima belas menit yang lalu Piter mengantar Megan bersama Aiden ke rumahnya. Ia menginginkan Megan untuk menginap dirumahnya sampai Megan sembuh dan sehat kembali.

"Dad, Megan tau apa tentang kesalahan? Dia itu terlalu buta sama kejahatan, jadi dia gak bisa bedain mana yang harus dibela sama mana yang enggak perlu dibela!" Serobot Aiden yang duduk di depan.

Megan hanya melirik Aiden yang wajahnya terlihat masam, hatinya bergetir melihat Aiden begitu.

Piter menghela nafasnya. "Megan, kamu memang wajib berbuat baik pada semua orang. Tapi ada saatnya kamu bersikap adil dan menghilangkan rasa iba mu pada seseorang yang sudah mencelakaimu. Kamu tidak boleh bersikap seperti tadi, untuk membela orang yang salah." Nasehat Piter mengelus puncak kepala Megan dengan sayang.

"Daddy takut ada orang yang menyalahgunakan kebaikan kamu." Lanjutnya.

"Lagin heran, itu cowonya juga gak becus buat jaga dia! Gak guna banget jadi pacar!" Cerca Aiden dan Megan paham ucapan itu ditunjukan oleh siapa.

"Aiden, Daddy tidak pernah mengajari kamu untuk menghina seseorang."

"Siapa yang ngehina sih Dad? Kalau dia sayang sama Megan, kalau dia cinta sama Megan. Seharusnya dia bisa jaga Megan, pacaran belum sebulan aja udah kayak gini!"

"Aiden, jangan pernah merasa kamu paling bisa menjaga Megan. Apa kamu sadar, kalau kamu juga pernah menyakiti Megan?" Tembak Piter yang membuat Aiden terdiam.

Kapan ia menyakiti Megan? Setaunya yang ia lakukan selalu membuat Megan happy, tapi kenapa Daddynya bisa berucap seperti itu?

"Apa maksud Daddy?" Tanya Aiden memutar tubuhnya melihat Daddnya sedang memeluk Megan.

"Tidak perlu penjelasan." Jawab Piter membela Megan, percayalah ucapannya yang tadi itu spontanitas. Ucapannya menunjukkan kalau dirinya bisa membaca perasaan Megan dan ia tidak tau benar apa tidak ucapannya.

Namanya juga feeling...

"Kita juga belum bisa menjaga Megan dengan sempurna, tapi sebisa mungkin kita berusaha membuatnya bahagia. Karena apa? Karena Megan adalah anak Daddy dan Mommy, Kakak kamu dan Sydney."

Aiden merasa hatinya tersentil saat mendengar 'Anak dan Kakak' dari ucapan Daddynya. Ia baru sadar ternyata perasaannya selama ini salah, konyol jika ia mencintai Kakaknya sendiri.

Tuhan, jangan biarkan cinta ini mengakar dan tumbuh kuat dihatiku.

Harapannya memohon pada Sang Kuasa.
-------

"Kamu bawa Megan ke kamar, Daddy harus ke rumah sakit lagi." Pesan Piter saat mereka sudah tiba di rumah.

Aiden mengangguk.

Setelah itu Piter kembali masuk ke mobil dan Aiden melihat mobil Daddynya sudah mulai menjauh kemudian hilang.

Kini hanya ada dirinya dan Megan di teras rumah, suasana diantara mereka terasa sangat canggung.

"Ekhemm, apa kita lagi mannequin challenge?" Tanya Aiden memecahkan suasana.

Megan tersenyum mendengar ucapan Aiden. Ia juga heran, kenapa dirinya dan Aiden sering mengalami hal seperti ini, sering canggung.

You Are My Decision [Selesai]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt