[19] Kemarahan Dira

38.8K 3.2K 53
                                    

Karena nila setitik.
Rusak susu sebelangga.

***

Dira sedang duduk di sofanya malam ini, ia dan Widya memutuskan tidak jadi menghabiskan waktu sampai malam, karena menurut Widya, ia membutuhkan waktu sendiri untuk memikirkan segalanya.

Bagaimana Widya tidak berfikir seperti itu kalau sejak kejadian makan siang tadi Dira hanya menatap kosong kemanapun.

Widya kan jadi sebel!

Baik, mari kita kembali kepada Dira.

Sekarang jam menunjukan pukul tujuh malam lewat lima belas menit. Dira ingin segera membicarakan hal ini kepada Reno, setidaknya ia membutuhkan penjelasan yang logis. Yang bisa diterima otaknya ini.

Namun Dira ingat, bahwa besok ia mendapat shift pagi untuk jam kerjanya. Tidak mungkin jika Dira membicarakannya malam ini juga dengan Reno. Dan Dira juga harus menyiapkan dirinya apabila nanti penjelasan Reno mampu membuat emosinya menaik.

Setidaknya Dira harus menyiapkan mental nya terlebih dahulu.

Dira mengambil handphone dan erphonenya di nakas dekat sofa, mulai mendengarkan lagu Photograph dari Ed Sheeran. Kemudian membuka kolom chat antara dirinya dan Reno. Terakhir mereka berkirim pesan adalah tadi siang. Dimana Reno menanyakan apakah Dira sudah makan atau belum dan mengingatkan nya untuk Sholat. Dan Reno juga bilang bahwa mungkin hari ini Reno tidak bisa menelfonnya dikarenakan ada beberapa pertemuan dengan relasi bisnisnya.

Lalu Dira memutuskan untuk mengirimi Reno pesan, mungkin laki-laki itu sedang istirahat dan akan membaca pesan dari Dira. Kalau Dira beruntung.

Andira Afsheen : Assallamualaikum.

Dan Dira mengunci layar handphonenya, berusaha tidak berfikiran negatif tentang Reno. Ia harus ingat bahwa kepercayaan nya untuk Reno adalah fondasi berdirinya dan kuatnya hubungan mereka.

Sepuluh menit kemudian suara notifikasi pesan masuk membuat Dira membuka layar kuncinya cepat. Benar saja, Reno membalas pesannya tadi.

Muhamad Akbareno : Waalaikumsallam. Kenapa?

Andira Afsheen : Aku mau bicara tentang sesuatu.

Andira Afsheen : bukan, lebih tepatnya nanya sama kamu, sih.

Muhamad Akbareno : Jadwalku besok kosong. Hanya mengontrol Ti Amo dan beberapa cabangnya.

Muhamad Akbareno : mau bertemu kapan? Dan dimana?

Andira Afsheen : Hm, besok aku masuk pagi. Pulang sekitar jam 2 atau jam 3 siang. Sepulang itu aja gimana? Di Ti Amo aja yang deket sama wilayah kerja ku.

Muhamad Akbareno : Siap. Jadwalku sudah dikosongkan jam segitu cuma buat kamu.

Andira Afsheen : Pembual.

Muhamad Akbareno : Hei, aku serius.

Andira Afsheen : Oke. Tapi siapkan Gayoo Coffee buat aku besok, ya?

Unintentional | ✔Where stories live. Discover now