Part 46 : Lupa Ingatan?

16.5K 1.1K 18
                                    

Happy Reading....

Garnetta Pov

Aku shock ketika Gareth berkata jika Sean lupa ingatan, dia tak mengingatku sama sekali bahkan namanya pun Sean tak ingat.

"Aku ingin menemuinya, Gareth.." pintaku namun Gareth melarang.

"Jangan, Sean sedang tak stabil. Aku takut kau kena amuknya. Ingat kau sedang hamil.." ucap Gareth. 

Aku hanya bisa mengangguk pelan, keluarga Sean sudah pasti sangat marah padaku karena aku sudah lancang memasukan draft perceraian kami ke pengadilan.

"Sean hilang ingatan dan lebih baik kau pulang. Kau bukan istrinya lagi dan dia tak ingat kamu. Jadi kau tak dibutuhkan disini." ucap James ketus membuatku sakit hati.

"Lebih baik kau tak usah kembali lagi dalam kehidupan Sean. Soal anak, aku ingin anak itu kau serahkan pada kami setelah kau melahirkannya " ucap James tegas.

"Tapi aku ibunya, aku yang mengandung dan melahirkannya." ucapku tak terima.

"Kau bisa menghubungi pengacaraku atau kita bertemu di pengadilan!" ucap James sambil pergi meninggalkanku membuat hatiku sakit.

Aku benar benar harus pergi jauh, aku tak mau daddy James mengambil bayiku.  aku segera pergi meninggalkan rumah sakit namun aku ingin bertemu Sean untuk terakhir kalinya. Aku menyelinap masuk ke kamar Sean dengan bantuan Gareth, dia selalu jadi dewa penolongku.

Aku menatap Sean yang tertidur pulas, gurat lelah dan memar di wajahnya terlihat jelas. Aku mengecup keningnya,

"Maafkan aku, mungkin ini kesalahanku yang terparah hingga keluargamu marah padaku... Aku tak menyalahkanmu kenapa kau tak mau jujur padaku. Walau, andai kau berkata yang sebenarnya, aku mungkin takkan salah paham dan kita takan bercerai. Tapi sudahlah, semua sudah terjadi... Mungkin ini takdir kita. Aku yang salah telah membuat kita bercerai. Sean jaga dirimu baik baik. Maaf aku harus pergi, aku tak mungkin kehilangan lagi anakku, kehilangan orang yang aku sayang dan aku tak mau dipisahkan dengan anakku. Aku harap kau mengerti. Aku selalu mencintaimu..." bisikku lalu memberikan ponselku padanya.

Biarlah dia yang memiliki kenangan itu, andai dia membuangnya dan tak mau mengingatku mungkin inilah takdir kita.

Aku berjalan meninggalkan Sean yang masih tertidur, aku berharap dia bisa bahagia dengan ingatan baru dan kehidupan yang baru juga. Aku meninggalkan rumah sakit dan kota ini, mungkin aku takkan pernah kembali lagi.

Aku berjalan menuju mobilku, aku meminta Mark untuk membawaku pulang ke desa. Sepanjang perjalanan aku terbayang masa masa indahku bersama Sean, saat dia menciumku, menyentuhku, saat kami bercanda, tertawa dan bercinta. Air mataku mengalir deras, Mark hanya terdiam menatapku yang terus menangisi kehidupanku yang hancur.

Akhirnya aku sampai, aku segera mengistirahatkan tubuhku. Aku sangat lelah, sepanjang perjalanan.aku hanya bisa menangis, aku memejamkan mataku, berharap semua hanya mimpi.

Malam hari....

Aku mendengar suara gaduh di luar kamarku, aku menajamkan mataku. Ada rasa takut menyergapku apa lagi aku berada sendirian di rumah. Aku berjalan memeriksa keadaan, hingga seseorang membekapku, menutup mataku dan mengikat tubuhku.

"Kau lebih baik diam jika kau ingin kau dan bayimu selamat." bisik orang itu dan aku pun pasrah, aku sangat takut.

Aku tak tahu orang itu membawaku kemana, aku hanya bisa berdoa semoga kami selamat...


Author Pov

James tampak geram ketika mengetahui Garnetta melarikan diri, dia segera mengerahkan anak buahnya untuk mencari Garnetta hidup hidup dan tidak melukainya karena Garnetta sedang mengandung cucunya. Leo menatap James.

"Kenapa kau jadi begitu kejam?" tanya Leo tak mengerti.

"Aku kesal karena Garnetta berani menceraikan sean dan anakku yang bodoh itu, benar benar menyebalkan. Aku akan memberi mereka berdua pelajaran. Aku akan memisahkan mereka!" ucap James geram Leo menggelengkan kepalanya.

"Aku kesal, mereka berani bercerai diam diam, membohongiku dan Sean... Kalau dia merasa rumah tangganya sudah tak nyaman kenapa tak bilang dan mungkin kita bisa memberi dia solusi. Aku merasa menjadi orang tua tak berguna dan tak di anggap. " ucap James kecewa.

"Biarkan mereka mengurus urusannya masing masing." ucap Leo.

"Jika sudah menyangkut perceraian, lain lagi. Apa lagi sekarang Garnetta hamil cucuku." ucap James geram.

"Sabarlah.." ucap Leo sambil menimang anaknya. 

James menatap bayi tampan bernama Charles itu, bagaimana rupa cucunya kelak ya?

"Sini, aku juga ingin menimang bayi, aku akan berlatih menimang cucuku!" ucap James sambil menimang Charles. Leo hanya bisa pasrah dan tersenyum simpul.

Gareth terkejut tak bisa menemukan Garnetta di desa, Mark bilang Garnetta tak kemana mana lagi setelah dia mengantarnya ke rumah, tetapi aneh dia tak ada di rumahnya. Barang-barangnya pun masih tersimpan rapih.

Gareth menunggunya hampir seharian, akhirnya dia meminta Mia memberinya informasi jika Garnetta sudah kembali dan tak lupa dia pun meminta anak buahnya untuk mengawasi rumah Garnetta, Gareth takut Mia bohong atas printah Garnetta.

Sean menatap Gareth yang tampak gelisah.

"Kau kenapa?" tanya Sean.

"Garnetta menghilang.." ucap Gareth namun di respon dingin oleh Sean.

"Dia sedang hamil dan aku khawatir." ucap Gareth.

"Dia bisa jaga diri sendiri!" ucap Sean dingin.

"Mau sampai kapan kau pura pura lupa ingatan huh?" sindir Gareth membuat Sean menatapnya tajam.

"Itu bukan urusanmu!" ucapnya ketus.

"Jika terjadi apa apa dengan Netta, kau akan menyesal!" ucap Gareth

"Tidak akan!" ucap Sean sambil menatap ponsel Garnetta.

Sean terkejut menemukan fotonya dan Ella serta capturan  chattingan mereka. Sean  menarik nafas lalu menelepon seseorang.

"Batalkan perceraianku dengan Garnetta, bagaimana pun caranya. Atau aku akan menuntut orang yang sudah menerbitkan surat cerai itu tanpa persetujuanku"

"...."

"Aku tak peduli, pokoknya batalkan dan aku akan membayarnya berapapun!" ucap Sean lalu membanting ponselnya. Gareth menatap Sean bingung.."Memang bisa?" tanya Gareth.

"Garnetta memasukan berkas lama dan tanpa persetujuanku. Ingat perceraian takkan terjadi jika salah satu menolak dan tanpa sepengetahuan salah satu pihak, walau aku sudah menanda tanganinya tapi itu berkas lama, Netta memasukan berkas lama itu dan  aku belum memutuskan talak pada Garnetta!" ucap Sean dan Gareth pun mengangguk pelan. Ya, orang kaya kadang menghalalkan segala cara guman Gareth dalam hatinya.

Tbc

Kayanya tinggal beberapa part lagi, soalnya mau bahas apa lagi coba hahahaha.....

Thanks for reading
Jangan lupa vote dan komennya ya

Love you...

I Hate My Husband (End - Tersedia Dalam Bentuk PDF) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang