Part 20 : Go and back (21+)

27.7K 1.3K 16
                                    

Happy Reading....

Garnetta Pov

Aku menatap Sean dan Gareth yang tampak akrab, aku bahagia bisa bertemu dengan Gareth walau pun sekarang aku harus jauh dari Sean.

"Netta!" ucap Gareth sambil memelukku.

"Gareth..." teriakku senang dan membalas pelukannya.

"Ehm.." Sean berdehem dan aku merangkulnya hingga kami bertiga berpelukan.

"Jaga dirimu baik-baik Netta.." ucap Sean sambil menarik tubuhku melepaskan pelukan Gareth di tubuhku membuat aku dan Gareth tertawa lepas.

"Pasti, kau juga Sean. Jangan nakal!!" ucapku sambil mengecup bibirnya sekilas.

"Kau tidak menciumku Netta!" goda Gareth membuat Sean mendelik pura-pura marah. Aku tersenyum

"Bagaimana jika yang menciummu Sean?" godaku membuat Sean melotot lalu meremas bokongku.

"Akh!!" pekikku kaget dan Sean tertawa.

"Itu hukuman kecil untukmu!" ucapnya sambil mencium keningku.

Aku memeluknya erat, aku sungguh tak rela melepaskan kepergiannya.

"Cepat pulang..." bisikku sambil melumat bibirnya, mencium dalam, menyecap bibirnya yang lembut. Sean dengan konyol meremas buah dadaku dan sengaja mengerang-erang membuat Gareth melotot.

"Akh.. Kalian jangan membuat film porno disini!!" protes Gareth sambil menutup matanya sok polos membuat aku dan Sean tertawa.

Aku menatap kepergian Sean, hatiku terasa kosong. Aku ingin Sean cepat pulang karena aku akan sangat merindukannya.

*****

Aku memakan pizza di kedai pizza favoritku.

"Apa Sean memperlakukanmu dengan buruk?" tanya Gareth. Aku tersenyum.

"Awalnya ya, tapi akhirnya kami saling jatuh cinta." ucapku sambil menyuapi Gareth.

"Hmm.." gumannya sambil menikmati pizza.

"Aku pernah melihatmu bersama gadis cantik di club..." ucapku setengah memancing Gareth.

"Hmm... Hanya untuk pencitraan..." ucap Gareth sambil terkekeh.

"Kau masih menyukai laki-laki, huh?" tanyaku dan senyum Gareth merekah. Aku menyentuh dahiku lalu menatap wajah tampannya.

"Aku sempat cemburu kau bersama wanita lain!" godaku dan Gareth pun tertawa.

"Kau jangan khawatir, aku suka batangan!" goda Gareth membuat Garnetta mual.

****

Gareth membawaku kembali ke apartemenku, tepatnya apartemen Sean.

"Netta..." ujar Gareth sambil memarkirkan mobilnya di basement.

"Ya? "

"Maafkan aku.." ucapnya lembut.

"Kenapa?"

"Aku menghindarimu.." ucapnya sambil menyentuh pipiku.

"Ya, aku tahu, ini ulah Sean." ucapku dan Gareth tersenyum.

"Hmm.. Dia cukup jantan untuk mengakui padamu." candanya sambil mengusap roda kemudi.

"Ya, itu yang aku suka darinya. Walau pun kau tetap yang terbaik..." ucapku, ya Gareth yang terbaik karena dia tak pernah menghinaku sebagai pelacur.

I Hate My Husband (End - Tersedia Dalam Bentuk PDF) ✓Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz