Part 34 : Steak (21+)

21K 1.1K 8
                                    

Kunci dalam sebuah rumah tangga itu komunikasi dan kejujuran, jangan sampai kita membiarkan pasangan kita menerka nerka dan berfikir negatif, ingat tanpa kejujuran semua hubungan apapun akan berantakan.


Happy reading....

Sudah seminggu Sean bersikap aneh, pagi- pagi sudah mencari steak sapi sampai Garnetta terpaksa memasaknya langsung, karena restoran buka jam sepuluh pagi. Sean tersenyum bahagia menikmati steak buatannya.

"Besok buat lagi ya..."ucapnya manja. Garnetta memutar bola matanya,

"Kau tak  ke kantor?" tanya Garnetta.

"Jam sepuluh, aku masih kangen sama kamu.." ucap Sean membuat wajah Garnetta merona.

Garnetta bingung  ketika jam sebelas Sean sudah kembali ke rumah.

"Kau sudah pulang?" tanya Garnetta terkejut.

"Kau tak suka aku pulang?" tanya Sean merajuk.

"Kau baru satu jam ke kantor sudah ada di sini lagi?" tanya Garnetta bingung.

"Emang kau mau apa? Apa ada yang kau sembunyikan dariku Netta?" tanya Sean cemburu.

"Bukan begitu, aku tak kemana-mana cuma aneh saja." ucap Garnetta malas membahasnya lagi, takut Sean marah dan berpikir yang tidak tidak.

*****

Marina menatap Garnetta bingung.

"Kau tampak kesal sayang?" tanya Marina melihat wajah jutek putrinya.

"Aku bingung dengan sikap Sean akhir akhir ini!" tukas Garnetta

"Kenapa?"

"Sean suka bertindak yang tidak tidak dan aneh meminta yang tak lazim."

"Masa dia memintaku mengantarnya ke mini market untuk beli es krim jam dua pagi, makan steak pagi-pagi dan banyak lagi...." ucap Garnetta frustasi.

"Apa kau sudah mendapatkan haidmu bulan ini?"

"Mom, apa hubungannya dengan haidku?" tanya Garnetta tambah kesal.

"Sabar nak... coba kau ingat-ingat." perintah Marina dan Garnetta pun mencoba mengingatnya. Sepertinya memang sudah lama Garnetta tak mengalami siklus haid.

"Mungkin hampir dua bulan Mom, sejak kami rujuk aku tak pernah haid lagi..." ucap Garnetta membuat Marina tersenyum bahagia.

"Sepertinya kau sedang hamil!" bisik Marina membuat tubuh Garnetta menegang.

"Apa?" pekiknya.

Garnetta merasa ketakutan, Garnetta masih ingat kata-kata Alvaro dan trauma dengan sikap Sean, apa lagi sikap Sean sekarang lebih aneh  daripada sikap Sean waktu hamil pertama.

"Mom... Aku takut..." bisiknya namun Marina mencoba menenangkan anaknya.

"Netta, mom ingin meminta sesuatu darimu.." ucap marina membuat Garnetta penasaran.

"Apa mom?"

"Apapun yang dilakukan ayah Leo, kau harus tetap menyayanginya. Dengarkanlah alasannya jangan kau hukum dia tanpa mengetahui alasan perbuatannya." ucap Marina membuat Garnetta tambah bingung.

"Nanti juga kau mengerti!" bisik Marina sambil menciun kening anaknya.

*****

Sean menatap Garnetta dengan tajam.

"Kenapa kau berubah padaku?" tanya Sean curiga karena Garnetta sering menghindarinya.

"Berubah kenapa Sean?" tanya Garnetta acuh.

"Kau dingin." ucap Sean sambil bergelung manja di dalam pelukan Garnetta.

"Kau sedang memikirkan apa?" tanya Sean sambil menyelidik kedalam bola mata Garnetta.

"Sikapmu, kau terlalu manja Sean..." bisiknya membuat hati sean terasa sakit.

"Kau tak suka?"

"Bukan begitu, aku merasa aneh..." tukas Garnetta berusaha jujur. Sean merengut.

"Baiklah aku akan berubah..." tukasnya sambil pergi meninggalkan Garnetta.

"Akh... Kau mulai merajuk lagi!" bisik Garnetta sambil menarik tangan Sean dan mencium bibirnya dengan lembut.

Garnetta tak mau juga  Sean marah. Garnetta akhirnya mengalah, mungkin kehamilan kali ini Sean yang ngidam.

"Sean, kata Mom aku hamil." ucap Garnetta hati hati.

"Benarkah?" tanya Sean antusias. "Aku sudah hampir dua bulan tidak mendapatkan haid." ucap Garnetta sambil menyenderkan kepalanya di dada Sean. Jantung sean berdegup kencang.

"Besok kita periksa ya?" ucap Sean sambil memeluk Garnetta dengan erat.

"Oke.." bisik Garnetta sambil membalas pelukan Sean.

Sean menatap bahagia, istrinya hamil lagi.

"Aku mencintaimu!'' bisik Sean sambil memeluk Garnetta. Namun berbeda dengan Garnetta yang seperti malas mengetahui dirinya hamil lagi.

"Apa kau tak senang?" bisik Sean mengetahui kedinginan Garnetta.

"Aku takutt...." bisik Garnetta sambil melepaskan pekukannya.

"Aku janji takkan seperti dulu lagi. Percayalah padaku Netta..." rajuk Sean yang malah seperti anak kecil. 

Garnetta merasa geli melihat pemilik perusahaan raksasa merajuk seperti anak kecil pada dirinya.

"Baiklah. tapi aku memiliki syarat!" ucap Garnetta berusaha mengerjai suaminya.

"Apa?" tanya Sean antusias. Garnetta meremas kejantanan Sean.

"Aku tak mau dia memasuki lubang lain!" bisiknya tajam

"Aakh..." erang Sean. Garnetta menyentuh puting Sean dan memilinnya keras.

"Aakh..." ringgis Sean.

"Ini, tak boleh ada seorangpun yang mengulumnya atau menyentuhnya kecuali aku!" bisik Garnetta lalu melumat bibir Sean dan menggigit lembut bibir bawah Sean.

"Dan ini, hanya aku yang boleh menciumnya!" bisik Garnetta sambil meremas bokong Sean yang padat.

Sean segera menelanjangi dirinya dan siap-siap menarik tubuh istrinya.

"Eiits... Jangan sentuh aku, masuk kamar mandi!" ucap Garnetta galak dan Sean menurut, ternyata hamil kali ini membuat Garnetta sedikit aneh dan menggairahkan, pikir Sean. Garnetta melepaskan seluruh pakaiannya lalu melumat kejantanan Sean dengan rakus.

"Aakh... Netta.." desah Sean tak tahan dengan serangan istrinya.

Sean menarik tubuh Garnetta, walau istrinya protes dia tak peduli. Di bawanya tubuh Garnetta ke atas ranjang.

"Kau berani mengintimidasiku Netta, maka aku akan menghukummu secara intim!" bisik Sean lalu memasukan miliknya yang sudah keras kedalam milik Garnetta.

"Seaan... Aakh..." rintih Garnetta merasakan kenikmatan yang Sean berikan.

"Kau bilang tubuhku hanya milikmu kan? Ya sekarang milikmu.." racau Sean sambil terus memompa tubuh Garnetta dengan cepat.

"Sean...." rintih Garnetta sambil menghisap dada Sean memberi tanda kepemilikan.

"Garnettaaa...." erang Sean, mereka pun mengalami klimaks secara bersama sama.

"Sean?"tanya Garnetta

"Hmm...." guman Sean.

"Bagaimana jika aku menggugurkannya..." guman Garnetta membuat tubuh Sean menegang dan rahangnya mengeras.

Ada apa denganmu Netta jerit batin Sean kesal!!

Tbc

I Hate My Husband (End - Tersedia Dalam Bentuk PDF) ✓Where stories live. Discover now