Part 3 : Obsesi

27K 1.5K 18
                                    

Happy Reading....


Sean Pov

Aku menatap wajahku yang babak belur, bagaimana aku bisa ke kantor dalam keadaan seperti ini? Jalang kecil itu begitu menyebalkan.

Aku terpaksa mengurung diri di kantor agar ayahku tak memarahiku, aku merasa frustasi sekaligus bergairah membayangkan aroma tubuh gadis itu. Bibir hangat dan kenyalnya sungguh menggoda.

Pintu diketuk dan sekretaris seksiku menyembul dari balik pintu.

"Miss Henry ingin bertemu!" ucap Isabel sekretarisku.

"Masuk!" ucapku sambil menyeringai, Tuhan begitu adil bukan? Memberi aku kesempatan untuk balas dendam!!

Aku menatap rambut pirangnya terjuntai cantik, dengan wajah polos dan gaun indah yang sederhana membungkus tubuh rampingnya.

"Sudah selesai menatapku, Mr.Fox?" ucapnya membuyarkan lamunanku.

Aah... Bagaimana aku bisa melamun seperti pria dungu? geram hatiku. 

Gadis ini begitu mempesona, wajah polos, cantik dan lembut benar-benar menggodaku.

"Masih mau di lanjut melamunnya?" sindirnya lagi dan aku langsung mendekatinya.

"Aku sedang berfikir, hukuman apa yang pantas aku berikan untukmu?" bisikku.

"Apa pelajaran semalam belum cukup?" tanya gadis itu arogan sekaligus seksi. Aku menarik tubuhnya hingga gadis itu menjerit.

"Lepaskan Bajingan!!" teriaknya dan aku langsung mendorongnya ke dinding.

"Aku bersumpah akan membalaskan dendamku padamu, kau jangan bangga dengan kepintaran dan kesombonganmu. Aku bisa menghancurkan kau dan keluargamu dalam sekejap!!" ancamku dan gadis itu menatap manik mataku tanpa rasa takut sedikitpun.

"Kau paham?" bisikku lagi.

"Aku tidak takut Sean!" bisiknya, ini pertama kali dia memanggil namaku.

Aku mengecup bibirnya sekilas lalu merampas dokumen yang ada di tangannya.

"Kau boleh pergi!" usirku dingin dan gadis itu sempat melongo sebentar lalu langsung keluar tanpa sepatah katapun. Aku merasa puas sudah menyakitinya, aku yakin sekarang dia pulang dan menyusu kepada ibunya.

Garnetta Pov

Aku benci kepada Sean si bajingan tengik itu, dia menciumku seenak jidatnya. Oh fuck, dia pria pertama yang menciumku dan aku tak mau mengakuinya.

Ah... Aku geram sekali, aku menendang tong sampah yang ada di toilet itu berkali kali seperti orang gila!

Aku kembali ke club bersama sahabatku Gareth, dia selalu bisa membaca kondisi psikisku yang sedang kacau. Dia memelukku dari belakang mencoba menenangkanku yang sedang mencicipi vodka.

"Sean?" tebaknya membuatku mengernyit heran.

"Bagaimana kau tahu?"

"Hanya menebak dan aku tahu perusahaanmu bekerja sama dengan Fox Corp."

"Ya, dan kedua pria tua sinting itu bercanda ingin menjodohkan kami!" ucapku kesal.

"Kedua pria sinting?" tanya Gareth tak mengerti.

"Ayahku dan ayah Sean bersahabat, aku harap itu hanya lelucon!" ucapku sambil menengak vodka milik Gareth dalam sekali tengak.

"Kau harus pulang dalam keadaan sadar, manis!" godanya sambil melepaskan pelukannya.

Aku tak tahu jika sedari tadi Sean menatapku dari arah meja yang terhalang beberapa bangku dari tempatku duduk.

"He watching you...Netta" bisik Gareth dan aku hanya tersenyum sebal.

Gareth selalu memanggilku Netta dan aku merasa itu panggilan spesialnya kepadaku. Gareth meremas bokongku 

"Damn you Gareth!" bisikku dan dia hanya terkekeh.

Sejak kapan pria musang itu selalu pergi ke club setiap hari? Ah aku tak peduli selama dia tak menggangguku.

Aku berjalan memasuki apartemenku.

"Jadi selama ini seperti ini kehidupanmu, Garnetta?" tanya ayahku membuatku terperanjat kaget.

"Ayah, apa yang kau lakukan?" tanyaku.

"Untung Sean memberitahu ayah, seperti apa kau selama ini!" ucap ayahku geram sambil menyeretku masuk ke dalam apartemen.

"Damn, Sean kau harus membayar ini semua!!" ucapku geram.a

Ayahku mendorongku masuk lalu menamparku.

Plak!!

Aku termanggu dengan perasaan sakit, wajahku terasa panas.

"Kenapa kau seperti pelacur? Aku tak pernah mengajarimu mabuk dan clubing seperti ini Garnetta!!" teriak ayahku.

"Aku bukan pelacur dan aku masih melakukan ini dalam batas wajar!" belaku.

"Hentikan kegiatan kotormu ini, atau aku akan menghukummu!" teriak ayahku.

"Kau mau menghukum aku dengan apa?"tantangku dan ayah menamparku untuk kedua kalinya. Hatiku sangat remuk.

"Aku benci ayah!!!" teriakku lalu berlari ke kamar dan menguncinya dari dalam. Aku benci ayahku, sangat benci!!


Sean Pov

Balas dendam di mulai, aku mengadu kepada orang tua Garnetta soal tingkah nakalnya di club dan benar saja, mereka tidak tahu kelakuan jalang anaknya. Aku tahu sekarang pasti jalang kecil itu sedang di omeli ayahnya yang keras dan tegas.

Aku tersenyum membayangkan wajah cantiknya yang sedih dan menderita. Tak searogan waktu dia menghinaku dengan si gay itu.

Keesokan harinya Garnetta tidak masuk kerja, Mr Henry langsung yang ke kantorku. Membuatku merasa sedikit tidak nyaman, tapi aku jadi tahu apa yang terjadi dengan Garnetta.

Paul akan menikahkan Garnetta dengan seseorang agar ada yang menjaganya dan dia berhenti dengan dunia malamnya.  Aku hanya tersenyum menanggapi omelan pria tua di hadapanku ini.

Aku membayangkan bagaimana menderitanya pria yang menikahi Garnetta, gadis keras kepala dan jalang pecinta gay.

"Kalian sedang membicarakan apa?" tanya ayahku James.

"Aku sedang bercerita tentang anakku..." ucap Paul dan dia pun menjelaskannya.

"Bagaimana kalau kita jodohkan saja dengan anakku, Sean. Dia sudah sangat lama membujang dan aku menginginkan seorang cucu!" ucap ayahku membuat wajahku memucat dan perutku mual.

Aku tak mungkin menolak di hadapan Mr Henry. Ah ini sungguh akan menjadi mimpi buruk buatku. Ini benar-benar seperti senjata makan tuan. Niatku balas dendam malah menjadi musibah buatku!!

Ayahku jadi terus terusan memaksaku untuk segera mengakhiri masa lajangku, aku tak peduli dengan keturunan atau pendamping. Karena selama ini aku merasa mampu dan baik-baik saja tanpa mahluk lemah di sampingku. 

Aku bingung, apa yang harus aku lakukan? Ayahku mulai mengancam akan mencoretku dari daftar keluarga dan ahli waris. Aakh.... Sial!!!

Tbc

Matt Bomer as Gareth
Sean O'pry as Sean
Elle Fanning as Garnetta

Itu cuma imajinasiku aja ya, untuk cast-nya aku serahkan pada naluri imajinasi kalian, mau menggambarkan mereka seperti apa agar kalian nyaman membaca ceritaku sambil berimajinasi....

Thanks for reading
jangan lupa vote dan komennya

love u

muuaah.....

I Hate My Husband (End - Tersedia Dalam Bentuk PDF) ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora