Part 23 : First Love

20.7K 1.2K 8
                                    

Happy Reading....



Leo Pov

Aku menatap wajah Marina yang masih sama cantiknya seperti waktu pertama aku bertemu dengannya. Dia cinta pertamaku sewaktu SMA, Senyumnya begitu tulus menghiasi wajahnya yang cantik.

"Leo, aku tak menyangka kita akan bertemu lagi dalam keadaan yang berbeda!"

"Ya, aku jadi adik besanmu.." ucapku sambil terkekeh.

"Ya, dunia itu sempit ya?"

"Aku turut berduka cita.."

"Akh... Ya, dia pergi begitu cepat.."

"Dia yang merebutmu dariku.." cicitku dan Marina menatapku lalu tertawa.

"Ya, kalian saling berlomba memperebutkanku. Andai kau lebih cepat melamarku, mungkin aku sekarang bersamamu..." ucapnya sambil menerawang.

"Apa kau masih mencintaiku?" tanyaku penasaran.

Ya, dulu aku telat satu langkah. Andai Paul tidak menyuruhku meminum vodka yang entah di campur apa di club waktu itu, aku takan mabuk dan langsung melamar Marina.

"Entahlah...." ucap Marina.

Sebenarnya kami saling mencintai, tapi Paul begitu agresif dan merebut Marina dariku. Aku tahu watak keras Paul karena dia sahabatku, jika dia sudah cinta dia akan mengejarnya sampai kemana pun, tak peduli dia sudah memiliki kekasih bahkan sudah tahu kekasih sahabatnya pun Paul tak peduli.

Aku menatap Marina,

"Kau masih terlihat cantik..." bisikku dan Marina menatapku.

"Leo, maafkan aku..." bisiknya membuatku tertegun.

"Maaf kenapa?" tanyaku bingung.

"Sebenarnya, dulu aku akan memilihmu. Tapi Paul mengancamku. Aku akhirnya memilihnya dan kami menikah..." ucap Marina pelan.

"Awalnya aku sangat membencinya, tapi dia tulus mencintaiku, tidak bosan memberiku perhatian dan cinta. Sampai akhirnya aku pun mencintainya. "ucap Marina.

"Aku tahu.." ucapku membuat mata cantik itu terbelalak kaget.

"Mungkin kita tidak berjodoh, Marina.." ucapku sambil mengelus pipinya.

"Maafkan Paul .."

"Ya, aku sudah memaafkannya." ucapku hampa.


Sean Pov

Aku panik, apa Garnetta hamil? Kenapa dia mengalami pendarahan? Aku menantinya di luar ruangan dengan gusar, berharap Garnetta baik-baik saja. Aku mengusap rambutku frustasi.

"Mr. Fox?" tanya Albert sahabatku yang menangani Garnetta.

"Selamat sobat, istrimu sedang hamil!" ucap Albert membuatku tegang.

Benar dugaanku, aku rasa ini bukan waktu yang tepat untuk memiliki anak. Apa lagi Garnetta sudah tahu ayahnya yang membunuh Paul.

"Kenapa?" tanya Albert yang menatapku seperti tidak suka.

"Entahlah..." ucapku lemah.

"Kalian sedang bermasalah?" tanya Albert curiga.

"Iya... Bagaimana keadaan Netta?"

"Dia baik saja hanya kandungannya harus di jaga. Jangan sampai stres atau dia akan keguguran..." ucap Albert. Aku tersenyum

"Terima kasih Albert, aku mohon pantau terus keadaan Garnetta dan bayinya." ucapku sambil pergi ke dalam ruangan.

I Hate My Husband (End - Tersedia Dalam Bentuk PDF) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang