Part 45 : Kecelakaan

17.9K 1K 9
                                    

Terlalu mencintai seseorang kadang membuat kita kekanak kanakan dengan cemburu buta, yakinlah jika semua sudah ada jalannya.masing masing, hanya bagaimana cara kita menyikapinya.


Happy Reading...



Sean Pov

Aku akhirnya mendapatkan semua bukti kejahatan Evans, aku akan segera menjebloskannya ke penjara. Aku segera menghubungi orangku dan pengacaraku untuk mengurus semuanya. Sekarang tinggal Ella yang akan kusingkirkan.

Aku segera menemui Ella yang sedang berada di kantornya. Aku berharap dia bisa menerima kenyataan. Aku terkejut tak menemukan Ella di mejanya, apa dia sedang bersama Robert, bossnya? Aku merasa curiga, aku segera mendekati pintu itu dan pintu itu setengah terbuka

Aku terkejut melihat Ella dan Robert sedang bercinta, saling berpagutan.

"Ella..." ucapku dan gadis itu terlonjak kaget. Aku tersenyum miring, ternyata cara untuk menyingkirkannya sangat mudah. Aku melangkah pergi untuk meninggalkan dua sampah itu.

Aku berdendang, memikirkan kebahagiaanku dengan Garnetta yang akan segera terwujud. Aku akan tenang menjalani rumah tanggaku dan perusahaanku akan segera bangkit setelah semua uang yang di curi Vans kembali. Namun aku bingung...

Kemana aku harus mencari Garnetta?

Aku kembali ke kantorku untuk mengambil beberapa berkas penting.

"Tuan, ada surat, urgent." ucap Isabel sekertarisku. Aku segera membuka surat itu dan terkejut. Surat cerai yang sudah resmi??

Bagaimana bisa? Aku  belum menanda tangani apapun dan tak ada pengajuan apapun? Aku teringat pada dokumen perceraianku waktu itu. Apa Garnetta menggunakan dokumen itu dan memasukannya ke pengadilan?

Deg

Jantungku terasa sakit, Garnetta benar-benar  keterlaluan, dia akan membuangku seperti ini, melupakanku untuk selamanya. Aku segera keluar dari kantorku dan mungkin Garnetta berada di desa?

Aku memacu mobilku dengan kecepatan tinggi, ada rasa sakit yang terus menyayat hatiku. Garnetta, jika kita bercerai lantas bagaimana dengan hidupku? Aku takkan mampu hidup tanpamu.

Aku akhirnya sampai ke desa, namun pegawainya berkata jika Alice tak ada disana. Aku terpukul, dimana kau berada Netta??  Aku kembali menjalankan mobilku dalam keadaan kacau, aku tak terima Garnetta menceraikanku. Aku tak mau bercerai.

Persetan dengar kertas ini, persetan!!! rutukku dalam hati.

Tanpa aku sadari, aku melajukan mobilku dengan sangat kencang dan entahlah sebuah mobil meluncur dari arah berlawanan sehingga aku merasa kaget dan spontan melempar roda kemudi ke kiri. Aku membentur sebuah tiang, kepalaku terbentur pada roda kemudi, tubuhku sakit, dadaku sakit dan semua menjadi gelap.



Garnetta Pov

Aku merasa Sean memanggilku, aku terhenyak kaget. Kenapa aku merasa dia memanggilku? Suaranya terdengar jelas. Aku meminum air putih yang aku simpan di nakas, tenggorokanku terasa kering dan tercekat.

Aku menghidupkan ponselku, kenapa aku terus memikirkan Sean? Aku merasa merindukannya, namun aku segera mengusir perasaanku. Dia penghianat!!

Drrtt... Drrt...

Ponselku bergetar, Gareth meneleponku?

"Ya"

"Kau dimana?"

Akun di rumah!"

"Cepat ke rumah sakit, Sean kecelakaan!"

Deg

Jantungku terasa sakit...

"Aku segera kesana, berikan alamatnya!" ucapku sambil menutup teleponnya dan segera meminta Mark mengantarkan ke rumah sakit.

Aku menatap sedih keadaan Sean, dia masih di isolasi karena masih dalam keadaan kritis. Gareth berlari ke arahku di susul oleh istrinya.

"Netta.." ucap Gareth langsung memelukku. Aku pun menangis.

"Seaaan..." isakku. Gareth mengelus rambutku.

"Netta, sepertinya kau salah paham kepada Sean." ucap Gareth membuatku bingung.

"Kau mengira Sean selingkuh dengan Ella kan?" tanya Gareth dan aku mengangguk.

"Sebenarnya perusahaan Sean kolaps karena Evans, orang kepercayaan Sean berkhianat dan membawa asset perusahaan Sean." ucap Gareth membuat jantungku sakit. Gareth menjelaskannya secara detail dan perlahan kepadaku.

"Dia selalu tertutup!" isakku kesal dengan sikap Sean yang selalu membuatku salah paham.

"Iya, dia memang seperti itu, aku sudah bilang untuk jujur padamu tapi dia selalu dengan pemikirannya. Kabar baiknya perusahaan Sean sudah bangkit lagi. Itu karena Sean sudah mempunyai cukup bukti untuk mengambil kembali assetnya dan menjebloskan Vans ke penjara melalui bantuan Ella." ucap Gareth.

"Sean pura pura mencintainya agar Ella mau membantunya dan itu berhasil" ucap Gareth. Aku diam membeku.

"Tapi semua sudah terlambat, kami sudah bercerai..." isakku pedih, Gareth menatapku.

"Kalian bisa rujuk kembali, menikah kembali.." ucapnya membuatku sedikit sedikit lega.

"Thanks Gareth.." ucapku bahagia.

Emilia menatap kami dan aku langsung tak enak.

"Maafkan aku Emilia.." ucapku namun Emilia tersenyum padaku dan memelukku.

"Tak apa, aku tahu kalian bersahabat.." ucapnya lembut.

Gareth tak salah memilih wanita, ya Gareth pantas mendapatkan Emilia, wanita yang sungguh baik hati. Aku memeluk Emilia.

"Terima kasih.." ucapku sambil menangis.



Author Pov

James menatap Garnetta marah

"Kenapa kalian bisa bercerai?" ucap James garang membuat Garnetta menunduk.

"Kau jangan terlalu keras pada Netta, dia sedang hamil.".ucap istri James.

"Aku tak tahu apa yang dipikirkan oleh mereka!" ucap James geram.

"Itu semua salahku daddy, maaf..." ucap Garnetta. 

"Andai Sean tidak kecelakaan dan berbaring di rumah sakit, aku sudah menghajarnya. Anak keras kepala itu!" ucap James geram. Garnetta hanya bisa diam karena dia merasa dialah yang bersalah.

Garnetta menatap kertas perceraiannya, percikan darah Sean menghiasi kertas itu. Garnetta tahu, Sean pasti marah dan mencarinya hingga dia kecelakaan. Dialah penyebab kecelakaan itu terjadi.

"Netta, kau harus kuat. Kasian bayimu." ucap Alvaro mengingatkannya. Garnetta menatap alvaro yang membawanya ke ruang samping untuk beristirahat.

"Istirahatlah, jika Sean sadar aku akan mengabarimu..." ucap Alvaro dan Garnetta mengangguk pelan.

Garnetta terkejut ketika Alvaro memberi tahu bahwa Sean sudah sadar, namun dia mengamuk, tak ingin menemui siapapun.

"Bagaimana bisa?" tanya Garnetta bingung.

"Sean tak ingin menemui siapapun, dokter yang memeriksanya pun hanya bisa memeriksa saja, setiap di tanya bungkam. Garnetta merasa sedih, dia mengelus bayi di perutnya.

"Sayang, maafkan Mommy..." bisiknya sambil menangis.

Tbc.

I Hate My Husband (End - Tersedia Dalam Bentuk PDF) ✓Where stories live. Discover now