Part 29 : Pergi

20.6K 1.2K 28
                                    


Pernikahan itu harus dilandasi cinta dan kepercayaan. Harus ada Keterbukaan dan komunikasi yang bisa menghapuskan jarak dan mendekatkan diri satu sama lain. Tanpa itu semua, semua akan terluka dan menjadi korban dari sebuah keegoisan.

Happy Reading....

Garnetta Pov

Semenjak perceraian itu, kesehatanku semakin memburuk. Aku tak mau makan dan sering mengurung diri di kamar. Aku terpukul dengan perpisahan kami. Sean begitu tega menceraikanku dan melepaskanku, aku kira dia takkan langsung menyingkirkan aku begitu saja demi Helena...

Sean pasti sangat mencintai Helena, karena dia sepertinya ingin menikahi Helena secepatnya, Sean memilih Helena sampai ambisinya untuk mendapatkan hartaku pun hilang, begitu besarnya kah cintanya pada Helena?  Aku lebih baik pergi dari kehidupan Sean untuk selamanya.

Aku takkan sanggup melihat orang yang aku cintai menikah dan bahagia dengan wanita lain. Sekarang untuk apa aku bertahan di kota yang memiliki kenangan pahit ini?  aku sudah bukan istrinya lagi, aku mengelus perutku.

Aku akan berusaha menjaga bayiku karena hanya dia yang aku miliki, kekuatanku untuk bertahan hidup.

Aku merasa perutku  terus mulas dan sakit, kehamilan di usia empat bulan membuatku menderita dan tak mau makan. Aku menatap kamarku, setelah sehat aku akan segera meninggalkan tempat yang penuh kenangan ini.

Ya, setiap sudut ruangan ini selalu di hiasi percintaan kami, canda tawa dan saling mengejek. Aku tersenyum kecut setelah menyadari bahwa semua sudah berlalu, aku bangkit dari tempat tidurku. Namun semua terasa berputar dan semua terlihat gelap.

Aku terbangun dalam keadaan yang sangat menyakitkan, Mom dan paman Leo sedang ke luar negeri mengurus persiapan pernikahan sekaligus mengurus  perusahan mom di Italia, orang tua Sean sedang ke luar kota dan Sean juga keluar negeri mengurus pemisahan perusahaan Fox dan Henry.

Aku di rumah sakit sendiri bersama asisten rumah tangga Sean, Naomi. Aku memintanya merahasiakan soal keguguranku pada siapapun.

Ya, aku keguguran karena stres dan pola makanku yang buruk. Aku sangat terpukul dengan keguguranku, tapi aku cukup waras untuk bangkit dan berlari dari kenyataan.

Sekarang alasan aku untuk bertahan hidup sudah musnah. Aku terlalu stres sehingga kandungamku lemah dan aku kehilangan bayiku.

"Nyonya kau harus kuat..." ucap Naomi sambil mengusap punggungku dengan lembut, aku hanya bisa menangis dan.menangis.

Ya, hanya Naomi yang menemaniku dan mengetahui kepedihanku.

*****

Alvaro kembali memeriksa kondisiku, wajahnya tampak serius membuatku sedikit tegang.

"Bagaimana kondisiku? Apa aku boleh pulang?" tanyaku dan Alvaro menatapku.

"Setelah selesai nifas, kau harus menggunakan kontrasepsi.."

"Maksudnya?" tanyaku bingung.

"Harusnya aku memberitahu kau dan juga Sean.." ucap Alvaro bingung.

"Beritahu aku saja, Alvaro... Aku tak mau Sean khawatir.." ucapku bohong.

"Akibat keguguran rahimmu menjadi lemah, aku rasa kau tak boleh hamil lagi." ucap Alvaro membuat hatiku sakit.

"Apa maksudmu?" tanyaku tak percaya.

"Kau bisa hamil, tapi keselamatan kau dan bayimu taruhannya.." ucap Alvaro sejelas mungkin. Aku merasa terpukul.

"Alvaro... Jangan beritahu dulu Sean akan hal ini, aku takut dia belum siap. apa lagi dia sedang ada masalah.. Aku janji jika sudah waktunya, aku akan membicarakan hal ini padanya" ucapku berbohong lagi dan alvaro mengangguk.

Setelah dokter memperbolehkanku pulang, aku segera mengemasi barangku.  

"Naomi, aku akan pergi. Jika Sean menanyakanku, kau bilang tak tahu karena aku tak memberitahu kemana aku pergi. Jika dia bertanya kenapa kau tak bilang, kau bilang saja karena aku bilang padamu aku telah memberi tahu Sean.." ucapku.

Ya, aku akan meninggalkan semua. Aku harus mandiri, aku tak mau Sean mengasihaniku karena aku keguguran dan tak bisa memiliki anak. Aku tak mau dia beranggapan jika aku seperti mencari perhatian lagi atau seperti aku mengharap Sean kembali, apa lagi aku takkan bisa memberikan Sean keturunan.

Biar Sean bahagia bersama orang yang dia pilih dan aku takkan kembali lagi kesini untuk selamanya. Aku akan menjauh, mencari kehidupanku yang baru. Aku yakin mom akan bahagia bersama dengan Leo, dia akan menjaga mom dan mencintai mom dengan tulus.



Sean Pov

Aku sibuk dengan pemisahan perusahaan ini, apa lagi dengan terbongkarnya korupsi di perusahaan ini karena orang kepercayaanku, Barnie.  Aku sudah dua bulan berada di Canada, bagaimana kabar Garnetta? Kandungannya pasti sudah besar. Aku meminta orangku untuk melacak keberadaan Garnetta, aku ingin mengetahui kabarnya.

Namun aku terkejut, Garnetta sudah meninggalkan mansionku sebulan lebih. Naomi tak memberitahuku karena Garnetta bilang sudah memberitahuku. Jantungku berdegup kencang, kemana Garnetta pergi?

Aku ingin pekerjaan ini segera selesai agar aku bisa menemui isteriku. Ya, aku tak pernah memasukan berkas perceraianku ke pengadilan. Karena aku sendiri masih ragu dan masih mencintai Garnetta.

Aku terus mengerahkan orangku untuk mencarinya namun semua nihil, aku frustasi, kemana lagi aku harus mencarinya?

Aku akhirnya kembali dari luar negeri dan segera ke mansionku. Garnetta tidak meninggalkan pesan bahkan ponselnya pun dia tinggalkan. Aku tak tahu harus bagaimana, kepalaku pusing dan aku pun tak kuat lagi menahan beban tubuhku.

Aku bisa merasakan tubuhku ambruk dan mencium lantai yang keras, pandanganku menjadi gelap.

Author Pov

Sean mengalami stres sehingga tubuhnya melemah apa lagi di tambah pola makan yang buruk. Sean merasa seluruh tubuhnya sakit, James yang baru pulang dari luar kota langsung menemui Sean, anaknya.

"Kau tak apa-apa nak?" tanya James dan Sean hanya tersenyum.

"Kemana Garnetta?" tanya James, ya Sean teringat dia belum bisa menemukan Garnetta. Tak lama dokter Alvaro menemui Sean dan memeriksa keadaan Sean dengan teliti.

"Kalian ini kenapa? Kemarin istrimu yang sakit sekarang kau. " ucap Alvaro setengah menggerutu.

"Istriku?" tanya Sean seperti mendapatkan pencerahan.

"Ya, beberapa bulan yang lalu istrimu masuk rumah sakit karena stres. Dan jangan bilang kalau kau tak tahu istrimu mengalami keguguran!" ucap Alvaro membuat jantung Sean berdegup kencang dan terasa sakit. Apa ini alasan Garnetta menghilang?


Dua tahun berlalu.....

Sean belum juga menemukan Garnetta dan dia sudah lelah mencari istrinya untuk meminta maaf. Naomi mengatakan semuanya, dialah yang menolong Garnetta di saat-saat tersulitnya.

Sungguh aku nerasa bersalah, aku tak mau kehilangan istriku untuk selamanya.

Daddy dan mom marah kepadaku karena aku tak bisa terbuka kepada Garnetta dan menjaganya.  Leo sudah menikah dengan Marina, mereka hidup bahagia. Dan tentang pembunuh Helena dan Paul? Semua sepertinya sudah terkubur dan akan selalu menjadi misteri...


Tamat












































































nggak deng hehehe....

Cerita belum berakhir ya just kidding...

Next Part new beginning....

Thanks for reading jangan lupa vote dan komennya
Love you...

Tbc

I Hate My Husband (End - Tersedia Dalam Bentuk PDF) ✓Where stories live. Discover now