Part 32 : Memaafkan (21+)

22.3K 1.1K 6
                                    

Setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam mencintai seseorang. Dan terkadang hasilnya tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan, disinilah takdir berperan. Manusia hanya berusaha dan Tuhanlah yang menentukan...

Happy reading....

Garnetta menatap Marina yang sedang mengelus perutnya yang sudah membesar.

"Mom..." bisik Garnetta lembut. Marina langsung melihat anaknya dan memeluknya erat sambil menangis.

"Mom... aku merindukanmu.." bisik Garnetta.

"Mom juga sayang.. Kenapa kau menghilang?" isak Marina membuat Garnetta sedih.

"Maafkan aku Mom!" ucap Garnetta. Lalu mereka pun berbincang bincang.

Marina mengira Leo adalah pria yang baik, Marina sangat mencintai Leo  karena memang dulu dia adalah cinta pertamanya.

Flash back...

Marina menatap Leo yang sudah bersimpuh di hadapannya dengan.cincin berlian di tangannya.

"Mau kah kau menikah denganku?" tanya Leo romantis membuat Marina terharu. Marina mengangguk, lalu Leo memasangkan cincin dan mereka pun berciuman.

Marina sudah yakin bahwa Leo adalah orang yang akan menjaganya dan melindunginya, karena Marina mengenal Leo sudah lama. Bulan depan mereka akan mengadakan upacara pernikahan secara sederhana.

Pernikahan berlangsung walau tanpa Garnetta, karena mereka sedang ada masalah yang Marina sendiri tidak tahu dimana anaknya berada. Leo sangat baik dan lembut. dia selalu menenangkanku, berkata bahea Garnetta baik baik saja.

"Marina, aku mencintaimu... " bisik Leo sambil mengecup istrinya.

Marina hamil dan bahagia namun kebahagiaan itu hanya sementara. Marina mendengar Leo sedang bercakap dengan seseorang di seberang sana.

"Aku sudah menyingkirkan Helena dan juga Paul, aku rasa ini kejahatanku yang terakhir."

"Apa maksudmu Leo?" tanya Marina sambil menatap suaminya mata berkaca kaca.

"Marina?" ucap Leo kaget.

"Kau membunuh Paul??" tanya marina tak percaya.

"Tutup mulutmu dan semua akan aman. Aku tahu kau menderita dengan Paul.." tukas Leo panik.

"Kau membunuh suamiku... Kenapa kau melakukan itu?" isak Marina shock.

"Aku melenyapkannya karena aku sudah lelah menunggumu hampir 20 tahun. Awalnya aku akan menerima kenyataan itu dengan lapang dada, namun Paul malah mengejekku yang masih saja single padahal aku seperti ini karena dia merebutmu dariku.." ucap Leo sedih.

"Maka dari itu aku melenyapkannya.."

"Lalu Helena?"

"Aku tahu Sean hanya menginginkan harta keluarga Henry, aku tak mau Garnetta menderita tapi setelah aku tahu akhirnya mereka benar-benar saling mencintai, aku tak mengganggunya lagi. Namun Helena terus mengancamku agar menghancurkan hubungan Garnetta dengan Sean atau dia akan membocorkan rahasiaku. Makanya aku melenyapkannya juga." tukas Leo.

Flash off

Sebenarnya Leo tidak jahat hanya caranya yang salah. Leo mencintai Marina dengan tulus hanya karena Paul yang terus mengejeknya gay hingga egonya terluka.

Marina sangat mencintai Leo, dan dia tak bisa membenci karena kesalahan Marina dahulu adalah menikahi Paul dan meninggalkan Leo.

"Mom..." ucap Garnetta membuyarkan lamunannya.

"Maaf kan mom Netta..." ucap Marina sambil memeluk anaknya.

"Hai, kapan kau kemari? Mana Sean?" sapa Leo ramah, Garnetta menengok ke arah Leo kemudian memeluk tubuh ayah tirinya.

"Sean ke kantor sebentar nanti juga balik lagi ayah." ucap Garnetta,

"Kau cantik sekali Netta.." puji Leo.

"Terima kasih dan ayah, selamat ya atas pernikahan kalian.. Maaf aku tak bisa datang.." ucap Garnetta tulus dan Leo pun memeluk erat tubuh Garnetta.

Lihat, betapa Leo menyayangi Garnetta, dia begitu perhatian dan menyayangi Garnetta seperti anaknya sendiri sampai sampai Garnetta tak sadar bahwa pembunuh ayahnya adalah Leo.

Marina tahu Leo hanya menggertak akan membunuh anaknya jika dia mengatakan Leo-lah membunuh suaminya, Leo tak ingin kehilangan Marina.

Marina menatap ke arah Leo.

"Sayang.. istirahatlah, aku menemani Netta dulu. Setelah itu aku akan menyusul..." ucap Leo lembut dan Marina pun menurut.

Marina membaringkan tubuhnya. Leo sempat mengasarinya karena Marina meminta cerai dan mengancam akan membeberkan semuanya. 

Leo mengancam akan membunuh putrinya jika Marina terus seperti itu. Namun hati Marina mulai goyah, Leo tetap lelaki baik yang menyayangi dia dan anaknya dengan tulus.

"Marina... kenapa kau melamun?" tanya Leo sambil mengelus rambut Marina dengan sayang. Marina memalingkan wajahnya.

"Kau masih belum bisa memaafkanku?" tanya Leo sedih.

Marina menatap wajah tampan Leo, mata teduhnya begitu menyiratkan gairah. Leo mencium Marina dengan lembut.

"Akh..." desis Marina ketika Leo meremas buah dadanya dengan lembut. Tubuh Marina bergetar, ini sentuhan pertama Leo setelah mereka bertengkar beberapa bulan yang lalu. Marina membiarkan Leo menyentuhnya.

"Maafkan aku..." desah Leo sambil memasuki Marina dengan lembut.

"Apa kau akan membunuhku jika aku mengatakan yang sebenarnya?" tanya Marina, Leo menatap Marina.

"Entahlah, mungkin aku lebih baik menghabisi nyawaku sendiri..." ucapnya.

"Aakh... Leoo..." desis Marina ketika Leo mencium putingnya dengan lembut, Leo memasukan miliknya kedalam istrinya. Mereka saling berciuman dan berdesah, tak lama Marina mengalami klimaks disusul Leo yang mengerang merasakan sekujur tubuhnya pecah dan mengkerut.

******

Marina sudah bisa menerima kembali Leo sebagai suaminya, wajahnya tampak berseri.

"Makanlah..." ucap Leo sambil memberikan piring berisi pancake.

"Ayah sangat pintar memasak." puji Garnetta membuat Leo tersenyum bahagia.

"Ayah sangat mencintai Mom dan ingin membahagiakannya, makanya ayah rajin memasak..."ucap Leo membuat wajah Marina merona.

"Kita mencintai wanita berbeda generasi Uncle..."ucap Sean sambil meminta  Garnetta menyuapinya. Garnetta memutar bola matanya dan menyuapi suami dengan sayang.

Selesai makan, Garnetta pun nerjalan mendekati suaminya yang sedang menikmati koran pagi. Garnetta menatap wajah suaminya.

"Sean, kapan kita kembali ke desa?" tanya Garnetta.

"Aku ingin kita kembali ke mansion..." ucap Sean.

"Kenapa?"

"Aku belum tenang sebelum orang jahat itu tertangkap.." ucap Sean sambil mengelus rambut Garnetta.

"tapi selama ini aku baik-baik saja.." ucap Garnetta sedikit merajuk sambil mengelus leher Sean.

"Aku takut Netta..." bisik Sean lembut.

"Baiklah..." akhirnya Garnetta mengalah karena tak ingin membuat Sean terlihat bingung dan tertekan. Sean pun mengecup istrinya dengan lembut.

"Terima kasih sayang..." bisik Sean sambil memeluk tubuh istrinya.

Tbc

Maaf ya jika update nya tidak bisa setiap hari, aku agak keteteran karena menghadapi anakku yang akan ujian akhir semester, jadi aku harus membagi waktu belum yang masih on going. Aku harap kalian memakluminya.

Thanks for reading jangan lupa vote dan komennya ya.... love u

muaaah...

I Hate My Husband (End - Tersedia Dalam Bentuk PDF) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang