Part 1 : Sibuk

43.6K 1.9K 13
                                    

Happy Reading....


Garnetta Pov

Aku menangis kesal dengan ayahku Paul Henry yang selalu memaksaku untuk mengikuti keinginannya. Mom, Marina Henry,  selalu membelaku dan berujung pertengkaran, gara-gara aku.

Andai ayah mengerti dengan keinginanku untuk menjadi seorang koki, itu bukan hal buruk seperti mengurus perusahaan yang hanya diam di balik meja.

Mom kembali bertengkar dengan ayah dan mom akan membawaku pergi namun ada hal yang membuatku sakit... 

"Aku menyesal menikahimu, karena kau hanya bisa melahirkan satu anak perempuan saja!" teriak ayah dan mom menangis, berhenti membalas ocehan ayahku.

"Andai aku menikah lagi dengan Gaby mungkin aku akan memiliki penerus, tidak buntu seperti ini!!" ucap ayahku sambil pergi meninggalkan mom.

Aku tahu ayah pergi karena suara kakinya terdengar semakin menjauh, aku membuka pintu kamarku dan melihat mom terduduk dengan mata sembab dan tak berdaya.

Dari sanalah aku mulai menuruti keinginan ayahku untuk belajar dan menjadi penerus agar ayah dan mom tidak bertengkar lagi dan bukan aku lagi penyebabnya, aku sadar jika aku bukan anak yang ayah harapkan,  namun di belakang ayahku, aku menjadi liar dan pembangkang.

Aku mulai mengenal dunia malam ketika kuliah dan aku tak sengaja bertemu dengan Gareth Finely, aku hampir jatuh cinta padanya karena kebaikannya yang luar biasa. Namun ternyata Gareth penyuka sesama jenis!!

Aku beruntung bertemu Gareth, dia seperti kakakku, selalu melindungiku dan menuruti semua kemauanku. Aku sudah  meneguk lima gelas wine, wajahku terasa panas dan tenggorokanku terasa kering.

"Cukup hebat untuk seorang amatiran!" puji Gareth sambil mengisi lagi gelasku. Aku terkekeh dan mulai meracau.

"Fuck me Gareth!!" bisikku membuat Gareth mengernyitkan dahinya.

"Kalau kau mabuk, kau liar sekali Netta!" bisik Gareth sambil terkikik.

Aku tertawa lepas, wajah tampannya melupakanku akan favorit Gareth akan rektum dan penis. Aku menari dengan liar di depan Gareth sampai dia mengerang geli melihat tingkahku.

"Kau sudah mulai sinting, gadis muda!" ucapnya lalu menyeretku pulang.

Aku hanya tertawa, aku sudah tak mampu lagi mengontrol diriku, emosiku dan pikiranku.

*****

Aku menatap dinding kamarku, aku sudah pulang ke apartemenku ternyata. Aku merasakan kepalaku berdengung.

"Makan sarapanmu lalu minum obatnya!" perintah Gareth dan aku menatap tubuhku yang sudah berganti busana.

"Kau menggantinya?" protesku.

"Aku tak mungkin meminta mom untuk mengganti pakaianmu disaat kau sedang meracau ingin meniduriku, Netta!" balas Gareth membuat wajahku merona.

"Sial!!" rutukku dan Gareth terkekeh.

"Lebih sial lagi jika bukan aku yang membawamu pulang!" ucapnya sambil menyeringai.

"Kau jangan khawatir, aku tidak tertarik!" godanya sambil menatap tubuhku.

"Damn you asshole!!" umpatku membuat Gareth tertawa lepas.


Sean Pov

Aku meninggalkan jalang yang sudah memuaskanku, aku menengak wine dengan sekali teguk lalu menuju basement dan memacu mobilku menuju apartemenku.

Sebenarnya aku sudah bosan  bergunta ganti pasangan dan bisa saja aku menikahi partner seks-ku yang setia, Helena tetapi aku tak mau berkomitmen dan aku tak mau di campakan seperti kakakku Eliza yang meninggal karena keguguran setelah di tinggalkan oleh kekasihnya, Mario Spens.

Aku merebahkan tubuhku yang letih setelah bersetubuh, ingat hanya bersetubuh!! Tak ada kata 'bercinta' dalam kamusku.

Aku mengaktifkan ponselku dan aku membaca pesan dari ayahku, bahwa besok akan ada rapat penting dengan perusahaan Henry Corp, perusahaan yang sedang berkembang pesat dalam bisnis properti dan industri.  Aku menghela nafas dan segera membersihkan tubuhku kemudian beristirahat.

*****

Aku menatap seorang gadis cantik sedang duduk di lobi sambil memainkan tabletnya, gadis itu terlihat masih sangat muda namun cukup menarik perhatianku. Mungkin dia the next one night stand-ku.

Aku segera berjalan menuju ruanganku untuk menyiapkan rapat dan pergi ke aula rapat.

Aku tersenyum tipis ke arah kolega ayahku yang satu-persatu memperkenalkan diri.

"Maaf aku terlambat..." ucap seorang gadis yang tadi aku lihat di lobby.

"Namaku Garnetta Gabriel Henry." ucapnya santai.

"Silahkan nona, anda memulai presentasi anda!" ucap James, ayahku dengan sopan.

Dan gadis itu mulai melakukan persentasi dengan cukup memukau dan profesional membuat ayahku berdecak kagum.

"Makan malamlah bersama kami Mr. Henry." ucap James sambil menatapku yang masih berkutat dengan berkas hasil persentasi tadi.

"Baiklah sahabatku.." ucap Paul sambil memeluk James, dan mereka tertawa dengan ringan.

Garnetta Pov

Mr Fox membawa kami makan malam di restoran yang sangat mewah, membuatku senang akan masakan western yang akan aku tebak semua bumbu racikannya dan cara mereka mengolahnya.

Aku menatap pria yang sedari tadi menatapku, katanya sih namanya Sean.

"Ah ya, Garnetta, perkenalkan, ini anak Om namanya Sean William Fox." ucapnya lalu di balas oleh anggukan sopan pria itu dan aku hanya membalas dengan senyuman tipis. Aku tak peduli siapun dia walau dia tampan dan tampak sudah sangat matang alias tua.

"Bagaimana jika kita menjodohkan anak kita, Sean belum menikah. Dia terlalu sibuk dengan perusahaan sehingga melupakan kehidupannya sendiri." ucap Mr Fox membuat aku dan Sean tersedak.

"Dad.." tolak Sean dan aku hanya bisa meminum air putih untuk menghentikan rasa perih di tenggorokanku.

Mereka pun tertawa menganggap kelucuan kami dalam kekompakan kami untuk hal tersedak!!

Siapa yang takkan tersedak jika aku harus menikah dengan pedofil tua yang menyeramkan. Tatapannya, sorot matanya begitu dingin dan tidak bersahabat. Membuatku mulas dan mual dalam sekaligus.

Ya Tuhan semoga saja mereka hanya bercanda!

Tbc

Thanks for reading, jangan lupa vote dan komennya.

Love u

Muaaah...

I Hate My Husband (End - Tersedia Dalam Bentuk PDF) ✓Where stories live. Discover now