37. JADI SENSEI (LAGI?)

2.5K 123 41
                                    

(StoryXReader)

"Yak anak-anak semuanya duduk yang rapih!" Ucapku sambil berjalan memasuki kelas.

Sebenarnya aku kesal, kenapa lagi-lagi aku di tugaskan untuk mengajari anak-anak bebel yang keras kepala seperti mereka? Hadeh merepotkan sekali.

"Anjuu kenapa dia lagi yang jadi guru?" Ucap Deidara yang tak sengaja ku dengar. "Ngomong apa lu tadi?" Ucapku sambil menunjuk wajahnya menggunakan penggaris yang panjang.

"Ehehe ampun sensei" balas Deidara sambil nyengir. Aku hanya memutar bola mataku dan langsung menjelaskan pelajaran yang pertama.

"Oke semuanya, sensei bakal kasih pertanyaan buat kalian. Yang bener bisa istirahat duluan, siap?" Tanyaku kepada mereka, kulihat mereka sedikit gemetar lalu mengangguk pasrah.

"Ya Naruto, kapan perang dunia pertama terjadi?" Tanyaku sambil mondar-mandir di depan papan tulis.

"Eh? Ehmm yang jelas saya belom lahir sensei" ucap Naruto, aku memelotot kaget mendengar jawabannya. "Yang benar Naruto" ucapku lagi berharap kali ini dia serius.

"Beneran sensei, saya belom lahir pas perang dunia, kalo nggak percaya sensei tanya saja sama ayah saya" ucap Naruto lagi, aku mengepalkan tanganku kesal namun selanjutnya aku hanya membuang nafasku kasar. Percuma bicara dengan Naruto.

"Ya.. pertanyaan kedua untuk Sasori, siapa pendiri google?" Tanyaku pada Sasori.

"Saya belom kenalan sensei" balas Sasori santai, aku hanya menarik nafas lalu membuangnya pasrah. Anak-anak disini benar-benar membuatku naik darah.

"Baik, selanjutnya pertanyaan untuk Gaara. Dimana letak jam big bang?" Ucapku lagi.

"Saya belom kesana sensei" ucap Gaara watados. Baah ini murid pada ngajak dugem... eh ngajak ribut maksudnya.

"Yang nyuruh kesana teh saha?!" Ucapku mulai kesal, bisa nggak sih mereka menjawab dengan jawaban yang sedikit bermutu? Aelah pusing ini kepala beta.

"Yasudahlah, Kiba kapan perang dunia kedua?"

"Setelah perang dunia pertama sensei!!" Ucap Kiba semangat.

"Maksudnya tanggal berapa Kibaaaa!!!" Ucapku mulai habis kesabaran.

"Nggak tau sensei. Yang jelas alhamdulillah saya nggak kena sensei" lanjutnya.

Kayanya kalo dia kena lebih baik.

"Jawab yang bener!" Ucapku kesal, kali ini kesabaranku benar-benar akan habis. "Ih bener sensei, saya emang nggak kena. Kalo saya kena pasti saya nggak ada disini" lanjut Kiba, nih anak bener-bener ya.

Ahsudahlah, aku lebih baik bertanya pada yang lain berharap yang lainnya tidak seperti yang tadi "baiklah Itachi, siapa pendiri pramuka?" Tanyaku dengan sedikit menahan emosi.

"Saya nggak kenal sensei" ucap Itachi sambil menguncir rambutnya dengan santai. Tuh rambut lama-lama gua botakin juga yaaa____-.

"Ya Allah tabahkan hambamu ini" ucapku sambil mengelus dadaku.

"Sensei pertanyaannya susah semua sih, coba kalo sensei tanya siapa orang yang aku suka pasti gampang jawabnya" ucap seseorang yang membuatku menoleh, ternyata ucapan itu keluar dari si saos tiram.

"Kau fikir siapa yang peduli tentang itu hah?!" Ucapku geram, mereka ini benar-benar mau membuatku gila kali ya.

Akhirnya dengan pasrah aku mengizinkan mereka untuk istirahat lalu aku pulang kerumah dengan alasan ada keperluan yang tidak bisa di tinggalkan agar aku tidak mengajar mereka lagi, sudah cukup kepala ini mules dan perut ini pusing karna mereka... eh terbalik deng ehuehue.
.
.
.
.
.
.
.
.

Anime Naruto Funny StoryOnde histórias criam vida. Descubra agora