Bagian....55

Mulai dari awal
                                    

Sabbak : dengan kau memberi mereka makan itu sudah dari cukup untuk para budak. Kebaikan akan membawa bencana.

Itsuki : heh... justru kebaikan lah yang harus di pahami setiap orang. Aku memberi karena mereka karena jasa. Bukan karena malas. Sabbak , jaman kapanpun orang baik dan buruk itu selalu ada. Takkan pernah hilang. Tapi kebaikan dan keburukan hanya dua sisi pandangan manusia. Mereka tahu mereka buruk tapi melakukannya. Begitu juga sebaliknya. Kau . akan paham pada akhirnya. Kebencianmu tidak mendasar. Saat kau tahu apa yang terjadi sebenarnya. Kau tahu!. Ayahku sangat membenciku. Bahkan menentang apa yang ku inginkan. Tapi akhirnya aku tahu kenapa ayah bersikap demikan. Tujuannya adalah menjauhkanku dari takdirku. Ayahku bukan membenciku . dia takut akan kehilanganku.

Sabbak : tapi kau tidak tahu siapa ayahku...

Itsuki : aku tahu... tapi apa kau tahu bagaimana ayahmu berjuang dimasa lalu. Rahasia akan tetap jadi rahasia. Dan saat rahasia itu terbongkar. Rasa apa yang terakhir kau rasakan.

[ ucapan itsuki penuh dengan teka-teki. Sabbak menatap itsuki, itsuki dengan berbinar memakan makanannya dengan tenang. ]

Sabbak : .................

[ malamnya itsuki mulai berkerja membuat dan membentuk , mencarikan dan menempa. Membuat beberapa yang dibutuhkan nya. Malam itu dia mengerjakannya tanpa bantuan siapa pun. Tanpa perduli suhu yang panas atau kobaran api yang membakar tungku. Besok pagi nya semua yang dikerjakan itsuki rampung bahkan membuat kotak lapis baja dengan disusun alat-alat medis , didalam kain katun. Beberapa jarum akupuntur. Tabung-tabung disusun . kotak p3k baru sudah jadi dibuat. Tak lupa menulis surat balasan untuk peramal Ta-an. Tapi kesibukan itsuki tanpa disadarinya seseorang mengawasi sejak tadi.]

Itsuki : hah... selesai. Ng?... sejak kapan kau disana... Ax-ruam.

Ax-ruam : begitu sibuknya dari malam hampir pagi. Tanpa menyadari kehadiran ku.

Itsuki : oh...

[ Ax-ruam menyeringit kening melihat sikap biasa saja dari itsuki]

Itsuki : jadi kau sejak kapan melihatku.

Ax-ruam : beberapa jam lalu. Aku melihat asap di taman samping. Dan aku melihatmu sibuk dengan hal yang melukaimu. Itsuki kau sengaja membuatku menjauh darimu karena hal ini akan membuatku marah.

Itsuki : hem... benar... kau akan melarangku karena luka dan goresan ini.

[ ucapnya santai memperlihatkan memar dan bekas terbakar. Ax-ruam itu over dia takkan membiarkan itsuki terluka bahkan seujung jarum sekalipun.]

Itsuki : tenang saja luka ini takkan berbekas kok.

Ax-ruam : saat ini aku ingin sekali mengurungmu di kamar. Sangat ingin itsuki.

[ itsuki masuk keruangan lain dimana diruangan itu dirancang sangat nyaman, tempat pembaringan dan beberapa meja dan kursi dari batu kapur. Ax-ruam mengikuti menuju ruangan itu. Itsuki meletakkan kotak besi baja itu diatas meja batu kapur. Ax-ruam bersandar di dinding melihat gerak gerik itsuki]

Itsuki : apa kau hanya melihat saja tanpa membantuku.

Ax-ruam : ku pikir kau tak ingin ku bantu.

Itsuki : hah.... Benar juga aku masih marah padamu. Tapi di pikir lagi percuma saja marah padamu. Em...

Ax-ruam : hem... jadi... !

[ Ax-ruam mendekati itsuki yang membelakanginya.]

Itsuki : jadi ?, Ax- jangan berdiri di- bela-kang-ku

Ax-ruam : kenapa... bukankah sudah lama kita tidak berdua saja.

Itsuki : terakhir kita berdua saja banyak kejadian yang ... menyebalkan...

ITSUKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang