[Prolog]

142K 6.3K 51
                                    

Sebutkan apa saja yang muncul di pikiranmu saat mendengar atau membaca kata “Kehidupan”. Simpan itu dalam pikiranmu.

Sekarang, izinkan Saya terlebih dahulu bercerita tentang hal yang muncul di pikiran Saya saat mendengar atau membaca kata “Kehidupan”.

Secangkir kopi.

Ya, itu yang muncul di pikiran Saya. “Wah, pasti pecinta kopi, ya?” kalimat itu pasti yang kamu pikirkan tentang Saya, iya, kan?

Percaya atau tidak, untuk menulis ini Saya sengaja membuat secangkir kopi panas untuk dinikmati selagi Saya menulis, semacam sebuah usaha untuk meresapi esensi kopi lebih dalam.

Kopi identik dengan warna hitam. Tanpa kalian tahu apa yang ada didalamnya, jenis kopi apa yang ada di dalam gelas, bagaimana cara membuatnya, atau zat apa yang kira-kira ada di dalam gelas, juga seperti apa rasanya.

Seperti itulah kehidupan dimata Saya, disaat semua orang hanya melihat Saya secara umum, kalian tidak akan pernah tahu bagaimana cara saya menjalani hidup, apa yang saya rasakan saat menjalani hidup, dan hal-hal apa saja yang sudah Saya perbuat dalam hidup Saya.

-Muhamad Halim Akbareno, Owner Coffeeshop Ti Amo -

***

Sebutkan apa saja yang muncul di pikiranmu saat mendengar atau membaca kata “Kehidupan”. Simpan itu dalam pikiranmu.

Sekarang, izinkan Saya terlebih dahulu bercerita tentang hal yang muncul di pikiran Saya saat mendengar atau membaca kata “Kehidupan”.

Mikroskop.

Kalian hanya tau mikroskop itu untuk melihat benda-benda yang termasuk mikroskopis, kan?

Menurut Saya, Mikroskop lebih dari itu.

Kalian bisa mendiagnosa suatu penyakit, kalian bisa melihat morfologi bakteri dan jaringan yang membuat kalian ingin mengucap lafadz Subhanallah berkali-kali, dan dengan Mikroskop kalian bisa mengambil langkah selanjutnya untuk suatu proses penyembuhan. Tapi kalau kalian salah menggunakan Mikroskop, kalian bisa mengancam nyawa seorang pasien.

Seperti itulah kehidupan.

Kalian hanya melihat saya sebagai Seorang yang cantik, pintar, dan unsur Subjektif lainnya.

Padahal, Saya juga memiliki cara saya sendiri untuk menjalani hidup, dan Saya juga punya sisi gelap dimana saya sewaktu-waktu bisa saja menghancurkan Kalian, kalau Saya mau.

Tapi tidak, saya masih bisa berfikir jenih untuk tidak menambah dosa Saya, kok.

-Andira Afsheen, Dokter-

Unintentional | ✔Where stories live. Discover now