36th: Thirty-six Note's

3K 118 1
                                    

31 desember 201210

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

31 desember 2012
10.45 pm

Hari ini adalah malam tahun baru. Aku semakin melemah. Aku bahkan terus terbaring di tempat tidurku sejak kemarin malam. Tidak sanggup untuk bangun.

Dokter Mia datang memeriksaku hari ini. Dia memintaku untuk ke rumah sakit dan mendapat perawatan lebih lanjut. Aku tidak mau. Aku menolaknya. Dokter Mia mengalah. Dia hanya memperingatiku untuk beristirahat lebih banyak.

Tim datang ke rumahku pagi ini. Dia berkata dia dan orang tuanya akan pergi ke rumah nenek mereka di San Fransisco. "Maaf aku tidak bisa menghabiskan tahun baruku denganmu." aku tersenyum. "Tidak apa-apa. Kau harus menghabiskan sisa tahun ini dengan keluargamu." Tim mengangguk.

Dia berdiri cukup lama di hadapanku sambil menunduk. Aku yang sedang duduk menyandarkan punggungku di sandaran tempat tidur bertanya padanya kenapa dia belum pergi juga.

Tim mendongkakkan kepalanya kepadaku. Dia memelukku. Aku terkejut. "Tim ..." kataku pelan. "Jasmine, hiduplah lebih lama lagi." katanya. Aku membalas pelukannya kemudian tersenyum. Setelah itu Tim pergi.

Malamnya, Andrew datang ke rumahku. Mengucapkan selamat tahun baru kepadaku, ibu, dan Bernard.

Bernard berkata dia harus pergi ke tempat temannya. Setelah itu ibu berkata dia akan tidur lebih awal karena lelah.

"Apa ini artinya kita merayakan tahun baru kita sendiri?" tanya Andrew sambil tersenyum di sudut bibirnya.

Andrew melihat pemutar piringan hitam di dalam lemari kaca milik ibu. "Apa aku boleh?" tanyanya. Aku mengangguk. "Itu koleksi ayahku. Dia juga menyimpan banyak piringan hitam." jawabku kemudian berjalan mendekati Andrew dan membuka lemari buku tinggi di dekat lemari kaca itu. Andrew tersenyum lebar.

Andrew mengambil salah satu piringan hitam dan memutarnya. Alunan musik melankolis memenuhi ruangan itu.

Aku duduk di mejaku sambil meminum segelas cokelat hangat. Andrew meraih tanganku. Aku menaikkan alisku padanya sambil tersenyum.

Aku menggenggam tangan Andrew dan kami mulai menari. Melakukan gerakan waltz mengikuti irama lagu itu. Andrew menyentuh pinggangku dan aku merangkul tanganku pada lehernya. Andrew terus menatapku sambil tersenyum lebar tanpa menunjukkan deretan giginya.

Dia memelukku sekarang. Aku membalas pelukannya. "Selamat tahun baru sayang. Aku mencintaimu." bisik Andrew di telingaku. Dia melepaskan pelukan kami. Kemudian menatapku dalam-dalam.

Andrew mendekatkan wajahnya kepadaku dan menempelkan bibirnya lembut di bibirku. Beberapa saat kemudian, kami menjauhkan wajah kami masing-masing. Kami tersenyum. Sekali lagi Andrew berbisik di bibirku. "Aku mencintaimu."

Aku memeluknya. Kemudian berkata. "Aku mencintaimu juga Andrew." kataku.

Kami menghabiskan malam tahun baru kami bersama. Untuk pertama kalinya. Aku berharap untuk hidup lebih lama. Bersamamu. Jika aku bisa, aku ingin menghentikan waktu sekarang. Di saat aku bersamamu.

Mungkin kalian tidak akan menerima catatanku lagi. Aku lelah. Aku tidak kuat lagi.

Dengan cinta,

-Jasmine

-Jasmine

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
265 Days of Love ✓Where stories live. Discover now