30. Elang, Sesak

24.9K 1.2K 5
                                    

Seorang gadis berbalut skinny jeans warna putih dan blouse tanpa lengan warna merah dengan menenteng koper serta tas slempang dipundaknya. Dan tidak lupa kacamata hitam diatas kepalanya dengan rambut terurai se punggung

Gadis berparas cantik itu adalah attaya septa maurinda. Ia duduk di salah satu halte yang dekat dengan bandara. Ia menunggu taxi barangkali ada yang lewat. lantaran aldo dan elang yang tengah sibuk sekolah maka dari itu mereka tidak bisa menjemput.

Drrrt drrrt
Ponsel yang berada di tas attaya bergetar, kemudian gadis itu merogohnya dan melihat siapa yang menelfonnya di siang yang terik seperti ini.

'Aldo call'

"Halo do. Ada apa?" tanya attaya to the point. Ia tak mau berbasa-basi ditempat terbuka seperti ini, bukan apa hanya saja gadis itu takut jika ada pencopetan terlebih ini sepi

"Lo dimana?" tanya aldo ganti dengan nada khawatir

"Di halte deket bandara. A_"

"Lo disitu aja. Gue kesana sekarang" potong aldo kemudian memutuskan sambungan teleponnya secara sepihak.

Bagi attaya, aldo memang tidak pernah berubah. Tapi sekarang ia merindukan elang bukan aldo

Atau mungkin aldo sedang bersama elang? Ah.. Sungguh attaya benar-benar merindukan laki-laki tampan itu

-02.03 pm-

Memarkirkan mobilnya tepat disamping mobil aldo tetap menjadi kebiasaan elang sejak dulu. Tapi jika disamping Farhan? Katakan tidak!

Elang pun melangkahkan kakinya ke dalam rumah dengan bersiul santai dan terlihat senang. Bagaimana tidak senang jika laki-laki itu baru saja menggoda natasya habis-habisan hingga pipi gadis itu semerah darah

Mengingatnya saja sudah membuat elang tersenyum sendiri.

"Lang.. Attaya udah dateng. Dia di kamar gue, dia pengen ketemu lo" ucap aldo ketika mereka bertemu di anak tangga. Aldo yang hendak ke pantry dan elang yang akan ke kamarnya

"Bilangin gue sibuk. Gampang kan? Kalo dia mau ke kamar gue bilangin gue gak mau diganggu terlebih sama dia, terkecuali sama natasya atau mama" jawab elang dengan tegas kemudian berlalu pergi meninggalkan aldo yang masih menatap punggungnya ketik pergi.

Jujur saja bahwa elang benar-benar malas bertemu gadis yang menurutnya munafik itu. Hati dan mulut tidak sama lalu mau dikatakan apa?

                           ★★★

Tayangan televisi yang selalu berubah-ubah membuat natasya jengah. Di jam sesore ini ftv sudah tidak ada. Yang ada justru ftv religi atau kartun upin-ipin si kembar berkepala botak itu.

Lebih baik natasya mengerjai elang lewat chat. Barangkali kekasihnya itu sedang tidak sibuk, mungkin bisa menghilang kan jenuh yang melandanya

Natasya mengirimkan chat pada elang bahwa dirinya sedang ingin makan es krim sekarang.

Entah laki-laki itu memang menyebalkan atau apa. Tapi elang hanya membaca tanpa membalas. sungguh, kesabaran natasya diuji saat ini oleh tuhan.

Gadis itu pun hanya bersandar di sofa yang ia duduki lalu memejamkan matanya sebentar menikmati suara iklan yang tayang di tv

"Kak bangun.. Woy bangun" ucap nathan dengan suara bak toa tepat di gendang telinga natasya. Membuat gadis itu jelas terpelonjak dari tidurnya

"Apaan sih?"tanya natasya dengan ketusnya. Memang ia sangat jarang bersikap ketus pada adiknya ini, tapi nathan sudah keterlaluan dalam hal ini.

"Lo mau bunuh gue?" tanya natasya kemudian. Ia benar-benar memfikirkan apa jadinya jika dirinya benar-benar jantungan tadi? Memangnya jantung natasya ada stoknya?

"Siapa tuh yang dari tadi nungguin lo tidur?" tanya nathan ganti dengan nada dinginnya yang melebihi dingin Ac di ruangan ini.

Sontak natasya pun menoleh dan mendapati elang sudah duduk di sofa dimana natasya tertidur tadi.
Sejak kapan elang berada disitu? Dan bodohnya natasya ketiduran tadi.

"Ngapain lo kesini? Bawa tas segala?" tanya natasya pada elang saat ia melihat bahwa laki-laki di depannya ini sedang menggendong ransel yang telah diisi buku

Memang natasya tidak lupa bahwa hari ini adalah jadwalnya memberi les pada elang. Tapi ini kan masih jam 3? Masih ada satu jam untuk pergi ke rumah kekasihnya itu

"Mau makan es krim sama les bu guru" goda elang yang langsung mendapat jitakan dari natasya

"Yaudah gue mandi dulu"

"Gak usah. Buruan" elang langsung menarik lengan natasya dengan langkah lebarnya membuat gadis itu berlari kecil di belakang elang

-03.36 pm-

Sepanjang perjalanan natasya hanya berdiam diri tak menyahut apapun yang dikatakan atau ditanya kan elang. Ia masih sebal dengan laki-laki disampingnya ini, yang menariknya seenaknya tanpa memberi kesempatan natasya untuk sekedar berganti

"Turun"ucap elang seraya membuka pintu sebelah kiri natasya dan diikuti saja oleh gadis itu.

"Gue berasa kayak gembel deh" ucap natasya dengan menatap dirinya di pantulan pintu kaca kedai es krim besar yang lumayan sepi.

Ia memakai jeans selutut, kaos oblong, dan sandal jepit sedangkan elang memakai kemeja yang digulung sampai ke siku, celana jeans panjang warna hitam dan sepatu merk terkenal

Ah.. Disini natasya sudah merasa bagaikan pembantu dan majikan.

Rasa Malu akan natasya tanggung hari ini juga karena ulah elang. Tapi jika dipikir-pikir ulang, natasya lah yang salah lantaran berniat mengerjai elang tadinya.

Seperti biasa elang memesankan matcha untuk natasya dan vanilla untuknya.

"Marah-marah mulu ntar lo cepet tua rasain" cibir elang

"Bodo" sinis natasya yang kemudian meminta buku paket elang untuk sedikit dibaca agar ia mengerti bab apa yang akan natasya pelajari hari ini

Setelah 2 jam les dan es krim yang ludes dalam beberap menit, natasya pun menyuruh elang segera membereskan bukunya dan meminta segera pulang saja.

"Bentar gue bayar dulu. Ntar kabur dikira gembel beneran lo" goda elang tapi natasya tak tertarik tertawa pada jokes receh yang elang lontarkan

Drrrt drrt drrrt

Natasya melihat siapa yang menelfon elang saat ini, sedangkan nomernya saja di private. Jangan-jangan teroris? Isis? Atau apa? Natasya pun langsung menggeser tombol hijau disana lalu menempelkan benda pipih warna hitam itu ke telinganya berhubung elang masih sibuk membayar bill di kasir. Nanti jika laki-laki itu kembali pasti akan natasya kembalikan kepada sang pemilik. Natasya kan hanya penasaran

"Lan lo dimana? Gue kangen.. Lo tadi nggak nemuin gue. Sekarang lo dimana?" suara lembut gadis di seberang sana membuat natasya diam tak bergeming dan mematung ditempat lalu memutuskan sambungan telefonnya secara sepihak.

Hanya ada beberapa pertanyaan yang muncul di benak natasya. Siapa gadis itu? Kenapa suara gadis itu sangat manja dengan elang? Apa hubungan mereka? Kenapa mereka terlihat dekat? Apa elang bermain belakang disini? Memfikirkan itu saja membuat dada natasya terasa sesak. Tapi disini ia tak bisa mengambil kesimpulan sendiri dan menuduh elang selingkuh atas dirinya. Memang natasya penggemar ftv, tapi natasya bukan korbannya yang senang menyimpulakn berdasarkan apa yang ia lihat/dengar

"Sya" panggil elang yang datang tapi melihat natasya diam dengan tatapan kosong.

"E.. Eh iya. Udah? Yuk pulang" ujar natasya saat ia melihat sosok elang berdiri tepat di hadapannya saat ini.

Cool V SweetWhere stories live. Discover now