1. Sekolah Baru

18.2K 827 2
                                    

Natasya mendengarkan setiap inci apa yang dikatakan bu Rully-guru BK tentang pelanggaran, hukuman dan peraturan sma Petranda dimana ia bersekolah saat ini

Mungkin bagi orang lain ini sangat membosankan tapi tidak untuknya. Justru ini adalah hal yang menyenangkan dimana guru bk berceloteh panjang lebar selain adanya pelanggaran yang dilakukan muridnya

Tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat Bu Rully menoleh ke Sumber suara begitupun dengan Natasya

"Maaf mengganggu bu, ini Elang telat lagi" ucap seorang guru berparas kira-kira sekitar 30 tahunan dengan name tag yang tertera di seragam khas guru bagian kanan 'Dewita S.Pd'

"Elang kamu masuk. Dan oh ya bu Dewi, saya minta tolong antarkan anak ini ke kelas XI Ipa 2. Dia pindahan" ucap Bu Rully yang membuat Natasya tidak suka lantaran dipanggil dengan sebutan anak ini padahal ia telah menyebutkan siapa nama lengkapnya juga asal sekolah secara rinci

Setelah bu Dewi mengangguk, barulah Natasya bangkit dari sofa berwarna cream yang ia duduki

"Saya permisi bu" ucap Natasya dengan sopan dan senyum ramah.
Sebelum ia benar-benar pergi, matanya sempat bertubrukan dengan mata black pearl laki laki yang disebut namanya sebagai Elang. Sorot mata dingin dan tajam jelas ada di dalam pupil matanya

Entahlah, lagi pula Natasya tak mau berfikir tentang mata laki-laki itu. Ia disini bertujuan menuntut ilmu bukan meneliti setiap inci pupil mata orang yang dilihatnya

Suasana koridor yang sepi dan hanya di dominasi oleh suara pantofel baik dari bu Dewi atau Natasya lantaran jam masuk sudah setengah jam yang lalu.

Sampai pada akhirnya bu Dewi masuk ke dalam kelas dengan papan di depan pintu bertulis XI Ipa-2 lalu Bu Dewi mengucapkan sesuatu pada guru yang sedang mengajar, yang diyakini natasya sebagai guru kimia lantaran di papan tulis sudah banyak coretan rumus-rumus yang cukup. Ia pahami

"Silahkan perkenalkan diri kamu, dan jika ada masalah hubungi bu Rully ya. Ibu tinggal dulu" ucap bu Dewi yang hanya dibalas anggukan oleh natasya

"Perkenalkan nama saya Anastasya Shelyn Maguera, bisa dipanggil Natasya. Saya pindahan dari Bali" ucap Natasya dengan mengedarkan tatapan pandangan bersahabat kepada semua siswa di kelas ini dengan harapan ia bisa diterima dengan baik.

Setelah mengatakan itu, guru dengan name tag 'Rahayu s.pd' menyuruhnya duduk disamping gadis berkucir kuda.

Ini tidak buruk, Natasya tidak mengalami halnya seperti di novel-novel yang sering ia baca dimana siswa baru akan di bully seperti di jegal sebagai permulaan. Tapi ini tidak

"Kenalin. nama gue Alfika, panggil Fika aja" ucap teman sebangku nya seraya mengulur kan tangan dan langsung dijabat oleh natasya tanpa berfikir banyak

"Gue Natasya" ucap natasya dengan senyum. Ia cukup fasih dengan bahasa anak remaja di Jakarta lantaran ia lebih dari sering menonton sinetron yang mengambil latar belakang kota metropolitan terpadat se-indonesia ini

***

Elang bosan mendengar Bu Rully mengoceh panjang lebar yang menurutnya lebih mirip dengan beo yang sedang diperlombakan. Jika beo bersuara Indah, ini bersuara cempreng. membuat laki-laki itu ingin menyumpal telinganya dengan earphone lalu memutar lagu metalica dengan volume tertinggi yang jelas lebih faedah daripada mendengarkan kicauan guru BK yang hobi mengomelinya ini

"Kamu ini gak ada capek-capek nya apa telat terus, diomeli terus" ucap bu Rully dengan geleng-geleng kepala saat berhadapan dengan cucu pemilik yayasan dimana ia bekerja saat ini

"Kalo capek, saya pasti masuk tertib Bu" sahut Elang dengan suara yang melebihi santai tanpa peduli dengan tatapan mengintimidasi yang Rully sorotkan. Elang tidak takut dengan siapapun yang ada di sekolah ini.

"Kalo di ajak ngomong jangan jawab mulu" tambah Bu Rully dengan tatapan yang lebih tajam dan mengintimidasi, siswa nya yang satu ini memang sudah kelewat bandel

"Di jawab salah, gak di jawab salah juga. Laki-laki emang gaada benernya di depan perempuan" sindir elang membuat bu Rully menghembuskan nafas kasarnya, jika setiap hari ia dihadapkan dengan murid seperti elang begini, ia yakin bahwa ia akan 10 tahun lebih tua dalam jangka waktu dekat

"Yasudah kamu kembali ke kelas kamu" ucap Rully tegas.

Elang memang selalu menang talak jika dihadapkan dengan Bu Rully. Ia tak mungkin di hukum oleh wanita berkepala 4 itu lantaran Bu Rully juga masih tetap ingin bekerja disini, mendapat gaji dan intensif setiap bulannya.

Jika siswa lain melanggar plus membantah bu Rully, pasti akan dihukum berat. Tapi maaf, itu tidak akan berlaku pada elang

-09.57 am-

Natasya menghela nafas beratnya lebih dari 10× lantaran Fika yang memaksanya untuk ke tempat bak pasar pagi seperti ini. Apalagi jika bukan kantin tempat dimana para siswa akan mencurahkan isi hatinya, menggosipkan guru dan berburu makanan pastinya. Sungguh unfaedah

Gadis itu menunggu teman sebangkunya menghabiskan bakso yang dibelinya dari salah satu kios kantin. Sementara ia menunggu, natasya mengedarkan matanya ke penjuru kantin dan matanya kembali bertubrukan dengan mata black pearl yang bertemunya di ruang BK pagi tadi. Dan seperti tadi juga, laki-laki itulah yang terlebih dulu memutuskan kontak mata. Menyebalkan memang

"Fik. Kok lo ninggalin kita berdua sih, mentang-mentang ada temen baru" sindir seorang gadis berponi tile rambut diurai seraya duduk disamping Fika

"Kelas lo kan kelas terlemot sepanjang sejarah. Perut gue juga gabisa diajak kompromi terlalu lama kali Sis" jawab Fika tanpa mengalihkan pandangannya dari bakso yang tinggal setengah di mangkuk

"Oh ya Sis kenalin ini natasya. Sya kenalin, ini Siska cewek tercer_ aww" ucapan Fika terputus lantaran cubitan yang mendarat mulus di pinggang gadis bermuka lembut itu

"Sakit kali Sis duh. Dan Sya, ini chika panggil Chichi aja. Dia agak lemot tapi baik" sambung Fika dengan wajah yang masih meringis menahan sakit akibat cubitan sahabatnya itu dan menunjuk gadis yang duduk tepat disamping natasya

Jika di novel-novel, 2 orang itu akan menatapnya tajam lantaran dikira merebut sahabatnya. Tapi justru mereka menawarkan pertemanan kepada nataya, membuat gadis itu melupakan tentang buku karangan fiksi yang sering ia beli baik di online atau toko buku lantaran natasya yang memang pecinta novel

________________________________

Mulmed: Anastasya Shelyn Maguera

Cool V SweetOnde histórias criam vida. Descubra agora