19. mengganggu

25.8K 1.5K 3
                                    

Natasya terus memperhatikan apa yang di ucapkan Aldo di sekertariat fotografi, memang bukan gadis itu saja tapi masih ada setidaknya 12 dari 18 orang yang menghadiri ekstrakulikuler yang bergelut di dunia kamera

Saat ini Aldo menjelaskan tentang rencana 5 hari lagi tepat di hari minggu mereka akan mengadakan kegiatan perfotoan di salah satu spot foto di Puncak untuk pengisian majalah tahunan sekolah

"Jadi kita akan berkumpul di sekolah jam 8. Gak perlu bawa banyak barang karena kita nggak menginap disana. Ada yang ditanyakan? Jika tidak kalian boleh bubar" ucap Aldo selanjutnya membuat seisi sekertariat pun kosong hanya tinggal Aldo dan natasya yang tengah sibuk memasukkan alat tulisnya kedalam ransel.

"Sya.. Gue anterin pulang aja. Ini udah jam 5 ntar takutnya nggak ada taxi gitu" ucap Aldo saat natasya hendak keluar dari kelas. Memang ada benarnya apa yang diucapkan laki-laki itu, namun bagaimana pemikiran anggota fotografi yang lain jika mereka melihat gadis itu bersama Aldo nanti?

"Enggak deh. Gue bakal telefon nathan juga. Makasih tawarannya" jawab natasya yang kemudian berlalu keluar meninggalkan Aldo seorang diri di dalam ruangan yang berdiameter 5×5 meter itu.

Mau bagaimanapun juga ia dan Aldo masih ada batasan. Antara ketua dan anggota baru jadi natasya akan merasa sangat tidak enak jika harus bersama aldo

Disisi lain natasya masih terus berharap ada taxi yang lewat di jam seperti ini. Ia berbohong jika nathan akan menjemputnya lantaran adiknya itu tengah sibuk kerja kelompok di rumah salah satu temannya

"Gue anterin aja. Bentar lagi magrib. lo mau kemaleman disini? Emang sih disini bukan daerah rawan kejahatan. Tapi lo kan cewek, nggak menutup kemungkinan juga kalo nggak bakal ada kejahatan entah pencopetan atau lo digoda preman" ujar Aldo yang tiba-tiba saja memberhentikan mobilnya tepat di depan halte dimana natasya menunggu taxi lewat

Memang yang diucapkan aldo benar, di jam sepetang ini tidak akan mungkin ada kendaraan lewat di jalanan yang sepi terkecuali becak. Serta tidak menutup kemungkinan ada kejahatan, terlebih natasya cewek.

"Yaudah" natasya pun mengiyakan dengan berbagai pertimbangan yang menggelut di otaknya. Peduli apa ia dengan ungkapan orang lain? Yang terpenting saat ini ia bisa sampai dirumah dengan selamat dan tidak membuat orangtua nya khawatir

-05.24 pm-

"Gue boleh mampir?" tanya aldo saat natasya membuka pintu mobil hitam milik laki-laki itu

"Mampir aja" jawab natasya dengan tersenyum

Bukan apa, tapi bagaimana bisa jika natasya menolak? Sementara aldo lah orang yang telah menyelamatkannya di petang seperti itu

Natasya pun membuka gerbang yang membatasi antara pekarangan rumah dan jalan Raya. Matanya pun langsung menangkap mobil hitam elang yang terparkir rapi di halaman rumahnya. Mau mengusir aldo? Tidak mungkin

"Itu kan mobilnya elang. Elang disini?" tanya aldo saat mobilnya berada di ambang gerbang hitam yang sejajar dengan natasya

"Nggak tau juga" jawab natasya jujur. Jika elang kesini kenapa tidak memberitahu nya terlebih dahulu?

Aldo pun tak peduli jika adiknya berada disini. Memangnya kenapa jika elang disini bersamaan dengan aldo? Tidak salah kan?

"Lang lo udah lama?" pertanyaan dari natasya dengan gugup saat ia baru memasuki ruang tamu membuat elang yang tadinya menunduk menjadi mendongak

"Udah dari jam 3" jawab elang dengan dingin

Rasanya natasya seperti seorang pacar yang ketahuan selingkuh dengan laki-laki lain. Sungguh elang benar-benar telah mengaduk-aduk perasaan serta fikirannya

"Gue ada ekstra fotografi. Lo kok nggak ngomong dulu?" tanya natasya yang mencoba biasa saja terhadap keadaan awkward yang mengisi atmosfer di dalam rumahnya

"Oh iya do silahkan duduk" sambung natasya ketika ia menyadari bahwa aldo berada di belakangnya sedari tadi

"Udah tau"jawab elang dengan dingin. Sungguh ia sama sekali tidak menyukai ketika natasya harus bersama dengan Aldo yang notabene nya adalah kakaknya sendiri

"Nathan udah pulang lang? Atau mama gue yang bukain pintu?" tanya natasya bertubi-tubi

"Papa lo" jawab elang seadanya.

Memang dika lah yang telah membuka pintu rumahnya untuk elang. Soal Anna, wanita itu sedang ada acara dengan para ibu-ibu di blog sebelah dan nathan yang sedang keluar bersama temannya. Ya seperti itulah penjelasan dika

Setelah mendapat jawaban dari elang, natasya pun hanya ber oh panjang lalu pergi ke dapur untuk mengambilkan minum untuk aldo yang baru datang

"Lo ngapain kesini?" tanya aldo dengan sengit kepada elang saat natasya yang hilang di belokan ruang tamu

"Main. Lo gak lihat?" elang justru bertanya dengan nada yang tak kalah sengit dari aldo. Bukankah tidak akan ada asap jika tidak ada api?

"Lo ngapain nganterin natasya pulang?" sambung elang

"Kepo" jawab aldo yang langsung mendapat tatapan tajam dari elang. Sungguh kakaknya itu memang tidak pantas menjadi panutan. Kelakuan sudah buruk apalagi ucapan yang tidak ada halus-halusnya.

Elang pun lebih memilih diam daripada berbicara tidak mutu pada aldo.
Padahal ekspetasi nya tadi ia akan bercanda atau sekedar mengobrol dengan natasya. Tapi apalah daya jika aldo saja merusak acaranya

"Minum do" ucap natasya yang baru datang seraya menaruh lemon squash di hadapan aldo sementara di depan elang sudah ada lemon squash tinggal setengah sedari tadi yang mungkin telah di siapkan dika saat laki-laki itu datang

"Thanks" ucap aldo kemudian meminum apa yang telah disajikan oleh natasya

"Lang. Lo dalam rangka apa kesini? Ada pelajaran yang nggak lo pahami atau gimana?" tanya natasya to the point daripada harus berbelit-belit dengan berbagai basa-basi tidak jelas

"Main aja" jawab elang seperti biasa. Memang laki-laki itu mulai aneh belakang an ini

Cool V SweetWhere stories live. Discover now