Elang duduk di salah satu kedai kopi dimana ia dan Natasya telah membuat janji untuk les bersama sore ini. Ia malas jika belajar hanya dirumah terus, belum lagi jika Aldo yang sok akrab dengan Natasya justri membuat Elang risih dan tidak fokus dengan materi nya.
Cogan Smanda (4)
Marioadtm : rutinan kuy😁
Bayuandika : gue sih ayo2 aja
Ivanriodp: dmn?
Bayuandika: rmh lo lah Van
Ivanriodp: Elang gmn?
Elangdylng: les
Marioadtm: kabur aj Lang
Bayuandika : pny nnek moyang lo apa? Elang lo suruh kabur trs
Marioadtm : sp tau mau
Elangdylng : privat
Bayuandika: dmn Lang?
Elangdylng: skrng?
Bayuandika: iya bego. Masa besok
Marioadtm: kepo Bay. Mau ikut lo?
Bayuandika: nanya aja. Emang dosa?
Ivanriodp: lo tobat bay?
Bayiandika: gk
Elangdylng: starbucks
"Sorry telat. Jakarta macet" ucap natasya seraya menaruh ranselnya di kursi yang berada di hadapan Elang
"Lo udah lama?" tanya Natasya seraya menoleh kearah Elang yang mungkin sedari tadi telah menatapnya.
Natasya melirik kearah jam dinding di sudut dinding starbucks dan gadis itu menyadari bahwa ia telat lebih dari 10 menit
"Lumayan" jawab Elang sekedarnya dengan nada dingin seperti biasa.
Bukannya Elang marah atau apa kepada gadis itu. Hanya saja ia malas berbicara, lagipula Natasya tidak telat lebih dari 20 menit. Elang hanya tidak suka sendiri di tempat seperti ini, diperhatikan oleh banyak perempuan dan dirinya risih.
"Sorry Lang" ucap Natasya seraya mengeluarkan kotak pensil dan selembar keras blinder di hadapan nya karena Elang telah mengeluarkan buku paket geografi serta buku tulis dan alat tulis yang lengkap.
"Berhubung cuaca panas. Lo gue pesenin caramel mochiato dingin" ucap Elang seraya menyodorkan segelas es kopi seukuran grande dihadapan Natasya
"Lo nyianida gue?" pertanyaan tak bermutu dengan tujuan bercanda keluar begitu saja dari mulut Natasya dari pada harus terus dengan suasana canggung dan serius. Sesekali tertawa boleh lah.
"Lo kebanyakan nonton tv?" Elang justru bertanya ganti membuat Natasya membatalkan acara bercandanya lantaran Elang yang memiliki selera humor tinggi.
"Ini kan yang mau lo pelajari? Sini biar gue baca dulu" ucap Natasya seraya menarik buku dengan sampul bergambar kompas disana
Natasya pun membaca setiap kalimat demi kalimat dengan telaten meskipun ini bukanlah bidangnya. Demi non-akademis dan honor yang tinggi, Natasya rela
"Ini kan gini lang, Mn= Mi-Mo×1000:P. Artinya itu kalo lo nyari migrasi neto cara nyarinya migrasi masuk dikurang migrasi keluar dibagi jumlah penduduk terus dikali seribu gitu" ucap Natasya seraya menunjuk-nunjuk deretan huruf yang berupa rumus dengan telaten agar murid didiknya ini paham dan mengerti.
"Paham nggak?" tanya Natasya kemudian setelah tak ada respon barang kode pun dari Elang
"Paham" jawab Elang yang memang paham kemudian menarik buku paketnya dari hadapan Natasya dan mengerjakan setiap soal yang ada.
"Gue besok ada ulangan geografi" ucap Elang tiba-tiba membuat Natasya menatap kearah si pemilik mata black pearl yang selalu menghipnotis nya
"Taruhan lo mau nggak lang?" tanya Natasya membuat Elang mendongak dan ikut menatap manik mata cokelat milik Natasya
"Taruhan apa?"
"Kalo nilai lo geografi bisa 80 gue bakal traktir lo apapun yang lo minta dan kalo nggak dapat 80 lo harus traktir gue di mana pun gue minta. Gimana? Deal?" ujar Natasya dengan menyodorkan tangan nya kearah Elang
"Deal" Elang menjabat tangan natasya tanpa berfikir panjang. Ia cukup yakin bahwa ia dapat melewati tes geografi bahkan dengan nilai yang lebih tinggi dari yang diucapkan gadis di hadapan nya ini.
Terkait dengan geografi, Elang cukup ahli dibanding Ekonomi atau sosiologi.
YOU ARE READING
Cool V Sweet
Teen FictionAnastasya Shelyn Maguera yang hangat, cerewet dan lembut harus dipertemukan dengan Elang Dylan Giofani yang dingin, irit bicara dan ketus sekaligus cucu dari pemilik yayasan Pradipta dimana natasya bersekolah. bagaimana jadinya jika es Batu disatuk...