5. Teman Baru

36.7K 1.7K 3
                                    

Elang menatap tajam Aldo yang baru saja datang dari mengantar Natasya pulang. Tapi yang ditatap justru mengacuhkan nya seperti sedang tak terjadi apa-apa padahal harga diri Elang beberapa jam yang lalu dijatuhkan di depan orang baru

"Kenapa lo jelek-jelek in gue di depan cewek tadi?" tanya Elang dengan tajam membuat Aldo yang tadinya berniat naik ke lantai 2 dimana kamarnya berada langsung berbalik kepada si penanya.

"Namanya Natasya. Dan emang itu kenyataanya, otak lo itu setara sama anak kelas 3 SD" jawab Aldo dengan santai membuat Elang benar-benar ingin menghancurkan wajah sok tampan milik kembarannya itu. Rasanya Elang semakin muak dengan tingkah Aldo yang semakin menjadi.

Merasa paling pintar, merasa paling benar dan menjelek-jelekkan Elang tanpa memperhatikan sekitarnya, tanpa memperhatikan siapa orang yang ada di dekat mereka.

"Lo selalu jatuhin gue kapan pun yang lo ingin kan Do. Dan gue selalu diem, tapi nggak buat sekarang" ucap tajam Elang yang menaiki satu persatu anak tangga dengan amarah yang sudah di ubun-ubun

"Lo merasa jatuh saat gue ngomong demikian? Bukankah emang itu nyatanya ya Lang?" tanya aldo dengan senyum miring yang selalu ia tunjukkan ketika laki-laki itu berdebat dengan adiknya apalagi saat menjatuhkan harga diri yang di junjung tinggi oleh Elang.

Maaf, Aldo melakukan itu bukan karena ia membenci sosok Elang. Tapi Aldo ingin Elang termotivasi dari cemoohan yang selalu ia lontar kan dan memotivasi diri menjadi Elang yang lebih baik daripada Elang yang sekarang.

Bukankah keinginan Aldo tergolong ringan?

"Lo diem atau gue bikin lo gak bisa ngomong kayak tadi" ancam Elang dengan tajam seraya mencengkeram kerah leher pada kemeja yang sama yang dipakai Aldo saat mencibirnya tadi

"Lo yang seharusnya mikir gimana caranya biar orang lain nggak nyemooh lo seenak jidat, bukannya lo malah jadi bandel berlebihan kayak gini" ucap Aldo seraya menepis kasar tangan sang adik dari kerah kemeja flanel nya kemudian memilih melenggang pergi daripada terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Apalagi wajah Elang sudah menunjukkan merah amarah bisa-bisa Elang akan kehilangan kontrol nya lalu menyerang Aldo dengan bruntal. Disini Aldo masih ingin terlihat tampan di usianya yang masih muda untuk tebar pesona pada para gadis nantinya.

Elang pun membiarkan saja Aldo berlalu. Ia tak mau memperpanjang masalah yang selalu di ulang-ulang oleh Aldo secara berkala

***

Natasya menaruh tas nya di sofa ruang tengah dimana mama nya yang sedang menonton acara infotainment selebriti kemudian gadis itu duduk dan menyandarkan kepalanya di bahu Anna

"Gimana? Anak didik kamu kelas berapa Sya?" tanya Anna seraya mengelus lembut kepala putrinya, setidaknya ia meringankan beban di pundak natasya

"Seangkatan sama Natasya ma, tetangga kelas aja ternyata. Padahal Nata itu mikirnya dia SD atau SMP. Taunya malah seangkatan sama Natasya" jawab Natasya tanpa ada niatan memberitahu bagaimana ciri-ciri Elang kepada Anna . Bisa-bisa ibu 2 anak itu syok lantaran anak gadisnya punya murid sebandel itu

Sewaktu di perjalanan tadi tidak banyak yang Aldo tanyakan, hanya seputar apa elang kasar atau tidak? Sopan atau tidak?  Dan selebihnya tentang fotografi kembali.

"Lho? Kok minta ajar sama kamu?" Anna mengerutkan kening. Memang, selama ini Natasya tidak pernah mengadakan les privat atau apapun, tapi ini malah meminta gadis itu menjadi guru les privat nya.

"Kakaknya dari murid Nata ini itu, nganggep Natasya pinter gitu ma jadi minta diajarin. Lagian lumayan kan ada honornya juga. Bisa buat isi tabungan" ucap Natasya dengan cengengesan khas gadis itu

"Kamu ini kalo masalah uang aja maju duluan" ucap Anna membuat natasya salah tingkah, memang yang di ucapkan wanita paruh baya itu ada benarnya juga.

"Ma, Nathan kemana?" tanya Natasya ketika ia tak melihat adiknya yang sekedar berjalan di sekitar nya atau apa padahal laki-laki itu tipikal orang yang tak bisa diam.

"Di kamar, baru beli komik gitu mangkanya betah" jelas Anna membuat Natasya manggut-manggut saja, lagi pula itu bukan urusan nya. Mau Nathan membeli video porno pun natasya tak peduli, kan Nathan tipikal orang yang tak mau diganggu urusannya terutama oleh perempuan. Mangkanya Natasya hanya cuek bebek, apapun yang dilakukan oleh adik laki-lakinya itu.

Natasya pun tetap berada di bahu anna seraya mengikuti arus perkembangan selebriti indonesia yang ditayangkan oleh salah satu stasiun tv swasta negeri ini. Mulai dari pernikahan, perceraian ataupun kelahiran anak selebriti yang menurut Natasya sama sekali tidak penting. Kenapa hanya selebriti? Kenapa tidak kaum awam saja?  Entahlah, semua jawaban itu hanya pihak sana lah yang mampu menjawab

Drrrt drrrt

Natasya mengambil ponselnya yang bergetar di saku celananya, ia tidak berharap ada notifikasi chat dari aldo

Siskalrsti add you by lolipop

Lolipop (4)

Siskalrsti: udh gue masukin

Chikamarcelia: udh tau jg

Mayaalfika: 😁

AnastasyaSmaguera: thanks udh mau tmenan sm gue

Siskalrst: sm2. Anggep aja kita bertiga itu sahabat lo jg

Mayaalfika: tumben kt2 lo bijak gt

Siskalrst: emang biasanya enggak?

Chikamarcelia: sm sekali

Siskalrst: thanks atas hinaannya tmn2
Mayaalfika: sama2 lah yaa😂

AnastasyaSmaguera: iya sis

Chikamarcelia: kpn2 hangout lah ya ber4 gt

Siskalrst: boleh deh. Kpn?

Mayaalfika: gmn kalo senin?

AnastasyaSmaguera: gw boleh usul gk?

Siskalrst: bebas. Free

AnastasyaSmaguera: kalo hari senin-kamis gue ga bisa deh

Mayaalfika: knp?

AnastasyaSmaguera: senin, rabu, kamis gue ada jadwal les privat orang, kalo selasa ada ekstra fotografi gitu.

Chikamarcelia: ok deh. Kita bkalan cari waktu yang pas kok

Siskalrst: setuju sm lo chi

Cool V SweetUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum