13. Jangan sakiti dia

26.2K 1.3K 87
                                    

RERE POVS

"Rahmi ayo makan dulu, kamu tadi belum makan kan" Ajakku saat ku lihat rahmi nampak bercengkrama dengan mas Ryan.

"Ah, iya mbak ayo kita makan. Ayo mas Ryan" Ucap Rahmi.

Aku, Mas Ryan, Rahmi dan Anggie duduk dimeja makan dengan tenang.

"Nih mbak masak Tongseng iga" ucapku kepada Rahmi.

"Wah makasih mbak" Rahmi tersenyum kearahku.

"Bagaimana sekolahmu selama di Cairo mi ?" tanya Anggie.

Seketika Rahmi membalikkan tubuhnya menghadap Anggie yang duduk disampingnya.

"Baik mbak Anggie, cuma Aku gak terlalu betah disana" Ucap Rahmi.

"Loh gak betah kenapa mi ?" Tanya Anggie lagi.

"Bayangin ya mbak masa temen aku tuh mau aja jadi selingkuhan suami sahabatnya sendiri, kan jahat banget ya"

"Uhukkkkk" Tiba-tiba mas Ryan terbatuk tidak karuan.

"Ya allah mas, pelan-pelan mas makannya"

Aku segera menyodorkan segelas Air putih kearah mas Ryan.

"Maaf Re" Ucap mas Ryan sembari memegangi dadanya.

"Mau minum lagi mas ?" Tanyaku.

"Enggak Re, lebih baik saat makan kita tidak bercakap-cakap. Nanti saja setelah makan" Jelas mas Ryan.

"Baik Mas"

Akhirnya kami pun makan tanpa sepatah kata pun yang terucap, hanya denting piring dan sendok yang beradu.

Aku dan Rahmi memutuskan mencuci piring berdua.
Sedangkan Mas Ryan dan Anggie sedang menonton tv diruang tengah.

"Mbak..." ucap Rahmi.

"Kenapa dek ?" Tanyaku tanpa mengalihkan pandanganku dari piring yang sedang asik ku gosok dengan sabun.

"Apa gakpapa Mbak Anggie tinggal disini ?"

"Maksudmu ?" Aku masih tetap fokus mencuci piring yang menumpuk didepanku.

"Ya apa mbak nggak takut kalau nanti ada apa-apa diantara mas Ryan dan mbak Anggie ? Kan mereka juga laki-laki dan perempuan mbak"

Ucapan Rahmi seketika membuatku menoleh kearahnya.

"Kamu trauma dengan kejadian temanmu ya ?" Tanyaku.

"Emm, iya mbak"

"Rahmi, dengarkan mbak ya. Mbak Anggie itu sudah gak punya apa-apa lagi. Ibunya pun dibelanda jadi mana mungkin mbak Anggie ikut. Kasian mbak Anggie mi"

"Tapi kan mbak, siapa sih yang tau isi hati manusia"

Aku tersenyum mendengar ucapan Rahmi.

"Mbak Anggie itu sahabat baik mbak mi, jadi mana mungkin dia setega itu. Lagi pula mbak percaya penuh dengan Mas Ryan. Dia lelaki baik jadi inshaallah tidak akan seperti itu. Udah ah ayo dibilas piringnya udah numpuk tuh"

ALLAH, AKU, DAN KAMU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang