ALLAH, AKU, DAN KAMU

5. Keluargamu

RYAN POVS

"Assalamualaikum" ucap anggie saat memasuki rumahnya.

Sebuah rumah yang besar menurutku, rumah bergaya Belanda yang nampak sangat indah.
Dengan 4 mobil yang tertata rapi dihalaman rumahnya.

"Anggie" teriak seorang wanita paruh baya yang muncul dari dalam rumah itu.
Tunggu, dia seorang bule.
Dan menurutku wajahnya sangat mirip dengan anggie.

"Mommmm" teriak anggie yang langsung memeluk wanita itu.

"Mom? Apa dia ibunda anggie? Tapi kenapa dia tidak berhijab? Apa dia non-muslim?" Seribu pertanyaan berkecamuk dipikiranku.

"Pak ryan perkenalkan ini ibu saya" anggie tersenyum nampak sangat bahagia, ia tidak melepaskan rangkulan ditubuh ibunya.

Ilustrasi Anggie dan momynya.

"Ryan" ucapku sembari menagkupkan kedua tanganku didepan dadaku.

"Carmona Lavigne" ucap ibunda anggie sembari tersenyum kearahku.

"Kalian sangat mirip"

Ah, kata-kataku terdengar sangat bodoh bukan?

"Haha, tentu saja karena dia ibu ku" anggie terkekeh pelan.

"Silahkan duduk nak, biar saya siapkan minum dulu" ucap ibunda anggie sembari mempersilahkan kami duduk.

"Mom biar anggie saja, mom pasti capek"

"No honey, biar momy saja ya. Tunggu sebentar" ibunda anggie pun segera meninggalkan kami berdua diruang tengah.

Hening beberapa menit diantara kami masih belum ada yang berani membuka percakapan.

"Apa dia sungguh ibu kandungmu?" Tanyaku akhirnya berusaha membuka percakapan diantara kami.

"Maksudnya?" Anggie mengerutkan keningnya, nampak kebingungan diwajahnya.

"Maksudku kalian berbeda kepribadian" ucapku perlahan agar tidak menyakiti hatinya.

"Ah aku faham, biar aku ceritakan semuanya" anggie tersenyum manis kearahku.

Aku hanya mengangguk tanda menyetujui ucapannya.

"Ayahku bernama Reganio Herlambang Syaputra beliau asli orang indonesia, sedangkan ibuku Lala Carmona Lavigne adalah wanita blasteran Amerika-Belanda.
Dulu ayah dan ibuku kedua-duanya non muslim begitupun aku.
Sampai pada akhirnya kedua orang tua ku bercerai, dan hak asuh jatuh kepada ayahku.
Ibuku pergi kembali ke Belanda sedangkan ayahku mencoba mencari ketenangan diri.
Sampai pada akhirnya ayahku memutuskan untuk masuk islam dan mengucapkan dua kalimat syahadat.
Aku melihat ayahku begitu memiliki ketenangan hati setelah masuk islam.
Apalagi setelah ia bertemu dengan bundaku yang sekarang yang begitu islami, ia amat sangat bahagia.
Dan akhirnya aku pun memutuskan untuk masuk islam seperti ayahku.
Meskipun ayah sudah memiliki istri baru, tapi beliau tidak pernah melarang momy untuk main kerumah seperti saat ini.
Aku pun tidak bisa memaksa momy untuk mengikuti jejak kami masuk islam.
Aku hanya berdo'a semoga allah lekas memberi momy hidayah" Jelas anggie.