Chapter 2

10.8K 491 36
                                    


Sakura pov.

Sudah tiga bulan aku berada di kelas dua ini bersama teman-teman yang mengasikan dari berbagai kelas, rasanya sama seperti kelas satu dulu. Kalau kujelaskan satu-satu tentang anak-anak kelasku mungkin akan panjang ceritanya lagipula kelasku ini tidak terlalu spesial muridnya.

Ku edarkan pandanganku berkeliling kelas mencari sosoknya yang selalu tertidur di saat jam kosong seperti ini. Aku tersenyum bahagia setelah melihat sosoknya yang sedang terpejam sembari tangannya disilangkan di dadanya. Posenya yang seperti itulah yang aku suka. Ujung rambutnya yang telah mencapai dagunya menyentuh leher putihnya karena dia sedikit tertunduk.

Walau ada dua sosok yang sedang melakukan aktivitas yang sama, aku melihat ke arah cowok berambut raven itu bukan cowok yang seperti nanas di pojok kanan kelas. Aih, si rambut nanas Shikamaru itu aku tidak terlalu tertarik padanya. Dia selalu saja berkata 'merepotkan', Ternyata aksi senyum gajeku terlihat oleh sahabatku.

"Hee, apa yang sedang kau lihat?" Ino menyikut tanganku membuyarkan segala aktivitasku melihat Sasuke dan itu membuatku kesal.

Sakura pov end.

"Aku tidak melihat apa-apa, pig!" elak Sakura sedikit terdengar nada kesal dari ucapannya.

"Kau tidak bergosip?" sambung sakura.

"Hah, memangnya aku bergosip terus ya?" Ino memonyongkan bibirnya.

"Jelek tau!" tawa Sakura lalu dia mencubit pinggang sahabatnya itu.

"Aw! Sakit jidat!" Ino mulai membalas dengan menggelitiki Sakura.

Sakura yang tidak tahan digelitikipun tertawa keras membuat penghuni kelas melihat ke arah mereka yang tengah asik memainkan aksi saling menggelitik perut, tiba-tiba saja anak-anak perempuan ikut menggelitiki Sakura.

Tak disangka Sasuke terbangun dan melihat Sakura beserta teman-temannya melakukan aktivitas tidak berguna−menurutnya. Dia sedikit menyunggingkan bibirnya membentuk seulas senyum tapi hanya sekejap dan sangat tipis sekali. Naruto yang berada di dekatnya sedikit menyadari akan senyuman Sasuke.

"Kau tersenyum, Teme?" tanyanya dengan tersenyum mengejek.

Sasuke lalu mendelik. "Hn."

"Kupikir tadi kau tersenyum. Anak perempuan itu cepat akrab ya, Mereka tampak bahagia." Naruto tersenyum lebar melihat Sakura yang sudah memerah wajahnya karena dikeroyok.

Sasuke bersikap cuek bebek dan mengalihkan pandangannya ke luar jendela menuju lapangan. Naruto yang merasa dicueki Sasuke lalu berdiri dan hendak menghampiri Sakura. Sasuke melihat itu dari sudut matanya.

Naruto yang melemparkan cengirannya kepada Sakura dan ditanggapi Sakura dengan meminta pertolongan Naruto dengan melambai-lambai tangannya. Sepertinya dia sudah tidak tahan dikeroyok oleh tangan-tangan jail temannya.

"Kau cemburu?" sebuah suara yang menyebalkan datang menyusup di telinga Sasuke.

Sasuke mendelik melihat sahabatnya yang selalu tersenyum aneh, Sai. "Tidak."

"Kurasa omonganku tidak ada yang salah," ujarnya lagi sambil tersenyum misterius dan memperhatikan Naruto yang berhasil membuat Sakura terlepas dari siksa gelitikan temannya.

"Salah," ucap Sasuke cuek.

"Terserah kau saja." akhirnya Sai bergabung dengan segerombolan anak laki-laki yang sedang mengobrol dengan serunya dan meninggalkan Sasuke dengan pikiran yang sulit ditebak itu.

Diam-diam Sasuke masih saja memikirkan kata-kata Sai. "Cemburu?" gumamnya sambil menyeringai. "Mustahil."

-oOo-

Between Me You And Him✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang