Chapter 1

19.8K 659 20
                                    


"Aku berangkat Ibu!" teriak seorang gadis berambut bubble gum yang baru saja keluar dari rumahnya dengan langkah riang.

Dia berjalan mantap sambil menatap langit kala pagi itu yang cerah. 'Yosh, Semangat Sakura! Hari ini adalah harimu menuju sekolah baru!' semangatnya pada diri sendiri.

Pagi hari ini si gadis berambut merah muda itu akan masuk pada tahun ajaran baru di Konoha Gakuen atau biasa disebut Konoha High School. KHS adalah sekolah terpopuler di kotanya−Konoha. Dia sudah berjuang keras untuk menghadapi ujian masuk sekolah ini yang lumayan terkenal sulit untuk dimasuki. Rata-rata semua teman SMP-nya dahulu tidak ada yang melanjutkan sekolah di KHS.

Langkah gadis berambut bubble gum itu terhenti di sebuah toko bunga yang baru saja buka. Dia melihat seorang bapak-bapak berambut blonde panjang diikat kuda sedang menaruh keranjang bunga Mawar. Sakura melayangkan senyum teristimewanya hari ini kepada bapak itu.

"Selamat pagi, paman inoichi!" sapa si gadis berambut merah muda.

"Oh, Selamat pagi sakura," balas bapak tadi dengan senyuman ramah kepada Sakura−gadis berambut bubble gum itu. Lalu Inoichi berbalik memunggungi Sakura dan berteriak ke dalam rumah sekaligus tokonya itu. "Inooooo!! Sakura sudah menjemputmu!"

Terdengar bunyi riuh seperti pintu geser yang terpaksa di buka juga bunyi aduhan seseorang yang terantuk meja. Lalu munculah duplikat bapak tadi yaitu seorang anak perempuan yang mirip boneka Barbie dengan poni menjuntai kedepan.

"Selamat pagi, Forehead!!" Teriaknya saat dia sudah berpapasan dengan Sakura. Di depan tokonya Sakura tersenyum menyambut sahabatnya itu.

"Ck! Ayo berangkat pig!" Sakura menarik paksa Ino setengah menyeretnya malah..

"Iya, iya," Maklum si sahabat Sakura itu pasrah ditarik olehnya.

"Ayah, aku berangkat dulu ya!!" Inoichi hanya mengangguk dan melayangkan senyuman bahagia kepada kedua gadis tersebut. Setelah bayangan dua gadis itu Inoichi lalu berdecak pelan.

"Ayo cepat!!" teriak Sakura dengan tidak sabar. "Kalau tidak cepat bus ke KHS akan penuh!"

"Kau ini tidak sabaran sekali Forehead! Ini masih pagi tahu!" dengus Ino sebal. "Padahal aku belum menata rambutku!"

"Haha... Aku tidak peduli dengan rambutmu. Nanti 'kan kau bisa membetulkannya di kamar mandi. Aku tidak sabar ingin berkeliling KHS," Riang Sakura tanpa memedulikan sahabatnya yang sedang membenahi rambutnya di depan cermin kecil.

"Huh, lakukan saja sendiri!" gerutu Ino sebal sedangkan Sakura masih terkikik sendiri.

Hampir saja mereka tertinggal bus pagi kalau Sakura tidak cepat-cepat berlari dengan menarik paksa Ino yang masih mengomel-omel tentang rambutnya.

Tak berapa lama mereka sampai di depan gerbang KHS. Memang jarak KHS dengan rumah keduanya tidak begitu jauh tapi mereka malah memilih naik bus. Tapi, ada juga siswa-siswi yang memakai kendaraan seperti sepeda atau kereta. Tapi, jika ada yang membawa sepeda motor maka tentu saja mereka termasuk anak yang bermasalah saja.

Sakura memasuki gerbang KHS dengan takjub. Di sekelilingnya bermekaran bunga sakura yang menjadi favoritnya.

Sedangkan Ino dia takjub melihat kanan-kirinya yang ternyata sudah banyak murid yang datang ke sekolah. Kalau boleh dikatakan sebenarnya Ino sedang melihat-lihat pria yang akan dia masukkan ke dalam daftar targetnya untuk dijadikan pacar seperti di SMP-nya dulu.

Ada cewek bercepol dua yang tidak memakai seragam justru memakai baju olahraga. Di sebelahnya tak jauh ada cewek yang dikuncir empat berwarna kuning yang kelihatannya sangat sangar dengan seorang cowok bertato aneh di wajahnya−dan sepertinya dia kenal dengan mereka.

Di sisi lain jauh di belakang gadis bercepol ada cowok jabrik berwarna cokelat yang sedari tadi berusaha menyembunyikan sesosok kepala yang menyembul karena anjingnya yang dia sembunyikan di dalam tasnya. Di sebelah kirinya ada seorang cowok yang memakai kacamata hitam dengan rambut aneh mencuat ke atas pendek. Dan di sebelah kanannya ada cowok berambut nanas yang sedang menguap sangat besar.

Dan ada yang menarik perhatian Ino adalah cowok yang disangka olehnya tadi adalah cewek berambut cokelat panjang sedang beriringan dengan seorang guru―yang Ino duga mereka ada hubungan terlarang.

Ino yang cengar-cengir tidak jelas membuat Sakura bergidik ngeri. Sakura sudah menduga sepertinya sahabatnya itu sudah menemukan cowok yang akan masuk dalam daftarnya yang disusun di otaknya itu.

Sakura melihat papan besar yang sedang dikerubuti oleh siswa-siswa baru itu seperti semut. Dengan cepat dia menerobos masuk tanpa menunggu Ino yang sedang teriak-teriak histeris di dalam hatinya. Tidak mungkin kan dia berteriak di saat ramai begitu? Bisa disangka gila nanti.

Sakura melihat papan besar itu. Ada tulisan yang dicetak tebal berwarna merah dan di bawahnya ada tulisan bercetak sedang warna hitam. 'Kelasku!' teriak Sakura dalam hati. Matanya mencari-cari nama kelasnya yang seingat dia hapal di surat pemberitahuan.

Akhirnya dia menemukan kelasnya dalam deret kedua lalu dia turun ke bawah memastikan betul atau tidak namanya di sana. Dan tepat namanya ada beserta nama Ino di bawahnya. Sakura yang senang langsung kembali menuju Ino.

Pada saat dia berbalik menuju tempat Ino, dia tidak sengaja menabrak seseorang dengan keras―dengan kepalanya menyundul dada orang itu. Sakura mendongkak ingin meminta maaf. Namun sepertinya tenggorokannya terasa tercekat saat dia melihat siapa yang dia tabrak tadi.

Seorang cowok berambut raven yang di belakangnya mencuat, rambut berwarna dark blue hampir mendekati hitam malah−jika menurut pandangannya−dengan mata onyx yang tajam. Rahang kokoh yang mengatup. Bibir tipis berwarna pearl pink yang tidak tersenyum juga kulit putihnya yang putih bersih.

Saat itu juga Sakura seakan tersihir oleh pesona cowok yang ada dihadapannya. Seakan mata emeraldnya itu terjerat oleh mata onyx yang tajam.

Mungkin bisa dibilang ini adalah Love at first sigh?

Sakura menatap cowok yang ditabraknya dengan mulut ternganga lebar. Dia seakan terhipnotis. Lidahnya kelu saat dia ingin mengatakan 'maaf' kepada yang ditabraknya.

"Hn?" itu reaksi pertama dari si cowok. Dia menaikan sebelah alisnya.

"Ma... Maaf." akhirnya Sakura sadar dari hipnotis itu.

"Hn." Cowok itu hanya berlalu disusul dengan kedua temannya yang ternyata ada di belakang cowok itu.

Salah satu dari temannya berhenti di depan Sakura. "Hei, kau tak apa?" Tanya cowok rambut duren dengan sedikit guratan menyerupai kucing di pipinya.

Sakura tersentak. "Hah? Ya, aku tak apa," ujar Sakura sambil tersenyum manis.

Si cowok duren itu tersenyum lebar. "Che, baguslah. Perkenalkan namaku Naruto! Uzumaki Naruto!" Naruto menarik tangan Sakura dan dengan semangat menyalaminya.

Sakura tersenyum kikuk. "Namaku Sakura. Haruno Sakura."

"Whoaa~ Nama yang indah. Boleh kupanggil Sakura-chan?"

"Boleh saja," Balas sakura sambil tersenyum. "Salam kenal Naruto!"

"Ya, salam kenal juga Sakura-chan!"

Jauh di depan, cowok berambut raven itu memperhatikan Naruto yang tengah asik berkenalan dengan cewek rambut merah muda bersama sahabatnya yang berkulit pucat seperti mayat yang hanya tersenyum tipis datar melihat Naruto yang masih dengan semangatnya menjabat tangan cewek rambut merah muda itu.

To be continue.

Between Me You And Him✔Where stories live. Discover now