DUA PULUH SEMBILAN (TAMAT)

3.3K 266 214
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chapter 29

Tahun ajaran baru dimulai dan keadaan sekolah terlihat jauh berbeda sekali. Kerumunan perempuan yang biasa berjalan sejauh 900 meter hanya untuk melihat Smoker lewat kini sudah tidak ada. Sekolah terasa begitu sepi tanpa Jingga, Mika, dan Raka. Kini tiga orang itu telah meninggalkan sekolah, menyisakan Leonal, Kalila, dan Diandra yang tampak kehilangan semangat untuk bersekolah.

Mengikuti jejak Jingga, Leonal menjadi kandidat terkuat untuk calon Ketua OSIS. Sekarang Leonal menjadi murid terpopuler di sekolah, setelah sebelumnya ia hanya berada di bawah bayang-bayang Jingga dan dua temannya yang lain.

"Jangan lupa pilih aku loh Kak!" pekik Leonal mengingatkan. Ini baru hari pertama sekolah dan dia sudah mengingatkan Kalila dan Diandra untuk memilihnya sebanyak tiga kali.

Kalila menoleh sekeliling kantin, berpasang-pasang mata masih selalu menatapnya dengan tatapan yang iri karena bisa menghabiskan waktu bersama Leonal. Meski semuanya terlihat sama, tetapi Kalila tak dapat merasakan sensasi mendebarkan saat berpasang-pasang mata menatapnya yang sedang bersama Jingga.

"Emang kapan pemilihanya?"

"Akhir bulan ini, sekarang aku lagi sibuk kampanye Kak."

Diandra tertawa lepas lalu memukul lengan Leonal. "Kampanye apanya, kamu mah tebar pesona sama adek kelas Nal."

Dan jangan lupakan tentang gossip yang beredar, karena sekolah akan terasa begitu hampa tanpa adanya gosip. Gosip paling konyol yang pernah aku dengar adalah Leonal berpacaran dengan Diandra, walau aku tahu hal itu bukannya tidak mungkin terjadi, tetapi Kalila tahu betul hubungan seperti apa yang terjalin di antara Diandra dan Leonal.

Sama seperti Leonal yang menganggap Kalila sebagai seorang kakak, Leonal pun menganggap Diandra demikian.

"Emang kandidatnya siapa aja selain kamu?" tanya Kalila setelah berpaling dari jendela.

Leonal menyedot es jeruknya lewat sedotan lalu berpikir sejenak. "Kalau nggak salah aku, terus Ratna, Galih, sama Tiara."

Diandra menjetikkan jarinya cepat setelah itu. "Fix! kamu pasti lolos. Galih itu terlalu kutu buku buat jadi Ketua OSIS udah begitu Ratna sama Tiara kan cewek, pasti semua orang bakalan milih kamu Nal."

"Hahaha... iya tapi Kak Diandra sama Kak Kalila jangan lupa pilih aku ya," ujar Leonal lalu ia beranjak sambil mengacungkna ponselnya. "Kepala Sekolah nyariin aku katanya."

"Ciee, calon Ketua OSIS sibuk banget kayaknya."

**

Kalila berjalan mengekor di sebelah Diandra menuju lokernya, ia mendesah merasa menyesal karena tidak bisa menemani Diandra ke toko buku. "Padahal ini perdana banget loh kamu mau beli buku kumpulan soal-soal UN, biasanya kan kamu agak males beli buku yang begituan, padahal aku mau banget nemenin kamu supaya aku bisa nyaranin buku yang bagus ke kamu."

TWF 1 - BLOOD SWEET TEAR LOVE (TAMAT)Where stories live. Discover now