SATU

4.6K 493 124
                                    

fyi,  tulisan ini 9 halaman dan 1900-2100 kata

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

fyi,  tulisan ini 9 halaman dan 1900-2100 kata.


Chapter 1

Mereka menyebut ruangan itu dengan Smoking Area. Bangunan dua lantai di komplek perumahan mewah yang dibeli oleh Leonal khusus untuk Smoker. Sebuah basecamp dengan fasilitas lengkap mulai dari kamar, ruang senjata, garasi yang menyimpan tiga mobil, mesin permainan canggih, sampai mini bar. Sebuah tempat dimana mereka berkumpul, tempat mereka menyusun rencana, dan tempat mereka menghitung keuntungan mereka dari bertarung.

Sama seperti hari ini...

"Kira-kira berapa harga jual mobil itu?" Raka bertanya pada siapa saja yang mau menjawab pertanyaanya. Ia berjongkok di atas sofa yang berada di bawah jendela, menatap ke lahan parkir luas di belakang Smoking Area. Raka menoleh lagi ke belakang, karena tak ada yang menjawab. "Kira-kira berapa harganya?"

Dan mungkin Leonal satu-satunya orang yang mau repot-repot menjawab pertanyaan Raka. Memang selalu seperti itu, karena Jingga dan Mika lebih senang diam. Jingga yang kelelahan dan Mika yang sibuk mengurus bisnis kecilnya. "Sekurang-kurangnya tiga ratus juta."

Raka tidak bisa menahan bukaan lebar pada mulutnya, ia berdecak. Mereka jarang mendapatkan banyak uang seperti ini, semakin banyak uangnya, semakin banyak hal yang harus mereka pertaruhkan. Tak perlu berpikir keras untuk menghitung jumlah uang yang akan diterima Raka setelah dibagi dengan semua anggota Smoker, karena Raka memang cukup pintar untuk mengetahui nominal itu diluar kepala.

"Harganya akan merosot." Mika yang berada di mini bar bergumam malas setelah ia meneguk cola dari gelas langsing di tanganya. Kemudian ia memainkan jarinya di layar ponselnya.. "Harganya bakal jatoh banget setelah lo mecahin kaca belakangnya." Desisnya terdengar sinis sementara matanya yang tajam menatap Raka yang melongo.

Tak ingin disalahkan, Raka mengerucutkan bibirnya. "Itu semua kan karena gue mau ngelindungin Jingga." gerutu Raka yang saat ini menunjuk ke arah Jingga yang duduk di depanya.

Jingga yang menjadi kambing hitam hanya menanggapi dengan enggan, "Alesan! gue bisa jaga diri gue sendiri kali." katanya.

"Lo itu kan ketua, ketua itu nggak boleh terluka!" Sahut Raka berlebihan yang membuat semua orang merespon dengan gelengan kepala. "Apa? emangnya gue salah?"

Ucapan Raka tak lagi ditanggapi, hanya Leonal yang saat ini berada di depan komputer tengah tertawa. Lalu matanya kembali sibuk memperhatikan keadaan sekitar Smoking Area melalui video cctv.

"Eh, Leon jangan cuman ketawa, emangnya gue salah ya kalau mau ngelindungin ketua"

"Ya salah lah, bego!"

TWF 1 - BLOOD SWEET TEAR LOVE (TAMAT)Where stories live. Discover now