SEBELAS

2.5K 350 118
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chapter 11

Kalila melirik tangan Jingga ketika lelaki itu menyetir. Pagi ini ketika Kalila terbangun dari tidurnya di kamar Jingga, tanganya sudah diperban dan Jingga sudah bersiap di lantai satu menyiapkan sarapan. Seolah belum cukup Kalila dikejutkan, pagi ini ia mendapati mobil Pajero Sport bewarna hitam di depan gerbang rumahnya.

Dan tanpa banyak berbicara Jingga membawa Kalila masuk ke dalam mobil dan pergi ke sekolah dengan hening. Jingga sesekali mengalihkan pandanganya dari Kalila, entah bahaya apa yang akan dihadapi Kalila setelah ini tetapi Jingga akan memastikan bahwa Kalila akan tetap aman.

Lelaki itu melirik tangan Kalila yang ia perban ketika gadis itu tertidur, sudut matanya yang tajam menatap Kalila yang tampak gugup. Jingga tahu keheningan ini membuat Kalila merasa risih dan gugup, tetapi Jingga hanya tidak tahu harus mengatakan apa kepada Kalila karena saat ini pikiranya hanya tertuju pada orang yang kemarin masuk ke dalam kamar Kalila.

Jingga mengulurkan tanganya, menggenggam tangan Kalila yang diperban. "Maafin aku."

Kalila menoleh sekilas sebelum akhirnya kembali menyandarkan kepalanya ke jendela namun posisi tubuhnya sedikit menghadap ke Jingga. "Bukan salah kamu." jawab Kalila mengulas senyum kecil.

"Tetap aja itu semua salah aku karena nggak bisa jagain kamu."

Kalila menggeleng lemah. Gadis itu tak ingin kalau Jingga menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian kemarin malam. "Ini musibah. Justru aku beruntung kamu ada di sana semalem."

Tulang rahang Jingga mengeras, dari tempatnya duduk Kalila dapat mendengar suara gertakan gigi Jingga dan gadis itu tahu Jingga amat sangat kesal atas kejadian semalam. Melihat bagaimana wajahnya tampak begitu bengis membuat Kalila cemas, gadis itu meremas tangan Jingga yang menggenggam tanganya. Ketika Jingga mengalihkan pandanganya pada Kalila, gadis itu tersenyum lembut untuk menenangkan Jingga.

Tetapi Jingga tak akan pernah tenang hanya dengan melihat senyuman di wajah Kalila. Namun, tak ingin membuat Kalila lebih cemas dari saat ini, Jingga mengangguk sekilas lalu mengusahakan sebuah senyuman.

"Mulai sekarang kamu harus selalu di dekat aku."

"Jing..." Kalila mendesah pelan, baginya ini terlalu berlebihan jika ia harus selalu berada di dekat Jingga. "Dia cuman mau maling doang, bukan mau ngincer aku. Aku aman-aman aja kalau diluar rumah."

Kamu nggak tahu Kal. orang itu ngincer kamu. Mereka ngincer kamu karena kamu dekat sama aku, makanya aku nggak bisa biarin kamu sendirian. Ucap Jingga dalam hati.

"Kita akan pergi dan pulang sekolah bareng. Aku akan anter jemput kamu les dan kalau kamu mau pergi keluar, aku akan ikut."

Mata Kalila membulat. "Jing!" hentaknya pelan ada sedikit nada rengekkan di sana. "Itu berlebihan banget. Okelah kalau kamu mau jemput aku les karena aku pulang malem, tapi kalau kamu ikutin aku keluar rumah itu sih kebangetan. Aku bisa jaga diri kok Jing."

TWF 1 - BLOOD SWEET TEAR LOVE (TAMAT)Where stories live. Discover now